Hobi anggungan puter pelung di Bondowoso kembali diramaikan dengan kegiatan lomba berupa Latber Tapal Kuda. Kegiatan kali ini dilaksanakan oleh Pengcab PPPPSI Bondowoso yang digelar pada Minggu, 12 Januari 2025. Kegiatan tersebut sudah menjadi agenda rutin di wilayah Tapal Kuda yang meliputi Pengcab Pasuruan, Probolinggo, Bondowoso, Jember, Situbondo, dan Lumajang.
Gantangan Gerbong Maut di Pasar Hewan Terpadu Curahdami – Bondowoso menjadi tempat yang biasa digunakan oleh Pengcab Bondowoso ketika mengadakan event. Kegiatan yang dimaksudkan untuk terus memberikan semangat serta memberikan ruang kepada para kwok mania di Tapal Kuda, khususnya di Bondowoso, agar bisa lebih eksis menekuni hobinya.
H. Ichwanto selaku Ketua Pengcab Bondowoso mengaku bahwa kegiatan ini akan rutin digelar. “Gelaran ini sudah menjadi kegiatan rutin di wilayah Tapal Kuda,” ujar H. Ichwanto. “Kita upayakan untuk mengadakan acara setiap bulan dengan tujuan buat memberikan semangat kepada para puter pelung mania agar bisa terus menampilkan gaco-gaco terbaiknya.”
“Insya’Allah agenda ini akan menjadi kegiatan rutin.” Komitmen ini yang menjadi salah satu pesan kuat bahwa event serupa akan terus berjalan. Disana para kwok mania Tapal Kuda bisa memantau dan mengetahui kualitas puter pelung orbitannya.
Karena ada juri yang diturunkan untuk menilai burung-burung tersebut. Artinya bahwa hasil yang diketahui dari performa burung-burung yang diturunkan, benar-benar obyektif dan riil karena ada ahli yakni juri yang memberikan penilaian.
Selaras dengan apa yang disampaikan oleh Suwoko, Wakil Ketua Pengcab Bondowoso yang juga bersemangat meramaikan hobi anggungan puter pelung di Bondowoso. “Dengan kegiatan ini kami berharap hobi puter pelung di Tapal Kuda dan Bondowoso utamanya bisa tetap eksis,” tambahnya.
“Hari ini kami menggelar acara Latber Tapal Kuda dengan dua kelas yakni kelas Pemula dan kelas Utama. Alhamdulillah, meskipun gantangan tidak sampai terisi penuh tetapi acara berjalan dengan lancar,” terang Rian JKF, selaku Ketua Panitia. Kegiatan ini dimaksudkan untuk tetap menjalin silaturahmi sesama penghobi burung puter pelung.
“Saya harap teman-teman bisa terus semangat untuk tetap menyalurkan hobi puter pelungnya,” lanjut Rian. Pada kesempatan tersebut juga diagendakan edukasi terkait penilaian suara burung puter pelung yang sesuai dengan pakem penilaian dari PPPPSI.
”Saya mewakili semua panitia mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian, dukungan, dan kehadiran peserta dalam kegiatan ini,” kata Rian lagi. “Kali ini kita berikan sosialisasi tentang penilaian juri terhadap burung-burung milik para penggantang,” imbuh Rian.
“Nanti di kelas Utama hanya akan berlangsung selama tiga babak,” jelas Rian. “Kemudian kita segera lakukan rekap, untuk juara 1-10 akan didengarkan lagi kualitas suara anggungnya. Pada saat itulah juri yang dipimpin Pak Beni akan memberikan penjelasan tentang penilaian untuk yang juara tersebut.”
Seperti dalam kegiatan-kegiatan sebelumnya, juga dilakukan briefing juri yang menjadi rutinitas yang tidak pernah terlewatkan. “Briefing hari ini untuk selalu mengingatkan para juri agar tidak lengah saat menjalankan tugas di lapangan. Koordinasi penting dilakukan antara tim,” tegas Beni Hari Raharjo, Ketua Koordinator Juri Tapal Kuda.
Lebih lanjut disampaikan bahwa jangan sampai karena kegiatan ini hanya berupa latber, lantas menurunkan intensitas kinerja juri sehingga tidak maksimal. Tetap fokus dan konsentrasi harus menjadi pegangan. Sementara itu acara yang dimulai tepat jam 09.00 WIB dengan menarungkan kelas Pemula terlebih dahulu diwarnai dengan suasana syahdu di sekitar lokasi.
Bahkan sempat ada kekhawatiran dari panitia dan juga peserta bahwa hujan akan turun dan membuyarkan acara sebelum acara benar-benar selesai. Empat babak penjurian berlangsung tanpa masalah. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan dilakukan.
Untuk podium pertama di kelas Pemula berhasil menjadi milik Rindu Mama bergelang ring 1276, amunisi Adi Reng Dejeh Situbondo di gantangan 16. Menyusul kemudian Revolusi di gantangan nomor 1 orbitan Banger Probolinggo. Puter pelung bergelang B 030 tersebut berhasil rebut tempat kedua. Dan diurutan ketiga sukses dimenangkan Mawar Hitam ring Nyak 54 debutan Rian JKT Bondowoso yang ada di gantangan nomor 10.
Setelah itu segera dilangsungkan kelas Utama, karena mendung terlihat semakin mengkuatirkan. Hujan akhirnya turun ketika memasuki babak ketiga. Namun penjurian tetap berlangsung karena suara anggung puter pelung yang ada di gantangan masih sangat jelas terdengar.
“Terus lanjut,” teriak para suporter dari pinggir lapangan. Hingga akhirnya usai sudah tiga babak penjurian yang direncanakan selama 20 menit setiap babaknya. Untuk podium pertama di kelas Utama ini direbut Anak Danau bergelang HS 121 milik MBS BF yang ada di gantangan 4.
“Alhamdulillah, Anak Pandau meskipun cuaca semakin dingin ternyata semakin kerja,” ucap Mas Badrus sang pemilik. Anak Pandu menutup perlawanan para kompatriotnya dengan raihan bendera 5 warna tiga kali. “Tadi karena terlambat datang jadi ndak sempat ikut di kelas Pemula, jadi semua burung naik di kelas Utama.”
Di urutan kedua ada Lare Pangger ring Blue Diamond 52 milik Dewa Angker yang ada di gantangan 13, setelah di babak pertama sempat mendapatkan bendera 5 warna namun sayang setelah itu kinerjanya terus turun dengan raihan bendera 4 warna dan babak ketiga hanya mendapatkan 3 warna. Dan diurutan ketiga dimenangkan Wiro Sableng andalan MBS BF lainnya yang ada di gantangan 21. Sukses puter pelung ternakan MBS 212 berkat raihan bendera lima warna 3 kali.
Setelah itu, panitia mengumpulkan 10 besar di kelas Utama untuk penyampaian edukasi juri tentang bagaimana suara/bunyi puter pelung yang terbaik sesuai pakem PPPPSI. Edukasi diberikan agar semuanya semakin paham kualitas anggung gaco miliknya. Burung yang juara tidak asal gacor, karena pada dasarnya puter pelung itu sendiri sudah gacor, tetapi kualitas anggungnya harus memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.
Di akhir acara, segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari seluruh peserta dan permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara ada hal-hal yang kurang berkenan. “Semoga kedepan, kegiatan positif ini tambah bangkit lagi. Bisa meningkatkan minat peternak agar bisa lebih maju lagi dan mampu bersaing di event lomba luar kota nantinya,” harap Rian menutup acara. (Ramlee)