Acungan jempol patut diberikan kepada Kopi Hitam Situbondo, komunitas para puter pelung mania yang ada di Situbondo. Gelaran lomba seni suara alam burung puter pelung yang mereka hadirkan benar-benar membuat para mania puter pelung merasa tersanjung. Dengan segala keterbatasannya mereka coba meramaikan apa yang sudah jadi pilihan hobinya.

Seperti yang tampak pada Latbernil Kopi Hitam yang diselenggarakan pada Minggu, 8 Oktober 2023 kemarin. Menempati lokasi di Gantangan Kopi Hitam Kp.Rambutan Kesambirampak Kec. Kapongan-Situbondo. Acara berjalan begitu meriah.

Antusias penggemar puter pelung semakin tinggi. Jumlah peserta terus bertambah dari gelaran ke gelaran dan di setiap gelaran berlangsung semarak. ‘’Kami memang tidak saja berkumpul untuk menjaga silaturahmi dan membicarakan hobi tetapi juga mewadahi para anggota Kopi Hitam yang inginkan adanya lomba,” jelas Ach. Yani, Ketua Kopi Hitam Situbondo.

Saiful Bahri (kiri) Ketua Pengcab Situbondo tampak hadir

Secara tidak langsung dengan adanya lomba maka para anggota komunitas pun kini juga mengutamakan burung-burung untuk materi lomba. Selain itu juga bagaimana membangun hobi ini menjadi lebih bermakna, guyub rukun, dan tetap mengasyikkan.

Seperti tampak pada event yang berlangsung kemarin. Tidak saja seluruh gantangan terisi yang dihadiri penggemar puter pelung baik dari Situbondo sendiri juga daerah-daerah di sekitarnya. Mereka begitu bersemangat memenuhi undangan Kopi Hitam yang diedarkan secara singkat tersebut.

Seorang anggota Bhabinkamtibmas Kec. Kapongan tertarik dengan puter pelung

Dengan harga tiket yang relatif murah, para puter pelung mania ini dapat menggantang burung sambil menakar sejauh mana kualitas anggungnya. Mereka juga bisa bercengkrama bersama sesama penghobi, disambi ngopi bareng, dan menikmati hidangan.

Untuk gelaran kali ini, Kopi Hitam yang selalu menggandeng Pengcab PPPPSI Situbondo juga menghadirkan seorang juri dari Probolinggo. Kolaborasi apik antara panitia dengan pengurus PPPPSI Situbondo dan juri dari luar daerah menghadirkan gelaran lomba yang berkualitas.

Penjurian Latbernil Kopi Hitam sedang berlangsung

Kolaborasi inilah yang mampu menghadirkan sebuah gelaran penuh pesona, penuh kegembiraan, sehingga tidak hanya sekedar menjadi ajang pesta perebutan kemenangan semata. Tetapi lebih kepada ruang untuk terus menjalin silaturrahmi diantara kwok mania yang ada di Situbondo dan sekitarnya.

Beberapa wajah-wajah baru penghobi puter pelung tampak di lokasi. Mereka mulai berani turun mencoba merasakan ketatnya persaingan menjadi yang terbaik. Tidak hanya sekedar berkumpul tanpa bisa tahu kelebihan burung-burungnya.

Para kwok mania tampak serius memperhatikan jalannya lomba

Latbernil Kopi Hitam yang biasanya sudah dimulai sebelum hari semakin terasa panas, harus bersabar karena adanya Kirab Maulid yang diselenggarakan Pondok Pesantren yang ada di dekat lokasi gantangan. Bahkan startnya persis di depan gantangan.

Seorang anggota Bhabinkamtibmas Kec. Kapongan, yang sedang bertugas mengamankan jalannya Kirab Maulid tertarik dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kopi Hitam. Sepertinya juga belum tahu jika burung puter itu kini dilombakan layaknya burung anggungan lainnya.

Raja Panji raih juara pertama Latbernil Kopi Hitam

Agenda kali ini hanya membuka satu partai saja yakni kelas Bebas. “Gelaran kali ini saya fokuskan dulu pada kelas Bebas, selain sudah menjadi kesepakatan bersama juga karena Kopi Hitam sudah cukup lama tidak menggelar lomba,” sambung pria yang biasa disapa Yayan itu.

Yang terpenting juga dalam kegiatan kali ini adalah menunjung tinggi sportifitas, kekompakan, kebersamaan demi menuju kemajuan hobi puter pelung di Situbondo. Meski hanya membuka kelas Bebas saja, namun tidak sampai mengurangi greget dan semangat peserta untuk meramaikan even tersebut.

Brantas di tempat kedua

Lomba berjalan selama empat babak yang dimulai pada pkl 09.00. Di tengah panas yang menyengat, tidak sedikit para kontestan yang kesulitan untuk memamerkan anggungnya di hadapan para pengadil. Namun ada beberapa gaco yang punya mental tarung.

Sementara itu, dari dalam lapangan diinformasikan bahwa acara berjalan lancar tanpa hambatan. Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal acara sejak awal hingga akhir. Sesekali angin berhembus cukup kencang menggoyang sangkar di gantangan.

Mimpi Indah rebut tempat ketiga

Begitu juga dengan proses penjurian tidak mengalami masalah sama sekali. Empat babak berlangsung dalam suasana yang kondusif. Sampai akhirnya ditetapkan posisi kejuaraan. Untuk podium pertama berhasil menjadi milik Raja Panji amunisi Arjuna SF, puter pelung ternakan RGR 52 yang digantang pada nomor 22.

Disusul kemudian Brantas andalan Santoso, puter pelung bergelang Tiger 177 yang menempati nomor gantangan 10. Ditempat ketiga dimenangkan Mimpi Indah orbitan Bagas JKM, ternakan Aysfa 40 yang digantang pada nomor 29. Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kehadiran peserta.

Permohonan ma’af juga disampaikan jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama acara berlangsung. “Alhamdulillah, acara lomba puter pelung di Gantangan Kopi Hitam yang bekerja sama dengan PPPPSI Situbondo terselenggara dengan meriah dan sukses. Terima kasih kepada para sedulur kwok mania, panitia, dan Ketua Pengcab Situbondo.” (Ramlee/YN)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *