Ayam KUB (Ayam Kampung Unggul Balitbangtan) merupakan ayam kampung galur (strain) baru yang mempunyai keunggulan dibanding dengan ayam kampung sejenis. Ayam KUB adalah ayam hasil persilangan dari sesama ayam kampung dan seleksi genetiknya dilakukan sebanyak 6 generasi, sejak tahun 1997-2010 oleh tim Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Ciawi, Bogor.

Persilangan ini menggunakan ayam kampung yang berasal dari Bogor, Cianjur, Depok, dan Majalengka. Sehingga kemudian menghasilkan ayam KUB generasi pertama yang secara resmi disebut ayam KUB-1. Galur Ayam KUB dilepas Menteri Pertanian pada 2014 dengan SK Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 274/Kpts/ SR.120/2/2014.

Ayam KUB dapat digunakan sebagai ayam petelur, ayam pedaging, dan parent stock indukan DOC ayam kampung. Dibanding dengan ayam kampung biasa, ayam KUB menghasilkan lebih banyak telur dan masa mengeramnya lebih pendek (90% tidak mengeram) sehingga bisa cepat bertelur lagi.
Baca juga : Mengenal Sedikit Tentang Ayam Kampung
Ayam KUB juga lebih tahan terhadap serangan penyakit. Pembudidayaannya tidak begitu berbeda dengan budidaya ayam kampung, namun diperlukan pakan yang lebih tinggi kandungan protein dan kalsiumnya untuk pembentukan cangkang telur.

Penampilan ayam KUB seperti ayam kampung pada umumnya, mempunyai warna bulu yang beragam namun lebih tebal. Meski demikian ayam KUB-1 sebagian besar (64%) warna bulunya adalah hitam. Warna paruhnya kuning hingga kehitaman, warna kaki sebagian besar abu-abu hingga hitam.

Kepalanya lonjong dengan jengger yang umumnya berbentuk tunggal dan sebagian kecilnya berbentuk kacang polong (pea). Berat badan pertama bertelur 1,2-1,5 kg. Pada umur 20 minggu yang jantan mencapai berat 1,6 kg + 0,65 kg, sedangkan betina ,5 kg + 0,38 kg.

Berat telur ayam KUB antara 34-45 gram, produksi telur harian (hen day) 50%, dan puncak produksi telur 65-70%. Ayam kampung biasa mulai bertelur pada umur 20-24 minggu, sedangkan ayam KUB bisa lebih cepat yaitu umur 20-22 minggu.
Baca juga : Tingkat Produktivitas Ayam Kampung Berbeda dengan Ayam Ras
Ayam kampung pada umumnya mampu bertelur kurang lebih sekitar 146 butir per tahun dengan frekuensi bertelurnya 7 kali dalam setahun. Sedangkan ayam KUB dapat menghasilkan 160-180 butir telur per tahun (jauh lebih tinggi dari ayam kampung biasa) dengan frekuensi bertelur setiap hari.

Konsumsi pakan ayam kampung lebih besar dari ayam KUB, yaitu 80-100 gram per hari. Ayam KUB hanya memerlukan 80-85 gram per hari. FCR atau konversi pakan ayam KUB 3,8 lebih bagus dari konversi pakan ayam kampung yang mencapai 4,9-6,4.

Daya tetas telur ayam kampung maupun ayam KUB relatif sama. Untuk mortalitas, ayam KUB bisa dibilang jauh lebih rendah. Ayam KUB juga memenuhi syarat jika dipelihara sebagai ayam kampung pedaging. Karena pertumbuhan berat badannya lebih cepat dari ayam kampung biasa.

Ayam KUB dapat dipanen pada umur 70-90 hari, lebih cepat dari ayam kampung biasa yang siap dipanennya saat umur 5 bulan. Fase umur ayam KUB, starter 0-6 minggu, grower 6-12 minggu, developer 12-16 minggu, dan layer/rooster 18-68 minggu.
Baca juga : Joper, Ayam Unggul Hasil Perkawinan Silang Ayam Kampung dengan Ayam Petelur
Balitbangtan terus berusaha menghasilkan ayam KUB yang lebih baik. Ayam KUB-1 dikembangkan lebih lanjut dan menghasikan ayam KUB-2 yang dinamakan Janaka. Dibanding ayam KUB 1, kelebihan ayam KUB 2 adalah mampu bertelur hingga 200 butir per tahun.

Mulai bertelur pada umur 20-21 minggu. Sifatnya mengeramnya lebih rendah dibanding ayam KUB-1. Lebih ideal sebagai ayam kampung pedaging, karena pada umur 10 minggu bisa mencapai berat badan 0,9 kg untuk jantan dan 0,7 kg untuk betina.
Umur panen jika akan diambil dagingnya hanya 70 hari. Rasa daging ayam KUB gurih, sebagaimana ayam kampung pada umumnya. Selain itu ayam KUB-2 juga lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tidak mudah stres. Dengan Kelebihan yang dimiliki, Ayam KUB sangat potensial untuk di kembangkan di masyarakat sebagai ayam petelur maupun ayam kampung pedaging guna meningkatkan pendampatan petani/peternak rakyat. (Ramlee)