Balakacida (Chromolaena odorata) juga dikenal sebagai daun kirinyuh, merupakan tanaman liar di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini sering dianggap sebagai gulma, namun ternyata daun balakacida memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Daun ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad untuk mengobati berbagai penyakit dan kondisi kesehatan.

Tanaman ini sering dijumpai di berbagai tempat. Tanaman ini kerap tumbuh liar di pinggir jalan, ladang, atau lahan kosong tanpa perawatan khusus. Tumbuh di pekarangan rumah, ladang pertanian, pinggir jalan. Tanaman balakacida kerap kali dianggap sebagai hama atau tanaman pengganggu.

Tanaman Balakacida tumbuh liar dan dianggap gulma

Tanaman ini dianggap gulma karena dapat tumbuh dengan cepat dan meluas dan mengurangi padang rumput untuk hewan gembala. Beberapa hewan ternak bahkan mengalami keracunan hingga kematian bila mengonsumsinya. Balakacida bisa dijadikan pupuk organik, biopestisida, serta obat tradisional.

Baca juga : Krokot, Sering Dianggap sebagai Tanaman Gulma Nyatanya Bisa Dijadikan Obat

Istilah balakacida berasal dari bahasa Sunda yang berarti sangat berantakan. Selain disebut balakacida, tanaman ini memiliki nama lain kirinyuh, siam weed, atau rumput minjangan. Balakacida termasuk anggota dari famili asteraceae. Umumnya balakacida banyak dijumpai di dataran dengan ketinggian sekitar 100 sampai 2800 mdpl, namun di Indonesia sendiri, balakacida justru dapat tumbuh di dataran rendah bahkan kurang dari 500 mdpl.

Bunga Balakacida tampak cantik dipandang

Tanaman balakacida merupakan gulma yang berbentuk serat berkayu yang dapat berkembang dengan cepat sehingga terkadang sulit dikendalikan pertumbuhannya. Ujung daun tumbuhan balakacida berbentuk runcing dimana kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang daun sedikit menuju keatas dan membentuk sudut lancip.

Sementara itu, bentuk pangkal daun balakacida berbentuk ramping atau rata. Tepi daunnya adalah toreh dengan bentuk bergerigi dimana bentuk sinus dan angulusnya sama-sama lancip. Daunnya berbentuk oval, bagian bawahnya lebih lebar, dan pinggirannya bergerigi. Semakin ke ujung, semakin runcing pula daun.

Batang tanaman balakacida berbentuk bulat dan tegak lurus dengan arah tumbuh batang. Pada permukaan batangnya, terdapat rambu dan permukaan berbulu seperti rambut. Tumbuhan tahunan ini, memiliki percabangan pada batang dengan menggunakan cara percabangan monopodial.

Dimana batang pokok tampak lebih jelas karena berukuran lebih besar dan panjang daripada cabang-cabangnya. Bentuk percabangan pada tumbuhan ini adalah tegak, dimana sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tubuh cabang lainnya pada pangkal sedikit serong keatas, namun selanjutnya hampir sejajar dengan batang pohonnya.

Daun Balakacida sering dimanfaatkan untuk pengobatan herbal

Kandungan senyawa kimia pada tumbuhan ini adalah flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Senyawa flavonoid, saponin dan tanin termasuk dalam golongan senyawa fenol, yang dapat melindungi kulit dari bakteri dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri terutama Pseudomonas aeruginosa.

Baca juga : Rumput Teki, Tanaman Gulma yang Berkhasiat Obat

Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri obligat aerob yang mudah tumbuh pada berbagai medium kultur. Terkadang menghasilkan aroma yang manis dan berbau seperti anggur atau seperti jagung taco. Pseudomonas aeruginosa biasanya membentuk koloni yang bundar dan licin dengan warna kehijauan yang berfluoresensi.

Daun Balakacida yang telah dikeringkan

Bakteri Pseudomonas aeruginosa bisa menginfeksi saluran kemih, Pseudomonas aeruginosa juga menyebabkan Pneumonia nosokomial. Penumonia merupakan infeksi nosokomial rumah sakit yang sering dialami penderita sesudah infeksi saluran kemih.

Daun balakacida mengandung saponin yang membantu menurunkan kolesterol. Kolesterol yang menumpuk bisa menyumbat aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, saponin membantu memperkuat otot jantung sehingga berpotensi mengurangi risiko gagal jantung kongestif.

Daun balakacida juga mengandung tanin yang berpotensi melawan bakteri penyebab infeksi, seperti Staphyloccocus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans. Luka terbuka rentan terinfeksi ketiga bakteri di atas. Infeksi juga memperlambat penyembuhan luka.

Daun ini juga kaya akan senyawa antioksidan yang mempercepat penutupan luka dan mengurangi perdarahan. Manfaat ini masih perlu diteliti lebih lanjut karena para ahli baru melakukan pengujian laboratorium dan eksperimen pada tikus, bukan membubuhkan daun langsung pada luka.

Daun Balakacida biasanya dikonsumsi dalam bentuk jamu atau teh herbal

Daun balakacida mengandung flavonoid yang membantu mengurangi senyawa pemicu peradangan. Peradangan merupakan respons pertama yang terjadi saat Anda terkena benturan dan memberikan sensasi nyeri dan bengkak. Daun ini juga mengandung saponin dan alkaloid yang bisa langsung meredakan sensasi nyeri.

Baca juga : Genjer Tanaman Gulma yang Manfaatnya Tidak Kalah dari Sayuran Hijau Lain

Kandungan tanin pada daun balakacida berperan penting dalam menghentikan perdarahan dalam akibat tukak lambung. Kandungan ini juga meningkatkan kadar trombosit dan mencegah kerusakannya. Penurunan kadar trombosit berkaitan dengan perdarahan yang bisa memperparah tukak lambung.

Pemanfaatan tanaman Balakacida sebagai pupuk organik

Kandungan flavonoid, saponin, dan tanin pada daun ini bersifat antioksidan sehingga melindungi sel pankreas dari paparan radikal bebas. Sel pankreas bisa rusak akibat radikal bebas dan mengganggu produksi hormon insulin atau hormon penurun gula darah. Flavonoid juga mencegah atau memperlambat kematian sel yang bisa memicu luka pada diabetes.

Tanaman balakacida adalah contoh nyata dari kekayaan alam yang terlupakan. Meski tumbuh liar, manfaatnya luar biasa dan bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat berbasis herbal. Namun perlu diingat, penggunaannya tetap perlu bijak. Konsultasi dengan ahli pengobatan tradisional atau tenaga kesehatan tetap disarankan. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *