Bawang putih (Allium sativum) merupakan tanaman dari genus Allium, akarnya berwarna putih berbentuk umbi lapis. Umbi beraroma pengar itu lazimnya menjadi bumbu wajib di hampir setiap masakan, rasanya hidangan tanpa bawang putih akan terasa kurang nikmat.
Bawang putih mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia Tengah dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di benua Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan.
Tanaman ini salah satu tanaman hortikultura tertua yang diketahui. Di era kuno, budaya Mesir dan India menyebut bawang putih 5000 tahun yang lalu dan ada bukti sejarah yang jelas penggunaannya oleh orang Babilonia 4500 tahun yang lalu dan oleh orang Cina 2000 tahun yang lalu.
Beberapa tulisan menunjukkan bahwa bawang putih ditanam di Cina sejak 4000 tahun yang lalu. Bawang putih hanya tumbuh liar di Asia Tengah (berpusat di Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan) saat ini. Sebelumnya dalam sejarah bawang putih tumbuh liar di wilayah yang jauh lebih luas.
Baca juga : Bengkuang, Umbi Putih yang Mempunyai Segudang Khasiat
Sepanjang sejarah manusia yang bermigrasi dan melakukan perjalanan melalui Asia Tengah dan sekitarnya telah mengumpulkan bawang putih liar (dan masih melakukannya) dan membawanya untuk dikonsumsi. Yang kemudian nantinya dibudidayakan.
Bawang putih adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari . Struktur morfologi dari tanaman bawang putih terdiri atas : akar, batang utama, batang semu, tangkai bunga yang pendek atau sekali keluar, dan daun.
Helaian daunnya tipis dan tangkai buahnya padat (solid), berbeda dari daun dan tangkai bunga bawang merah yang berongga menyerupai tabung. Daun bawang putih merupakan daun tunggal, berbentuk pita, tepi rata, ujung runcing, beralur, dan panjangnya dapat mencapai 60 cm dengan lebar hingga 1,5 cm.
Pangkal daun menebal, berdaging, dan mengandung cadangan makanan yang disebut umbi. Batang yang nampak di atas permukaan tanah adalah batang semu yang terdiri dari pelepah–pelepah daun. Sedangkan batang yang sebenarnya berada di dalam tanah.
Dari pangkal batang tumbuh akar berbentuk serabut kecil yang banyak dengan panjang kurang dari 10 cm. Akar yang tumbuh pada batang pokok bersifat rudimenter, berfungsi sebagai alat penghisap makanan.
Umbi pada bawang putih berupa umbi majemuk berbentuk hampir bulat dengan diameter 4-6 cm yang terdiri atas 8-20 siung. Siung-siung tersebut, bentuknya membulat pada bagian punggungnya dan bagian sampingnya serta dan agak bersudut. Keseluruhan siung dibungkus oleh 3-5 lapis selaput tipis berwarna putih.
Sementara itu, setiap siung dibungkus lagi oleh dua lapis selaput tipis, dimana selaput sebelah luar berwarna putih dan agak longgar, sedangkan selaput sebelah dalam berwarna pink keputihan dan melekat pada siung namun mudah dikelupaskan.
Pada setiap siung terdapat satu tunas vegetatif yang terdiri atas satu kecambah dan satu atau dua bakal daun. Kecambah dan bakal daun ini berada dalam keadaan istirahat sampai dengan keadaan menguntungkan untuk berkecambah dan inisiasi pertumbuhan.
Baca juga : Lobak, Sayuran Akar Kaya Manfaat yang Jarang Dikonsumsi
Bunganya adalah bunga majemuk, bertangkai panjang dan berbentuk payung yang muncul pada setiap siung. Mahkota bunga berjumlah enam helai, bebas namun menyatu di pangkal, bentuknya memanjang dan meruncing, berwarna putih atau putih kehijauan serta steril.
Tanaman bawang putih dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Namun, idealnya tanah yang cocok untuk menanam bawang putih yaitu tipe tanah yang bertekstur lempung berpasir dengan struktur tanah gembur dengan kisaran pH 5,5 – 7,0.
Ternyata varietas bawang putih sangatlah banyak. Ada 6 jenis bawang putih yang paling sering digunakan oleh masyarakat dunia, yakni bawang putih kating. Bawang putih ini yang sering digunakan di dalam dapur, baik dapur rumahan maupun dapur restoran-restoran mewah.
Bawang putih kating berbentuk siung kecil-kecil yang bergerombol menjadi satu. Bawang putih ini selalu digunakan untuk menyedapkan masakan karena memang memiliki aroma dan tekstur yang paling menyengat.
Lalu ada bawang putih shin chung. Seperti halnya bawang putih kating, bawang putih shin chung juga sering masuk ranah dapur. Meskipun tidak memiliki aroma sekuat kating namun shin chung sering dicari ketika bawang putih kating tengah meroket harganya.
Bawang putih lanang, disebut juga sebagai bawang putih tunggal. Hal ini karena bentuknya berupa siung-siung yang berdiri sendiri tidak bergerombol. Satu siung bawang putih tunggal berukuran lebih kecil dari satu siung bawang putih kating, yaitu sekitar 2 hingga 5 cm saja.
Bawang putih ini tidak setenar bawang putih kating jika di dalam dunia kuliner. Namun di dunia pengobatan herbal, bawang putih tunggal sering disebut. Dijual dalam bentuk acar atau kering, bawang putih tunggal dipercaya bisa meningkatkan stamina, mengobati diabetes, dan meredakan gejala flu.
Bawang putih porcelain mempunyai bentuk yang sangat khas, yaitu berupa siung kecil yang bergerombol dan memiliki ujung seperti tangkai yang panjang. Bawang porcelain sangat mulus bagian kulit luarnya, dengan selaput kulit yang lebih tebal dan hampir mirip kertas sehingga tidak mudah sobek.
Baca juga : Kencur, Tanaman Rempah Khas Tropis Bermanfaat untuk Kesehatan dan Kecantikan
Bawang putih gajah, berukuran sangat besar dibanding varian bawang putih lainnya. Satu siung bawang putih gajah bisa berukuran sebesar 1 butir telur ayam kampung. Soal aroma dan teksturnya, bawang putih gajah tidak sewangi bawang putih kating.
Namun bawang putih gajah memiliki tekstur yang lebih lembut dan tidak menyengat dibanding bawang putih lainnya. Karena hal inilah, bawang putih gajah sering masuk ranah dapur dan digunakan sebagai bahan pelengkap sajian salad.
Kemudian ada bawang putih kulit silver (silver skin garlic), sesuai namanya bawang putih ini memiliki selaput kulit luar yang berwarna putih mengkilap. Berbentuk siung-siung yang bergerombol layaknya bawang putih lain, silver skin garlic memiliki aroma dan citarasa yang juga kuat.
Bawang putih mengandung beberapa nutrisi penting dan rendah kalori. Satu siung bawang ini mengandung mangan, Vitamin C, selenium, dan sejumlah kecil serat, kalsium, tembaga, fosfor, zat besi, Vitamin B1, Vitamin B6, dan kalium. Selain itu, bawang ini juga mengandung antioksidan yang tinggi. Sehingga bermanfaat untuk mencegah berbagai paparan radikal bebas yang bisa memicu gangguan kesehatan.
Begitu banyak kandungan nutrisinya, membuat beragam manfaat bawang putih untuk kesehatan, diantaranya mengatasi flu, dapat mengontrol kolesterol, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah penyakit kanker, menurunkan tekanan darah, mencegah penyakit alzheimer dan demensia, mengontrol kadar gula darah, menjaga kesehatan kulit, meningkatkan kinerja fisik, juga dapat mengoptimalkan kesehatan tulang. (Ramlee)