Berang-berang merupakan hewan mengerat semi akuatik. Artinya satwa ini menghabiskan sebagian waktunya di air dan di darat. Habitat hidupnya berada di dekat aliran sungai atau laut. Berang-berang adalah salah satu hewan yang sangat bergantung dengan habitat lahan basah dan merupakan spesies kunci di habitat lahan basah.
Berang-berang adalah mamalia yang masuk dalam keluarga Mustelidae yang berkerabat dengan cerpelai, wolverine, dan juga musang. Binatang ini tersebar hampir di seluruh dunia kecuali Benua Australia, Satwa ini dapat ditemukan di berbagai kawasan Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Afrika, hingga Benua Asia dengan masing-masing spesies endemiknya.
Berang-berang adalah salah satu jenis satwa unik dan bentuknya lucu. Hewan ini mempunyai ciri fisik yang seperti musang. Jenis berang-berang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Otter dan Beaver. Dari dua kelompok tersebut dibagi kembali menjadi 13 jenis.
Di Indonesia hidup 4 jenis berang-berang dari total 13 jenis yang ada di dunia. Sebanyak 13 jenis tersebut masuk ke dalam beberapa genus yang berbeda-beda. Untuk spesies yang hidup di Indonesia berasal dari tiga genus, yaitu Lutra, Lutrogale, dan Aonyx.
Baca juga : Binturong, Spesies Musang Terbesar Di Dunia dengan Aroma Tubuh Mirip Popcorn
Berang-berang kadang juga disebut sebagai musang air karena bentuk tubuhnya menyerupai musang namun hidup di area basah. Spesies yang sering dijumpai di sepanjang aliran sungai dan danau ini adalah kelompok mamalia karnivora.
Semua spesies berang-berang tersebut dibagi menjadi kembali kedalam beberapa sub-spesies. Di Indonesia berang-berang umumnya bisa ditemukan di daerah Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Ada sedikit perbedaan pandangan mengenai berang-berang di kalangan para ahli.
Beberapa ahli berpendapat bahwa berang-berang terbagi dua kelompok, yaitu Otter dan Beaver. Sementara itu beberapa peneliti lainnya beranggapan bahwa Beaver tidak masuk dalam kelompok berang-berang.
Sehubungan dengan dua pendapat yang berbeda tersebut, semuanya sama-sama mempunyai dasar yang jelas dan kuat. Otter merupakan binatang yang masuk dalam ordo Karnivora, sedangkan beaver masuk dalam ordo Rodentia yang merupakan kelompok binatang pengerat.
Beaver juga merupakan famili Castoridae dan genus Castor. Otter dan beaver mempunyai perilaku yang berbeda, yaitu otter dikenal sering membuat lubang di bagian pinggir sungai, sedangkan beaver senang mengumpulkan ranting untuk membuat bendungan.
Empat jenis berang-berang yang ada di Indonesia, semuanya masuk dalam kelompok Otter. Yakni berang-berang lutra (Lutra lutra), berang-berang hidung berbulu (Lutra sumatrana), berang-berang bulu licin (Lutrogale perspicillata), dan berang-berang cakar kecil (Aonyx cinereus).
Baca juga : Musang Luwak, Salah Satu Jenis Mamalia Liar yang Kerap Ditemui di Sekitar Permukiman Bahkan di Perkotaan
Meskipun terdiri atas 13 spesies yang berbeda, namun faktanya semua jenis berang-berang memiliki morfologi tubuh yang hampir serupa. Secara umum tubuh binatang semi akuistik ini ditutupi oleh rambut yang sangat lebat dan terbagi menjadi dua lapisan. Rambut ini berfungsi sebagai alat untuk melindungi diri dari musuh.
Lapisan pertama adalah rambut yang tumbuh di bagian terluar dan mempunyai tekstur keras serta panjang. Sedangkan lapisan kedua berada di bagian dalam dan cenderung lebih halus serta juga bersifat lunak. Bagian ekornya berukuran cukup panjang dan berotot, karena berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh pada saat berenang di air.
Sebagai binatang semi akuistik yang memiliki kemampuan untuk berenang, berang-berang mempunyai kaki yang berselaput. Selaput tersebut membantu satwa ini untuk bergerak di dalam air. Spesies yang mirip musang ini juga dikenal sebagai binatang dengan pergerakan sangat lincah khususnya ketika berpindah tempat.
Habitat hidup berang-berang adalah kawasan basah yang mempunyai banyak air, khususnya aliran sungai dan juga pinggir pantai. Akan tetapi tidak jarang juga ada berang-berang yang hidup di sekitar rawa-rawa, hutan mangrove, hutan dataran rendah basah, danau, parit hingga areal persawahan.
Berang-berang mempunyai perilaku hidup yang berbeda antar setiap spesies. Akan tetapi karena masih berada dalam satu genus membuat perilaku spesies ini masih memiliki beberapa kemiripan. Di beberapa film kartun mamalia imut ini sering digambarkan selalu membuat bendungan di aliran sungai.
Umumnya berang-berang hidup secara berkelompok dalam jumlah yang tidak terlalu besar, yaitu sekitar lima ekor dan terdiri atas seekor jantan, seekor betina, serta anak-anaknya. Diketahui bahwa spesies dengan jumlah anggota kelompok paling besar bisa mencapai 20 ekor dan ada juga yang hidup soliter sendiri atau berdua.
Bagi spesies yang hidup soliter biasanya mempunyai wilayah jelajah masing-masing individu sekaligus menjadi kawasan teritorialnya. Akan tetapi wilayah tersebut seringkali tumpang-tindih dengan teritori individu lain. Teritori seekor jantan bisa mencakup teritori beberapa ekor betina sekaligus.
Berang-berang mulai melakukan kegiatan di waktu pagi hari untuk mencari makan ataupun menjelajahi wilayah sekitarnya. Setelah itu ketika matahari mulai tinggi dan cuaca sudah panas, satwa ini akan beristirahat di tepi sungai dan akan kembali beraktivitas pada waktu malam hari.
Baca juga : Ferret, Hewan Peliharaan Lucu Menggemaskan Berharga Mahal
Ada pendapat yang menyatakan bahwa satwa ini mencari waktu beraktivitas di pagi dan malam hari untuk menghindari manusia. Akan tetapi ada juga yang beranggapan bahwa berang-berang sebenarnya melakukan kegiatan sesuai dengan waktu mangsanya keluar. Jika mangsanya binatang malam, maka ia akan aktif di malam hari.
Spesies yang hidup dalam kelompok akan mencari makan dengan cara berkelompok pula. Ketika mencari makan binatang ini biasanya menyusuri sungai dengan berenang atau menyelam ke dalam air. Meski begitu satwa ini sebenarnya lebih senang berburu mangsa di wilayah perairan dangkal.
Makanan yang dikonsumsi berang-berang kebanyakan adalah binatang air atau amfibi seperti ikan, udang, kepiting, kerang, katak, dan ular. Akan tetapi ketika ada binatang darat seperti kelinci, burung, tikus, dan serangga yang melintas di sekitar sarangnya maka berang-berang juga pasti akan memangsanya.
Status kelangkaan berang-berang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena setiap spesies mempunyai jumlah populasi berbeda-beda. Akan tetapi berdasarkan data dari International Union for Conservartion of Nature (IUCN) Red List menunjukkan bahwa rentang status spesies ini mulai dari Vulnerable, Near Threatened, hingga Endangered.
Namun bisa dikatakan kondisi populasi berang-berang yang ada di dunia untuk semua jenis spesiesnya rata-rata mengalami penurunan signifikan setiap tahun. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, termasuk akibat kegiatan manusia yang menyebabkan penyempitan habitatnya. Meski begitu ada satu spesies yang jumlahnya selalu stabil, yaitu Berang-Berang Sungai Amerika Utara. (Ramlee)