Jahe merah atau (Zingiber officinale var. Rubrum) merupakan salah satu jenis jahe yang cukup digemari. Jahe merah adalah salah satu rempah di Indonesia yang sering digunakan masyarakat. Banyak masyarakat yang menggunakannya untuk obat herbal, selain fungsinya sebagai penghangat tubuh ketika musim hujan datang.

Jahe merah ternyata juga memiliki banyak manfaat. Diantaranya meredakan sakit tenggorokan dan gejala batuk, mampu mengurangi kadar kolesterol, meringankan sakit kepala, mengatasi rematik, menghindari resiko penyakit jantung, menjaga kesehatan lambung dan pencernaan, mengurangi resiko radang usus, membantu meningkatkan imun tubuh, dan dapat membantu mengobati asma dan sesak napas.

Karena kaya manfaat, jahe merah kemudian menjadi tanaman yang banyak dibudidayakan. Bicara soal budidaya, ternyata metode pembudidayaan jahe merah menggunakan polybag lebih menguntungkan. Bahkan hasil panen yang didapat cenderung akan meningkat dan proses panen bisa lebih cepat.

Penanaman jahe merah di sebuah lahan pertanian

Selain itu dengan metode vertikultur menggunakan polybag, lahan, dan air yang digunakan lebih hemat dibandingkan dengan metode konvensional. Jadi bisa memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas di area rumah.

Langkah pertama dan yang perlu dipersiapkan dalam menanam jahe merah yaitu polybag dengan media tanamnya minimal berukuran 40ร—50 cm. Dapat juga menggunakan media seperti karung beras atau pakan ternak sebagai polybag.

Rimpang jahe merah

Semakin panjang ukuran karungnya, semakin banyak penggunaan media pengisi dan produktivitas jahe merah akan semakin tinggi. kombinasi pengisi polybag antara lain tanah, pasir dan pupuk organik perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2. Berikut yang harus dipersiapkan.

1. Tanah

Jenis tanah ideal untuk budidaya jahe merah adalah tanah ringan dengan bahan organik tinggi dan tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air. Ukuran pH tanah yang disarankan adalah 6,8-7.0. itu berarti tanah yang diperlukan dalam proses budidaya adalah jenis tanah gembur dan subur.

2. Pasir

Pasir yang digunakan merupakan pasir yang mengandung tanah liat yang cukup tinggi yaitu pasir ladu atau pasir yang bercampur lumpur. Selain murah, pasir ini mengandung bahan mineral endapan.

Semai bibit rimpang jahe merah

3. Pupuk organik

Pupuk organik biasanya memakai pupuk kompos, pupuk kandang atau bokashi. Apabila menggunakan pupuk kandang maka harus melalui proses penghancuran dan difermentasi agar lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Seluruh media diatas kemudian dicampur merata, lalu dimasukkan ke dalam karung atau polybag (sampai 1/4 bagian) yang telah disiapkan sebelumnya.

4. Pemilihan bibit

Benih untuk bibit jahe merah yang digunakan dari rimpangnya, jika baru menanam jahe, beli benih jahe dari petani lain. Rimpang jahe yang baik yaitu rimpang yang segar, sehat, ukurannya besar atau normal, tidak cacat atau terluka dan berasal dari induk yang cukup tua dan sehat. Maka dari itu sebaiknya menggunakan benih yang langsung dari petani bukan dari pasar yang untuk dikonsumsi.

Bibit jahe marah di dalam polybag

5. Proses pembibitan

Benih jahe bisa direndam terlebih dahulu agar terhindar dari serangan jamur menggunakan larutan fungisida selama 15 menit. Atau bisa juga dengan direndam atau dibasahi air lalu diletakkan pada tampah kemudian ditempatkan pada tempat lembab agar berkecambah.

6. Penyemaian

Selama masih berkecambah, terlebih dahulu menyiapkan tempat persemaian berupa petak ukuran 1 x 2 m yang dibatasi batu bata dan diisi pasir dan pupuk organik. Tempat persemaian lebih baik tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung.

Penanaman jahe merah memanfaat lahan yang tidak terlalu luas

Benih yang telah berkecambah kira-kira 4-5 cm. Benih mulai tumbuh dalam jangka waktu 2-4 minggu. Setelah tumbuh sekitar 10 cm, bibit dipotong dari rimpangnya dan ditanam pada media karung atau polybag yang disiapkan. Satu buah rimpang bisa tumbuh sekitar 2-4 bibit.

Penanaman Bibit Jahe Merah

Bibit jahe yang tumbuh daun setelah disemai dibiarkan hingga 1,5 โ€“ 2 bulan dan tidak ditempatkan di ruang terbuka. Pada polybag yang berisi campuran tanah dan pasir sebagai media isinya, dibuat lubang dengan ukuran sebesar bibit. Lalu dipadatkan kembali untuk menopang tanaman yang sudah tumbuh.

HAsil panenan jahe merah

Pemeliharaan

Pemeliharaan jahe dengan beberapa kegiatan yaitu penyiangan, penyiraman, penggemburan media, pemupukan, pengendalian hama, dan penyakit. Ini bisa dilakukan dengan rutin agar tumbuh secara baik.
Dapat dilakukan penyiraman dua kali sehari.

Lalu memasuki usia 2 โ€“ 4 minggu, disiram dengan fermentasi SOT HCS atau pupuk organik. Setiap 25 hari sekali, atau ketika jahe sudah terlihat keluar dari tanah, tambahkan media tanam setebal 10 cm sampai masa panen.

Hasil olahan jahe merah

Pemanenan Jahe Merah

Setelah berusia 10 bulan, pemanenan sudah dapat dilakukan. Tanaman jahe yang siap panen memiliki ciri daun dan batang berubah warna menjadi kuning dan sudah mengering. Cara memanennya cukup mudah, cukup dengan mencetok atau merobek kantong polybag jika sudah kelihatan lapuk.

Angkat rimpangnya dengan hati-hati, bersihkan dari tanah serta kotoran yang menempel kemudian dicuci sampai bersih. Jahe yang telah dibersihkan siap dimanfaatkan. Semoga bermanfaat. (Ramlee)

By Ramlee

5 thoughts on “Budidaya Jahe Merah Gunakan Polybag”
  1. Mantul….trima kasih infonya sangat berguna…๐Ÿ‘๐Ÿ‘slamat berkarya..ttp semangat๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช๐Ÿ™๐Ÿ™

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *