Saat ini ada banyak sekali jenis ikan yang bisa menjadi alternatif peliharaan di akuarium. Salah satu yang pernah tren saat itu adalah ikan channa atau yang biasa dikenal dengan ikan gabus. Ikan gabus identik hidup di rawa-rawa atau sungai dan sering ditangkap dan diolah menjadi makanan yang kaya akan nutrisi.
Sebenarnya, Channa sendiri merupakan genus ikan predator dari keluarga (family) Channidae. Ada dua genus yang banyak dikenal yakni Parachanna genus dan Channa genus. Parachanna genus tersebar di kawasan Afrika.
Sedangkan Channa genus di kawasan Asia termasuk Asia Selatan, Asia Tenggara, dan di Asia Timur. Channa juga disebut snakehead sebab kepalanya mirip kepala ular. Ada puluhan spesies channa yang tersebar di Asia.
Ikan gabus umumnya dijadikan konsumsi misalnya Channa striata (gabus rawa) dan Channa micropeltes (toman). Di Sumatera Selatan dikenal ikan bujuk (Channa lucius) dan ikan serandang (Channa pleuropthalamus).
Baca juga : Mengenal Tentang Ikan Gabus, Ikan Predator Kaya Manfaat
Kemudian belakangan, Channa populer sebagai sebutan ikan gabus hias. Jenisnya pun beragam dan masing-masing memiliki keistimewaan terutama pada motif tubuhnya antara lain, Channa marulioides (Emperor Snakehead), Channa barca, Channa stewartii (Assamese snakehead), dan Channa argus.
Harganya pun beragam mulai dari puluhan ribu hingga ada pula yang menyentuh harga jutaan rupiah. Sebelum menghuni akuarium atau jadi koleksi, perlu dikethui bahwa ikan channa memiliki habitat asli di rawa, danau, sawah atau saluran air.
Di alam liar, ikan ini berkembang biak dan tumbuh di area yang tampaknya tidak bisa memberikan kehidupan semisal tempat yang padat vegetasi, agak kotor, atau cekungan air yang nyaris kering. Channa merupakan jenis hewan karnivora yang memangsa ikan-ikan kecil, cacing, dan katak.
Ikan channa atau yang disebut snakehead memiliki berbagai jenis dengan warna dan corak yang berbeda. Kini telah banyak yang memanfaatkan jenis ikan channa atau gabus sebagai hiasan rumah. Salah satu sifat dari ikan channa sebenarnya hampir sama dengan ikan cupang, yaitu akan menyerang ikan lain ketika memasuki wilayahnya.
Jadi seperti halnya ikan cupang atau arwana, penghobi ikan hias menempatkan ikan channa dalam akuarium hanya satu jenis. Ikan channa tidak bisa disatukan dengan jenis ikan lainnya. Bukan soal risiko ‘adu kuat’ sampai salah satu mati, tetapi channa yang berukuran besar bisa memangsa ikan kecil.
Ikan ini tidak menuntut banyak hal untuk urusan tempat tinggal. Ikan channa bisa menjadi pilihan ikan hias peliharaan karena bisa hidup pada kondisi akuarium biasa, nafsu makan baik, perilaku menarik, dan tidak cenderung makan tumbuhan yang biasa untuk hiasan akuarium.
Baca juga : Ikan Toman, Ikan Predator yang Enak Dimakan dan Bermanfaat untuk Kesehatan
Namun perlu diingat, titelnya sebagai ikan predator berarti channa memiliki sisi agresif. Ikan channa terlihat kalem, tetapi bisa secara tiba-tiba menyerang penghuni akuarium lainnya jika ikan ini ditempatkan dengan jenis ikan lainnya. Ikan channa juga terkadang suka melompat ke permukaan sehingga sebaiknya akuarium ditutup rapat dengan kaca.
Untuk menyesuaikan dengan habitat asli di alam liar, perlu disediakan semacam sudut untuk bersembunyi misal gua buatan atau tumbuhan. Jangan kaget jika filter akuarium cepat kotor sebab channa kadang bergerak tiba-tiba sehingga akuarium keruh.
Untuk itu perlu digunakan perlengkapan filtrasi yang kuat dan efisien untuk menjaga kebersihan dan kualitas air dalam akuarium. Filtrasi yang baik akan membantu menghilangkan kotoran dan zat-zat berbahaya dari air.
Jenis ikan channa atau gabus sebenarnya termasuk ke dalam kategori ikan yang mudah sekali perawatannya. Namun meskipun begitu, pemiliknya juga harus teratur dan sabar ketika melakukan proses perawatan. Salah satunya hindari ikan menjadi stres. Sampai saat ini kondisi ikan menjadi stress ternyata bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satu faktor yang bisa membuat ikan channa stress adalah lingkungan atau wadah yang digunakan. Ketika ikan channa baru turun sebaiknya hindari memasukkannya ke dalam wadah baru. Tunggu dalam kurun waktu sekitar 15 menit agar ikan channa bisa lebih mudah beradaptasi dengan suhu air sekaligus lingkungan sekitar.
Wadah yang digunakan sebaiknya lebih besar sekitar dua atau tiga kali dari ukuran ikan channa. Lalu air yang digunakan juga sebaiknya air endapan. Karena ikan channa lebih suka kondisi air yang tenang. Sebaiknya hindari menggunakan pompa air. Tambahan aksesoris pada wadah sebaiknya dalam kadar secukupnya.
Baca juga : Ikan Channa Lokal Bisa Berharga Mahal
Berikan pakan yang bervariasi dan bergizi untuk ikan gabus hias. Pakan ikan channa atau gabus bisa diberikan hewan hidup seperti jangkrik, cacing maupun ucang. Sedangkan untuk pakan ikan channa yang lebih praktis adalah maggot kering.
Mengganti air akuarium tempat ikan channa adalah hal yang wajib dilakukan. Apalagi ketika akuarium tersebut tidak menggunakan pasir malang. Tentunya ada kemungkinan jika air akuarium tersebut memiliki amoniak yang cukup banyak.
Salah satu fungsi dari pasir malang adalah dapat menyerap kotoran ikan. Agar kondisi ikan channa tidak kaget ataupun stress. Sebaiknya hindari menguras habis air dalam akuarium. Sepertiga dari air keseluruhan yang ada di dalam akuarium bisa diganti dengan air baru. (Ramlee)
[…] Baca juga : Channa, Ikan Predator dengan Tampilan Memukau […]