Iguana (Iguana iguana) merupakan sejenis kadal yang hidup di daerah tropis di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Kepulauan karibia. Iguana dikenal sebagai salah satu reptil yang memiliki kepribadian tenang dan menarik bagi banyak penggemar hewan eksotis. Iguana adalah jenis kadal dari keluarga Iguanidae, namun sering dianggap sama dengan bunglon yang berasal dari keluarga Chamaeleonidae.
Secara umum, bentuk tubuh iguana mirip seperi kadal dengan beberapa ciri yang membedakan. Dibandingkan dengan bunglon, tubuh iguana jauh berukuran lebih besar dan panjang. Beberapa ciri fisik yang menjadi karakteristik iguana adalah adalanya gelambir dibagian bawah rahang, duri pada punggungnya, serta ekor lebih panjang dibanding ukuran tubuhnya.
Ketika anak iguana baru menetas, ukurannya sekitar 17 sampai 25 cm. Tetapi saat dewasa, panjang tubuhnya dapat mencapai 2 meter. Sedangkan berat tubuhnya saat anakan sekitar 12 gram, lalu saat dewasa mencai 4 hingga 9 kg.
Banyak yang mengira iguana hanya berwarna hijau, padahal ada beberapa jenis dengan aneka warna lainnya. Jenis-jenis tersebut antara lain, iguana merah, abu-abu, biru, putih, kuning, dan sebagainya. Perbedaan warna tersebut dipengaruhi oleh suhu lingkungan, kesehatan, suasana hati serta status sosial dalam kelompoknya.
Baca juga : Biawak, Kadal Besar yang Kemampuannya Mirip Ular
Mirip seperti ular, iguana juga mempunyai kemampuan berganti kulit. Saat anakan, reptil berpenampilan eksotis ini akan berganti kulit setiap 4 atau 6 minggu. Sedangkan pada saat dewasa, iguana akan berganti kulit hanya satu kali dalam satu tahun.
Seperti reptil pada umumnya, iguana juga memiliki kemampuan autotomi. Autotomi adalah kemampuan memutus atau membuang salah satu atau lebih bagian tubuhnya. Kemampuan unik ini dilakukan jika ia merasa terganggu dan sebagai bentuk mekanisme pertahanan.
Lingkungan sebaran iguana adalah daerah hangat di kawasan tropis hingga sub tropis. Habitat yang cocok untuk reptil ini adalah hutan dengan vegetasi rimbun. Spesies yang hidup di kawasan hutan hujan akan menghabiskan sebagian besar hidupnya berada di atas pohon atau disebut arboreal.
Selain itu, ada juga spesies iguana dengan kemampuan berenang sangat baik dan biasanya hidup di sekitar lingkungan perairan. Iguana mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, termasuk juga makanannya. Iguana dapat menjadi pemakan serangga (insektivora), pemakan daging (karnivora), pemakan tumbuhan (herbivora), ataupun pemakan segala (omnivora).
Iguana akan berhenti makan saat memasuki proses pergantian kulit. Selain itu, betina juga akan melakukan hal tersebut saat melalui tahap perkembangan telur. Lingkungan baru atau stress juga bisa menjadikan hewan ini tidak mau makan.
Sebaran reptil ekostis ini meliputi wilayah Amerika Tengah hingga Selatan, Brazil, Sinaloa, Veracruz, dan Meksiko. Kadal ini juga hidup di kawasan Karibia dan pesisir timur Pasifik. Selain itu, juga serta tersebar di habitat bukan asalnya, seperti Kepulauan Cayman, Texas, Hawaii, Kepulauan Virgin, hingga Anguilla.
Baca juga : Biawak Pohon Tutul Biru, Reptil Endemik dari Raja Ampat Papua
Keunikan iguana lainnya terletak pada bentuk tubuh dan warnanya yang cantik. Struktur tubuhnya yang mirip kadal purba menjadikan reptil ini digemari oleh pecinta binatang yang anti mainstrem. Beberapa jenis iguana di Indonesia yang cukup populer dipelihara antara lain adalah iguana hijau, iguana merah, dan iguana biru.
Iguana biasanya hidup berkelompok, terutama saat berumur saat usia anakan. Satwa eksotis ini memiliki cakar tajam yang digunakan untuk mencengkram ketika berlari, menangkap mangsa dan membela diri. Sang jantan mempunyai tanggungjawab untuk mempertahankan wilayahnya dari jantan lain, serta melindungi kelompoknya. Bahkan iguana jantan rela mengorbankan diri demi menjaga betina terhindar dari serangan predator.
Iguana adalah reptil berdarah dingin, sehingga pada pagi dan siang hari memiliki kebiasaan berjemur untuk meningkatkan suhu tubuh dan membantu kelancaran pencernaan. Saat musim dingin, hewan ini akan saling berdekatan agar suhu tubuhnya stabil dan terjaga.
Untuk berkomunikasi antara induvidu satu dengan lainnya, iguana menggunakan sinyal visual, antara lain anggukan kepala, ekstensi gelambir atau dewlap, serta menggelengkan kepala jika ada ancaman. Selain itu, ia juga mempunyai kemampuan mendesis sebagai salah satu cara berkomunikasi melalui indera pendengaran.
Iguana termasukh hewan poligini, artinya reptil ini bisa kawin dengan beberapa individu. Usia kematangan seksual tercapai antara usia 3 hingga 4 tahun. Satwa eksotik ini umumnya berkembang biak saat musim kemarau. Tujuannya adalah agar anakan iguana menetas apda musim hujan dengan lingkungan yang lebih bersahabat dan lebih mudah menemukan makanan.
Betina mampu menghasilkan sekitar 65 telur selama tiga hari, kemudian telur tersebut akan disimpan di dalam sarang untuk dibagi dengan betina lain apabila sarangnya sempit. Telur-telur iguana tersebut akan menetas setelah 90 hingga 120 hari.
Baca juga : Soa Soa Layar Dinosaurus Mini dari Indonesia Timur
Jenis iguana yang tinggal di lingkungan sekitar perairan umumnya mempunyai kemampuan berenang. Reptil ini akan berenang jika di darat merasa terancam dan diburu oleh pemangsa. Akan tetapi kemampuan berenangnya sangat terbatas, yaitu 10 sampai 40 menit karena iguana tidak tahan dengan suhu dingin.
Iguana memiliki ekor panjang yang berfungis sebagai penjaga keseimbangan sekaligus sebagai organ untuk pertahanan diri. Saat bertemu dengan predator atau merasa terancam, reptil ini akan menggerak-gerakkan ekornya. Bahkan ekornya dapat diputus secara sengaja untuk mengalihkan perhatian, kemudian kabur dengan cepat. Struktur ekornya berupa sisir bertulang runcing juga akan menyulitkan predator yang ingin memakannya.
Satwa yang mirip bunglon ini tidak suka berburu secara aktif. Kesehariannya banyak dihabiskan untuk berjemur di bawah sinar matahari agar tubuhnya tetap hangat. Iguana juga memiliki kebiasaan pergi ke tempat yang sama setiap hari untuk menemukan makanan.
Harapan hidup iguana bisa dikatakan sangat panjang, yaitu hingga usia 20-25 tahun jika dipelihara di penangkaran. Sedangkan jika hidup di habitat liar, harapan hidupnya hanya sekitar 8 tahun. Perbedaan usia hidup tersebut disebabkan karena perawatan dan pemeliharaan tempat hidupnya.
Bentuk tubuh iguana yang sangar adalah salah satu alasan mengapa para penghobi hewan unik memeliharanya. Tantangan bagi pemelihara satwa ini adalah harus memperlakukannya dengan baik agar jinak dan tidak stres, bahkan meninggalkan kandangnya. (Ramlee)