Ikan komet (Carrasius oauratus) adalah salah satu jenis ikan yang cukup banyak diminati sebagai ikan hias akuarium di rumah. Corak dan warnanya mirip dengan ikan mas, namun sisiknya lebih bercahaya dan ekornya lebih panjang. Ikan komet ini memang masih satu keluarga dengan ikan mas.
Ikan hias yang punya warna-warna cantik ini disebut komet karena memiliki ekor berukuran lebar menyerupai komet. Sirip ekornya panjang, tunggal dan bercabang. Ekornya yang unik membuat ikan ini tampak semakin menarik untuk dijadikan ikan hias di rumah, baik ditempatkan dalam kolam maupun dalam akuarium.
Ikan komet merupakan ikan yang lincah dan aktif, namun tidak agresif sehingga bisa dipelihara bersama ikan lainnya. Ikan komet berasal dari kawasan Asia Timur. Ikan ini mulai dikenal sekitar 1.000 tahun lalu pada masa Tiongkok Kuno. Awalnya, ikan ini dipelihara untuk dijadikan bahan pangan. Ikan ini dikembangbiakan dengan teknik akuakultur.
Warna alami ikan komet adalah abu-abu atau keperakan. Namun begitu, seiring berjalannya waktu ikan ini mengalami mutasi dan menghasilkan aneka warna lainnya. Mutasi warna tersebut menghasilkan ikan komet dengan warna lebih cerah, seperti kuning, jingga atau merah. Fenomena mutasi warna pertama kali tercatat pada masa Dinasti Jin di tahun 265 sampai 420.
Baca juga : Ikan Mas Koki, Bentuk dan Cara Berenangnya Membuatnya Jadi Populer
Ikan komet mulai dijadikan sebagai ikan hias dan dipelihara di kolam atau taman air kira-kira 200 tahun kemudian, tepatnya pada masa Dinasti Tang di tahun 618 sampai 907. Pada masa tersebut, manusia telah mengembangbiakkan dan melakukan persilangan agar menghasilkan ikan dengan warna jingga kekuningan atau lebih mendekati warna emas.
Di habitat aslinya, warna emas sangat jarang muncul karena warnanya terlalu mencolok dan cenderung menarik perhatian predator. Pada masa Dinasti Tang, manusia mulai fokus mengembangkan ikan komet berwarna emas daripada warna kelabu atau keperakan.
Ikan berwarna keemasan ini kemudian menjadi pajangan di area atau ruangan penyambutan tamu. Sebelum adanya akuarium, ikan akan dipamerkan dengan menempatkannya pada wadah yang lebih kecil agar bisa diperlihatkan kepada para tamu.
Di masa selanjutnya, yakni Dinasti Song antara tahun 960 sampai 1279, dibangunlah kolam khusus untuk memelihara ikan komet berwarna merah dan emas. Selain itu, dibuat pula aturan bahwa masyarakat di luar keluarga kerajaan tidak boleh memelihara ikan komet dengan kedua warna tersebut.
Sebab warna kuning atau emas merupakan warna kekaisaran Tiongkok. Komet mulai dipelihara di dalam ruangan pada masa Dinasti Ming antara tahun 1368 sampai 1644. Menurut catatan dari masa Dinasti Ming, muncuil varietas ikan mas komet berekor ganda untuk pertama kalinya.
Ikan komet selanjutnya diperkenalkan ke Jepang pada tahun 1603. Delapan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1611, ikan ini juga disebarkan ke Portugal. Dari Portugal, ikan komet kemudian menyebar ke beberapa negara lain di Eropa.
Baca juga : Ikan Lemon, si Kuning Galak dari Afrika yang Mudah Dipelihara
Sama halnya dengan di Tiongkok Kuno, ikan ini juga sempat dianggap sebagai ikan bergengsi di Eropa. Ikan ini seringkali menjadi hadiah dari seorang suami untuk istrinya di ulang tahun pertama pernikahan sebagai lambang keberuntungan dan kemakmuran.
Namun karena mudah dibudidayakan, populasi ikan komet pun semakin banyak dan kehilangan gengsinya. Selanjutnya, ikan ini tersebar ke Amerika Serikat pada tahun 1800-an dan menjadi sangat populer di abad ke-19. Pada awalnya, ikan ini dikembangbiakkan pada kolam terbuka milik pemerintah Amerika dan bukan di dalam akuarium tertutup.
Lantaran fisiknya yang lebih kecil, ikan komet termasuk ke dalam golongan ikan mas koki. Panjang tubuh ikan komet dewasa sekitar 30 – 35 cm. Ikan komet adalah salah satu varian ikan mas koki tertua yang paling terkenal. Seiring waktu, ikan ini banyak dipilih sebagai ikan hias akuarium karena bentuk dan warnanya yang cantik.
Meski memiliki warna dan pola yang beragam, sebagian besar ikan ini berwarna kuning berpadu jingga dengan putih atau jingga kemerahan dengan putih. Sisiknya begitu halus dan rata, kecuali jika ada bagian sisik yang terinfeksi oleh parasit.
Di alam, ikan komet hidup di perairan air tawar seperti danau, sungai, atau kolam alami hingga kedalaman 20 meter. Ikan ini bisa hidup sampai 15 – 20 tahun lamanya. Ikan hias yang punya warna-warna cantik ini disebut komet karena memiliki ekor berukuran lebar menyerupai komet.
Ikan komet mudah sekali menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Selain itu, media untuk memelihara ikan komet juga tidak sulit karena ikan ini bisa hidup di mana saja selama tempat tinggalnya bersih dan sehat.
Baca juga : Louhan, Ikan Unik yang Dipercaya Pembawa Keberuntungan
Ikan komet adalah ikan pemakan segala. Ikan ini lebih menyukai makanan alami seperti udang kecil, semut, cacing, serangga kecil, jentik nyamuk, lalat, dan lain-lain. Untuk makanan berupa tumbuhan, ikan komet menyukai selada, brokoli, dan alga.
Ikan komet sering kali dikawinkan dengan ikan mas koki jenis lainnya. Hasil dari perkawinan silang itu menghasilkan jenis ikan komet yang lebih unik, cantik, dan menarik. Hal itu menyebabkan makin beragamnya jenis ikan ini.
Seperti ikan komet hitam, komet harimau, komet hitam putih, komet merah, dan komet pancawarna. Juga ada komet rain garden, komet sarasa, komet slayer, komet shubunkin, komet tanch, dan komet yellow serta beberapa jenis lainnya. (Ramlee)
[…] Baca juga : Ikan Komet, Ikan Hias Unik dan Cantik yang Banyak Diminati Penghobi […]
[…] Baca juga : Ikan Komet, Ikan Hias Unik dan Cantik yang Banyak Diminati Penghobi […]
[…] Baca juga : Ikan Komet, Ikan Hias Unik dan Cantik yang Banyak Diminati Penghobi […]
[…] Baca juga : Ikan Komet, Ikan Hias Unik dan Cantik yang Banyak Diminati Penghobi […]