Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) adalah moluska air tawar, salah satu dari 100 spesies alien invasif terburuk di dunia dan menjadi hama padi yang sangat merusak. Nama keong mas disebabkan karena warna cangkangnya yang keemasan.
Keong mas dikenal sebagai spesies eksotik yang mudah ditemukan di persawahan. Sebenarnya spesies ini bukan asli Indonesia, tapi spesies impor yang baru diperkenalkan ke negeri ini pada tahun 1980-an. Ada dua spesies keong mas yang ditemukan di Indonesia adalah berjenis Pomacea canaliculata dan P. insularum (disebut juga sebagai P. maculata. Keduanya berasal dari Amerika Selatan.
Keong asli Argentina ini tersebar ke berbagai negara melalui jual-beli untuk hewan piaraan akuarium dan dikonsumsi karena kaya kandungan gizinya. Ketidakhati-hatian dalam memelihara menyebabkan keong mas merebak di perairan umum, termasuk sawah hingga eksplosi dan merugikan petani.
Keong mas banyak ditemukan di sawah-sawah dan kolam perairan tawar. Populasi keong mas hingga saat ini sulit dikendalikan, sifatnya yang merupakan herbivora sering dianggap hama bagi tanaman padi di sawah-sawah tempat hidupnya.
Keong mas dengan perkembangbiakannya yang cepat telah menjadi hama yang merusak tanaman padi dan dapat menurunkan hasil panen hingga separuh dari produksi. Keberadaan mereka di lahan persawahan salah satunya dapat diketahui dengan adanya telur keong mas yang berwarna merah jambu tersusun seperti anggur.
Baca juga : Bekicot, Hewan Bertubuh Lunak yang Kaya akan Protein
Keong mas memiliki ciri umum seperti gastropoda pada umumnya yaitu memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian besar yaitu kepala, kaki dan perut. Cangkang keong mas ini tidak selalu berwarna keemasan. Cangkang mereka lebih dekat ke warna cokelat muda seperti lumpur.
Ukuran diameter cangkang keong mas dapat mencapai 4 cm dengan berat 10-20 gram. Bentuk cangkang umumnya bulat oval. Keong mas memiliki umbilicus atau bagian lekukan antara cangkang bagian badan dengan bagian operkulumnya yang terbuka.
Kemudian bagian operkulumnya (penutup) menutupi lubang aperture (bukaan cangkang lebar dan berbentuk oval hingga bulat) yang terbuat dari kitin dan merupakan operkulum tipe konsentris. Tubuhnya dapat dijulurkan keluar dari cangkang.
Tetapi apabila keong ini terganggu, keseluruhan badan hewan ini akan masuk ke dalam cangkangnya dan mulut dari cangkang tersebut akan tertutup rapat oleh operculum. Ciri utama keong mas adalah memiliki cangkang bulat asimetris terpilin dan mengerucut dengan letak puncak pada bagian dorsal serta berwarna kekuning-kuningan.
Keong mas memiliki dua pasang tentakel. Pertama, tentakel panjang di dekat mata kiri dan kanan yang berfungsi sebagai alat pemandu atau peraba. Kemudian yang kedua adalah tentakel pendek yang terdapat di dekat mulutnya. Tentakel pendek berhubungan dengan bibir terletak diatas kepala.
Kaki lebar, berbentuk segitiga dan mengecil pada bagian belakang. Diperkirakan keong mas berasal dari Amerika dan menyebar ke Filiphina dan Indonesia. Habitat keong mas adalah di kolam, sawah beririgasi dan kanal.
Satwa ini akan membenamkan diri pada tanah lembab selama musim kering. Ia dapat bertahan hidup hingga 6 bulan dengan cara menutup operkulum dan membenamkan diri dalam tanah. Keong mas menjadi aktif kembali ketika tanah tempat hidupnya tergenang air.
Satwa yang bergerak lambat ini juga dapat bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang keras, misalnya pada perairan tercemar atau perairan yang memiliki kandungan oksigen terlarut rendah, karena mereka memiliki insang (ctenidium) dan organ menyerupai paru-paru. Kondisi ini juga membuatnya dapat bertahan hidup di dalam dan di luar air.
Baca juga : Klanceng, Lebah tanpa Sengat Penghasil Madu dengan Banyak Manfaat dan Kasiat
Keong mas mempunyai jenis kelamin yaitu jantan dan betina, tidak seperti jenis siput yang lain. Keong mas siap melakukan kopulasi pada saat kondisi air terpenuhi pada areal persawahan. Keong mas dewasa meletakkan telur pada tempat-tempat yang tidak tergenang air (tempat yang kering).
Dan melakukan bertelur pada malam hari pada rumpun tanaman, tonggak, saluran pengairan bagian atas dan rumput-rumputan. Telur keong mas diletakkan secara berkelompok berwarna merah jambu seperti buah murbei sehingga disebut juga keong murbei.
Keong mas selama hidupnya mampu menghasilkan telur sebanyak 15-20 kelompok, yang tiap kelompok berjumlah kurang lebih 500 butir, dengan persentase penetasan lebih dari 85%. Waktu yang dibutuhkan pada fase telur yaitu 1 – 2 minggu.
Pada pertumbuhan awal membutuhkan waktu 2 – 4 minggu lalu menjadi siap kawin pada umur 2 bulan. Keong mas dewasa berwarna kuning kemasan. Dalam satu kali siklus hidupnya memerlukan waktu antara 2 – 2,5 bulan. Keong mas dapat mencapai umur kurang lebih 3 tahun.
Keong mas sangatlah rakus, terutama pada malam hari (nokturnal) dan memakan hampir semua tumbuhan yang masih lunak di dalam air. Keong mas memakan beragam tumbuhan seperti ganggang, azola, rumput, eceng gondok, bibit padi, dan tumbuhan berdaun sukulen lainnya. Memilih bagian yang lunak dari tanaman muda.
Untuk memakan bahan makanan yang terapung, keong ini menggulung kaki depan hingga berbentuk corong dan bagian tengah berbentuk tabung. Cara menyerang keong mas pada tanaman padi yaitu tanaman padi yang baru ditanam sampai 15 hari setelah tanam.
Untuk padi tanam benih langsung (tabela) ketika 4 sampai 30 hari setelah tebar. Keong mas melahap pangkal bibit padi muda. Keong mas bahkan dapat memootong daun yang mengambang dipermukaan mengkonsumsi seluruh tanaman muda dalam air.
Jika sumber makanan tersebut telah habis, keong ini akan naik ke daratan untuk mencari makanan. Mereka akan memakan bahan organik yang terlarut atau remah-remah dari tumbuhan, daging dan bangkai hewan lainnya yang mereka temui di darat. Ditinjau dari sifatnya dalam memilih makanan maka keong mas tergolong sebagai hewan omnivora.
Baca juga : Undur-undur, Serangga Unik yang Mempunyai Kandungan Zat Anti Diabetes
Berbagai upaya dilakukan untuk menghambat penyebaran keong mas, terutama di lahan persawahan. Upaya tersebut hanya mampu menyelesaikan masalah secara singkat. Pengendalian keong mas terbaik adalah dengan mencegahnya masuk ke suatu lingkungan budi daya tanaman, seperti lahan padi.
Daging keong ternyata memiliki banyak kandungan gizi, dagingnya mengandung protein hewani sangat tinggi. Sejak dulu keong sering dimanfaatkan untuk pakan ternak. Namun kini daging keong lazim dikonsumsi masyarakat, malah ada pula yang sudah diolah menjadi penganan lezat.
Daging keong dapat diolah menjadi: keripik, kerupuk, tepung, pepes, kecap, tongseng, dan juga sate keong. Dokter Tri Hendro, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara menyebutkan kandungan gizi keong mas sangat tinggi. Keong mas diketahui mengandung asam Omega 3, 6 dan 9. Dari hasil uji proksimat, kandungan protein pada keong mas berkisar antara 16 hingga 50 persen.
Protein berperan penting dalam pembentukan sistem kekebalan (imunitas), sebagai antibodi, dan sistem kendali dalam bentuk hormon. Setiap orang dewasa sedikitnya wajib mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Keong juga kaya akan kalsium. Di samping itu juga mengandung zat gizi makronutrien. (Ramlee)