Berlokasi di Lapangan Gawanan Jl. Adi Sumarmo No.149, Krobyongan, Gawanan, Kec. Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Latber DMS 5 sukses tergelar. Even yang diprakarsai oleh PPDSI Surakarta ini menghadirkan sebuah gelaran dengan nuansa kekeluargaan yang kental.

Latber DMS 5 dengan tema Seduluran Sak Lawase digelar pada Minggu, 23 Oktober 2022, merupakan kelanjutan dari DMS 4 dimasa kepengurusan lama. Ketika Pandemi Covid 19 melanda. Meskipun begitu kegiatan latberan yang lalu tetap berjalan dengan resiko berkurangnya peserta.

Semangat kebersamaan paseduluran sak lawase itu merupakan bagian utama yang harus dipupuk sesama penghobi derkuku dimanapun berada. Itu yang sangat terasa pada gelaran Latber DMS 5 kemarin.

Trophy kejuaraan

Meskipun kondisi cuaca akhir-akhir ini diwarnai dengan intensitas hujan yang sangat tinggi ternyata tidak mengurangi antusias dekoemania untuk tetap hadir mengikuti latberan ini. Seperti yang dikatakan oleh Arif pemilik Atasa BF dari Bantul, selama tidak ada kegiatan keluarga dipastikan siap datang.

“Saya akan usahakan datang saat ada kegiatan seperti ini. Dengan catatan tidak berbarengan dengan kegiatan keluarga, pasti akan datang,” ucap Arif. Karena selain untuk mencoba gaco-gaco muda yang ada juga yang penting bersilaturahmi dengan sesama penghobi.

Meja regristrasi peserta

Semangat yang sama ditunjukkan oleh Sukarja pemilik GTA BF dari Sleman yang selalu rutin menghadiri kegiatan latberan derkuku yang diadakan oleh DMS Solo. Antusias dekumania untuk menguji gacoannya terasa begitu luar biasa.

Pada malam sebelumnya di sekitar lokasi lapangan Gawanan sempat diguyur hujan dengan derasnya. Membuat kekuatiran menghinggapi benak panitia, akan jalannya latber keesokan harinya, jika hujan tidak kunjung berhenti.

Dalip dan Agung Cahyanto Ketua Panitia DMS 5

Namun paginya cuaca cerah sepanjang hari bahkan cenderung panas menyengat. Seakan menghapus jejak hujan semalam. Wagiman pemilik GSM BF sempat mengeluhkan cuaca panas tersebut. “Panase pool maaf aku gak kuat,” sambil berlalu menuju tenda yang telah disediakan.

Start lomba dimulai hampir pkl 09.00 WIB. Sedikit mundur dari jadwal semula yakni pada pkl. 08.30 WIB penilaian sudah harus dimulai. Hal ini karena beberapa peserta terganggu perjalanannya menuju lokasi dikarenakan ada beberapa jalan yang dilewatinya terhalang acara Car Free Day.

Suport tim TGR

Dari tiga kelas yang dibuka, yakni kelas Senior, Yunior, dan Pemula, ketiga kelas tersebut menyajikan persaingan ketat. Saling kejar poin terjadi sebelum akhirnya juri memutuskan siapa yang menjadi juara setelah mengikuti empat babak.

Di kelas Senior, Terminator bergelang sword 1770 milik Daud Toni yang digantang di nomor 54. Terminator berhasil menjadi juara pertama setelah langsung memperlihatkan performa apiknya di babak pertama dengan bendera lima warna dengan nilai 43 ¾.

Koordinasi juri

Prestasinya itu diulanginya lagi pada babak kedua dan ketiga. Namun pada babak keempat hanya mendapatkan bendera empat warna. Burung ini semula didaftarkan atas nama Eagle Eyes dari Bandung, hal ini memang sengaja disamarkan.

Menurut pemiliknya, dengan setengah berkelakar mengatakan bahwa biar peserta tidak takut ”Gondoruwo”. Dan lagi pengawal setianya Wiwid, yang sering memakai baju motif kotak-kotak juga tidak kelihatan hadir karena ada acara luar kota.

Mbah Bandi dan Agus Nirum
H. Nur Ali Nasa BF borong piala
Wirasmo “Cemo”

Disusul pada urutan kedua ada Moncer memakai ring MTJG 458 di gantangan nomor 36 besutan Lilik dari Solo Baru. Moncer harus menerima kekalahannya dengan beda yang sangat tipis dari sang juara. Sedang yang menduduki tempat ketiga adalah Brojogeni amunisi Agung Cahyanto di gantangan 62 dengan ring Sadewa 029.

Sementara di kelas Yunior ini jadi ajang pamer keindahan suara anggung burung yang ada di tiang gantangan nomor 81. Penampilannya yang menawan memberikannya bendera lima warna pada dua babak awal. Sekaligus membuatnya unggul jauh dari para pesaingnya.

Peserta dapat lelang burung ring Arya

Burung dengan nama Arzello One bergelang MTJG 441 anakan dari ring Tidar dan HDK milik Nanang dari Karanganyar, kembali mendapatkan lima warna pada babak keempat setelah selepas istirahat hanya mendapatkan bendera empat warna saja.

Arzello One berhasil mengunci gelar juara sesusai babak ketiga setelah para rival tidak ada yang dapat menyaingi perolehan nilainya. Arzello One sebenarnya masih adik langsung dari Moncer yang menduduki podium kedua di kelas Senior.

Para juara di kelas Senior

Posisi kedua diisi oleh Suara Hati ring Atasa 11 debutan Atasa BF dari Bantul. Atasa yang ada di tiang kerekan nomor 85 berhasil mendapatkan tancapan bendera empat warna sepanjang empat babak. Lalu diikuti oleh Fatamorgana ring LMS 355 milik Eko LMS Solo pada tiang nomor 72 melengkapi posisi tiga besar di kelas Yunior.

Fatamorgana tercatat selalu berhasil mendapatkan hasil yang tidak mengecewakan setiap mengikuti gelaran latber yang ada. Dengan hasil mendapatkan bendera empat warna pada tiga babak, sepertinya Fatamorgana masih belum menunjukkan performa terbaiknya.

Juara kelas Yunior

Persaingan ketat dan seru terjadi juga di kelas Pemula, seperti halnya di kelas Senior. Kali ini melibatkan tiga burung. Sayang burung yang ada di tiang nomor 26 pada babak ketiga penampilannya mengalami penurunan dan hanya mendapatkan bendera tiga warna. Sedang yang ada di tiang 18 dan 35 melanjutkan persaingannya hingga akhir.

Maka di kelas Pemula burung Kumbokarno dengan ring B2W 2684 tiang kerekan 18 andalan Sukarja dari Sleman menduduki urutan pertama, setelah bersaing sangat ketat dengan Berkat ring MJZ di tiang 35.

Juara kelas Pemula

Berkat milik Cemo alias Wirasmo Solo, ini harus mengakui kekalahannya dengan beda sangat tipis. Melengkapi tiga besar ada Pengging Sepuh ring Sadewa 025 milik Pak Tani Colomadu.

Di akhir acara Panitia berterima kasih atas kehadiran para mania dan telah mensuport kegiatan latberan ini, sehingga acara bisa berjalan dengan lancar aman dan tertib. Serta meminta maaf atas segala kekurangan, saran dan kritik ditunggu untuk kebaikan kedepan.

“Alhamdulillah acara kami terselenggara dengan aman dan lancar. Tujuan kami dengan acara ini adalah untuk mempererat tali silaturrahmi sesama dekoemania, menjunjung tinggi asas kekeluargaan seduluran,” ungkap Jatmiko. (Ramlee/Jat Solo)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *