Latbernil Bird Farm Solo Raya II yang digagas PPDSI Surakarta tergelar pada Minggu, 25 Pebruari 2024. Kali ini bertajuk Piala Arya BF. Bertempat di Lapangan Gawanan Colomadu Karanganyar. Latbernil ini merupakan yang kedua kalinya di tahun 2024.
Latbernil Bird Farm Solo Raya ini merupakan agenda rutin dan tetap. Serta menjadi kegiatan yang diupayakan hadir setiap bulannya. Seperti pada kegiatan sebelumnya, panitia membuka dua kelas, yakni kelas Bebas dan kelas Pemula.
Jumlah peserta masih tetap berada di level dukungan yang luar biasa. “Alhamdulillah Latbernil Bird Farm Solo Raya II Arya BF tergelar dengan dukungan luar biasa dari peserta. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta dan juga pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan perhatian,” terang Jatmiko, salah satu panitia.
“Peserta hari ini semakin bertambah banyak, mudah-mudahan ini bisa terus dipertahankan dan kalau bisa lebih ramai lagi,” harap pemilik Jat BF Solo ini. Membludaknya peserta disebabkan oleh peserta yang hadir membawa burung derkuku lebih banyak.
Semula panitia hanya menyediakan gantangan sebanyak 36 untuk masing-masing kelas. Namun ketika telah mendekati hari pelaksanaan, dekoe mania Solo terlihat begitu antusias sekali. Panitia pun langsung memutuskan untuk kelas Pemula ditambah menjadi 2 blok gantangan.
Tiket yang dibandrol juga terjangkau. Hanya dengan membayar 35 ribu, dekoe mania sudah bisa mendapatkan kesempatan untuk menurunkan derkuku orbitannya buat dinilai oleh juri-juri PPDSI Surakarta. Tiket yang tidak terlalu mahal memang disengaja oleh pihak penyelenggara.
“Biar dekoe mania di sekitaran Solo Raya bisa ikutan menampilkan burung-burung rawatannya,” jelas Jatmiko. PPDSI Surakarta sendiri berharap semua penghobi derkuku di wilayahnya bisa turut serta meramaikan dan memanfaatkan moment latbernil tersebut.
Agenda latbernil kali ini didukung penuh oleh Arya BF milik Sunaryanto. yang ternyata hari itu berbarengan dengan hari kelahiran Sunaryanto. Sebagai ungkapan rasa syukur, Sunaryanto mengeluarkan belasan burung simpanannya.
Dekoe mania yang hadir bisa memiliki dengan harga yang sangat terjangkau. Caranya cukup dengan membeli kupon seharga Rp 15.000. Maksimal hanya dua kupon per orang, biar merata. Kupon-kupon ini nantinya akan diundi. Hasil penjualan kupon ini sepenuhnya masuk kas panitia.
Meskipun burung-burung bergelang Arya BF ini sangat murah, nyatanya bukanlah burung murahan. Yang mengaku dekoe mania pasti paham akan kualitas burung dari kandang Arya BF, jadi yang mendapatkannya sangatlah beruntung. “Kapan lagi bisa dapat materi burung berkelas dengan harga yang sanggat murah,” ujar Jatmiko.
“Hampir semua burung memang belum terpantau tetapi rata-rata kualitasnya juga lumayan,” tambah Jatmiko. “Pesan dari Pak Nar semoga DMS semakin maju dan pesertanya semakin bertambah biar semakin ramai hobi derkuku di Solo Raya.”
Selain itu juga ada yang mensuport sembako buat panitia dan juri, titipan dari Pak Kanjeng. “Maaf hanya sedikit,” tutur Pak Kanjeng, yang ditirukan Jatmiko. “Inggih matur nuwun.” Juga ada dari NASA BF H.Nur Ali Sasongko yang menyumbang seekor derkuku ring B2W dan beberapa merchandise.
Meskipun sekelas latbernilan panitia tetap mempersiapkan acara secara professional. “Dan kita siapkan sebaik mungkin apa lagi ini bertepatan dengan ulang tahunnya Pak Nar,” ungkap Agung Cahyanto, Ketua PPDSI Surakarta. “Semoga sehat selalu, panjang umurnya, dan dilancarkan rejekinya, aamiin.”
“Biar DMS tambah semangat hadir dalam even kemarin saya support dengan 6 burung yang sudah terpantau dan 8 ekor yang belum terpantau,” tutur Sunaryanto yang dihubungi lewat WA. “Itu simbul Ultah saya ke-68 kebetulan pas tgl. 25 kemarin. Alhamdulillah masih diparingi jasmani rohani yang sehat, aamiin.”
Tidak seperti biasanya, kali ini hawa yang terjadi disekitar lokasi acara, lebih enak dirasakan. Cuaca saat itu cerah sedikit berawan namun sinar matahari cukup untuk memberi kehangatan burung-burung yang ada di gantangan sehingga bisa tampil prima.
Ini terlihat dengan banyaknya burung-burung yang mampu tampil maksimal untuk memamerkan suara anggung merdunya. Juri-juri pun dengan sigap memberikan penilaiannya. Diakhir babak penjurian, juri langsung meninggalkan lapangan dan melakukan proses rekapitulasi nilai yang dilakukan oleh Dalip Kumar.
Sambil asyik menikmati merdunya alunan anggung derkuku yang berada di ujung tertinggi tiang gantangan, Arief pemilik Atasa BF dari Bantul memberi acungan jempol kepada para pengurus PPDSI Surakarta. Atas usahanya yang terus gencar mengadakan even latbernil.
Event kecil yang dipersiapkan secara professional dengan biayanya murah dan terjangkau. Sehingga memungkinkan peserta bisa ikut lebih dari satu burung. “Meskipun hanya sekelas latbernilan tapi jangan salah, burung-burung dengan kualitas juara hampir pasti ikut serta didalamnya,” puji Arief.
Untuk kelas Bebas, juara pertama berhasil diraih oleh Wayang. Burung andalan King Kevin, derkuku bergelang Wayang 063 yang menempati nomor 58, setelah berhasil meraih raihan bendera lima warna sepanjang empat babak.
Disusul kemudian oleh Ilusi amunisi milik Pak Kanjeng, produk LMS 368 yang berada di nomor kerekan 46 sebagai peraih podium kedua , setelah kalah tipis dengan sang juara. Tempat ketiga dimenangkan Veloz orbitan Wagiman, derkuku ternakan GSM 1771 yang menempati nomor kerekan 35.
“Untung aku masih punya simpanan,” komentar Wagiman. “Burung yang tak gadang-gadang dan tak siapke ikut latbernilan malah pindah ke tangan orang,” sambung Wagiman yang pagi itu berbinar-binar penuh semangat setelah gacoannya ternyata moncer.
Padahal Veloz bukan yang secara khusus dipersiapkan lomba. Sementara ada burung yang tidak mau kerja. Sudah ijin untuk pindah gantangan tapi tetap saja hari itu tidak mau kerja. “Burung yang pindah tadi karena gak kerja blas, mungkin salah setingan dan kurang didekatkan bestinya jadi mutung,” canda Jatmiko.
Di kelas Pemula, podium pertama berhasil menjadi milik Dinar. Derkuku besutan Sunaryanto, produk ternak Arya 11 yang berada di nomor kerekan 7. Disusul kemudian Las Vegas andalan Atasa BF, ternakan Atasa 022 yang berada di nomor kerekan 97 sebagai peraih juara kedua. Dan tempat ketiga menjadi milik Si Kecil orbitan Pak Tani, ternakan PN 713 yang berada di nomor kerekan 16.
Sepanjang berlangsungnya latbernil cuaca sangat mendukung, seusai gelaran rintik-rintik hujan mulai turun. Dekoe mania yang beruntung kali ini, baik di kelas Bebas maupun kelas Pemula menyempatkan foto bersama.
Diakhir acara, panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran, dukungan, dan kerjasama yang diberikan oleh peserta, sehingga acara bisa berlangsung sukses dan lancar. Permintaan maaf juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan di hati seluruh peserta yang hadir ke lapangan, “Semuanya mantap,” tutup Agung Cahyanto pemilik Sadewa BF. (Ramlee/Jat)