Pengcab PPDSI Surakarta, pada hari Minggu, 29 Juni 2025 kemarin menggelar kegiatan Lomba Seni Suara Alam Burung Derkuku bertajuk Latbernil DMS. Menempati lokasi di lapangan Gawanan – Colomadu. Acara berlangsung penuh keakraban khas kegiatan lomba derkuku.



Kegiatan ini sebagai bentuk eksistensi Pengcab Surakarta yang baru saja terpilih pada Muscab PPDSI Surakarta beberapa waktu lalu, dalam menekuni hobi derkuku. “Kami kembali hadir menyapa dekoe mania Solo Raya untuk terus menebar semangat dan eksistensi di dunia hobi derkuku,” terang Agung Cahyanto selaku Ketua PPDSI Surakarta untuk periode 2025 – 2028.
Lebih lanjut disampaikan bahwa lewat event seperti ini diharapkan jalinan silaturahmi bisa tetap terjaga dengan baik antara sesama dekoe mania. “Saya kira hanya dengan kegiatan hobi, maka kami bisa terus bersilaturahmi, karena satu sama lain memiliki kesibukan.”

“Jadi inilah sarana kami untuk bisa tetap bertemu, bersenda gurau, dan mempererat jalinan persaudaraan,” sambung pemilik Sadewa Bird Farm Solo. Masih menurut Agung bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda tetap milik Pengcab Surakarta setiap bulan.
“Kita dari Pengcab Surakarta akan terus berusaha menjadikan agenda Latbernil acara tetap setiap bulannya. Tujuan kami adalah ingin menghasilkan derkuku kelas lomba yang bisa menjadi jawara di arena,” lanjut Agung. Dan agenda tersebut menjadi kegiatan untuk pertama kalinya buat semua Pengurus Cabang Surakarta pasca terpilih pada Muscab baru lalu.

Demi merealisasikan keinginan tersebut, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menggunakan sistem penjurian yang selama ini sudah menjadi aturan main dalam setiap penyelengaraan. “Kita akan selalu berusaha mengkader juri-juri kita, agar bisa bekerja dengan baik,” ujar Siswo yang dipercaya kembali sebagai Ketua Bidang kejurian.
“Kami berusaha untuk terus mengadakan kegiatan sekecil apapun, yang penting hobi derkuku di Solo Raya ini tetap tersalurkan dengan baik,” sambung pria yang juga dikenal sebagai juri. Agenda seperti ini dinilai penting karena akan menjadi acuan ke depan dalam memberikan pengertian penilaian pada dekoe mania pemula.

Setidaknya dengan kegiatan seperti ini diharapkan bisa memberikan tambahan jam terbang bagi juri untuk melatih kemampuan mereka, terutama untuk juri pemula sehingga lebih terampil dan cekatan dalam menjalankan tugasnya sebagai juru vonis. Apalagi PPDSI Surakarta merasa masih membutuhkan beberapa orang juri lagi.
“Kami juga ingin memulai sesuatu yang fair play dan transparan dari setiap kegiatan yang kami lakukan. Mudah-mudahan bisa terus berlanjut dengan sistem yang selama ini kami inginkan,” lanjut Siswo. “Dengan begitu juri-juri muda Surakarta akan siap mengemban tugas sebagai pengadil yang jujur dan terpercaya.”

Di tempat terpisah, Hafid Hermawan selaku Sekretaris PPDSI Surakarta menyampaikan jika pihaknya akan selalu berusaha mengadakan kegiatan agar dapat terus menumbuhkan semangat para dekoe mania. “Hari ini Pengcab Surakarta menggelar acara Latihan Dinilai dengan tujuan untuk tetap memberikan wadah dan semangat bagi teman-teman agar bisa menyalurkan hobi derkukunya.”
“Kegiatan ini memang dimaksudkan agar teman-teman disini juga bisa tahu bagaimana perkembangan burung miliknya, sehingga ada catatan khusus apakah bisa dan layak untuk diikutkan ke lomba yang lebih besar atau tidak,” ungkap pemilik TRT BF ini. Selain itu Latbernil DMS ini sendiri secara tidak langsung dijadikan sarana persiapan untuk menghadapi Liga DMS 2025 putaran ke-4 dengan tajuk Nyunggi Wakul BF pada 20 Juli 2025 nanti.

Sehingga para dekoe mania yang menerjunkan beberapa burung muda miliknya dapat segera menakar kemampuan jagoannya tersebut. “Hari ini, Kami membuka tiga kelas yakni kelasa Pemula, Yunior, dan Senior dengan kapasitas kerekan 38 untuk memperebutkan masing-masing 10 trophy kejuaraan,” jelas Eko LMS. Ternyata antusias peserta dari Solo Raya sangat besar. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang tidak mendaftar di awal tetapi ikut lomba di hari pelaksanan.
“Kita berusaha melayani setiap peserta yang datang. Meskipun untuk itu panitia harus menambah jumlah tiang gantangan,” kata Eko LMS selaku penerima pendaftaran. Apalagi didukung dengan cuaca yang cerah dan cenderung panas mengawal acara dari pertama hingga akhir.

Lomba pun berjalan sangat ketat di setiap kelasnya, terbukti banyak burung yang memperoleh bendera maksimal di masing-masing kelas. Di Latbernil DMS ini masih menggunakan aturan PPDSI yang lama, dimana untuk nilai maksimal di kelas Pemula hanya sampai bendera empat warna, dan kelas Yunior maksimal lima warna.
Empat babak penjurian berlangsung lancar tanpa hambatan. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan diumumkan. Untuk podium pertama kelas Senior menjadi milik Khasantuko bergelang B2W 3467 yang baru beberapa saat lalu ditebus oleh Wawan dari Solo Baru dari kandang B2W Yogyakarta. Burung yang ada di tiang nomor 33 tampil apik dengan raihan bendera lima warna empat kali.

Kemudian tempat kedua direbut oleh Gardan ring GTA 380 besutan Eko MYR yang ada di tiang nomor 38. Gardan juga tampil mempesona dengan selalu dapat mengimbangi penampilan sang juara dengan nilai yang sama, penentuan juaranya pun ditentukan di meja perekap. Sedang tempat ketiga diraih oleh Panglima ring Sword milik Daud Toni Solo.
Di kelas Yunior persaingan sengit juga terjadi yang akhirnya juara 1 digenggam Moses ring Arya 588 besutan milik Eko LMS Solo yang baru di peroleh beberapa hari sebelumnya. Moses juga tampil cukup baik meskipun belum begitu stabil dengan raihan bendera lima warna di babak pertama dan babak ketiga, sedang selebihnya raih empat warna.

Persaingan ketat sebenarnya justru terjadi untuk perbutan juara ke 2. Setelah buurng di tiang nomor 19 dan 20 menyudahi penjuiran dengan raihan bendera empat warna empat kali. Tempat kedua akhirnya sukses direbut oleh oleh Terminator ring PSG 158 milik Bambang HW Cemani Sukoharjo setelah unggul di gaya irama. Juara 3 disabet Sukun Badak ring Pak Tani 285 milik Top-X Boyolali yang ada di tiang nomor 19.
Tidak kalah seru perbutan gelar juara di kelas Pemula. Di kelas ini, rata-rata burung yang tampil mempunyai kualitas merata dengan keikutsertaan terbanyak. Bagiamana tidak seru, tercatat di daftar nilai para juri, jika ada 16 burung yang berhasil mendapatkan nilai 43 ½ atau bendera empat warna.

Sementara yang mendapatkan bendera empat warna empat kali ada sekitar 5 burung. Hingga akhirnya panitia mengumumkan juara di kelas Pemula, podium pertama diraih Kasmaran ring LMS 411 amunisi Jose Solo yang dikerek pada nomor 52. Dilanjutkan kemudian Wahyu debutan Endri Enzu BF dari Solo, ternakan DM 219 pada kerekan nomor 79.
Dan ditempat ketiga dimenangkan Blingko Mahesa orbitan Hafid Toretto Boyolali, burung bergelang TKL 2508 yang menempati nomor kerekan 57. Diakhir acara, Agung Cahyanto selaku Ketua Panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung dan hadir dalam kegiatan tersebut.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada segenap panitia yang bertugas terutama seksi perlengkapan. “Terima kasih Mas Taufik dan Mas Endri yang sudah membantu menyediakan segala ubo rampe lomba sehingga acara latbernil hari ini berjalan dengan lancar,” ucap Agung. Permintaan ma’af disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. (Ramlee/Jat/TRT)
