Minggu, 10 Desember 2023, puter pelung mania dari Kediri, Nganjuk, Tulungagung, dan Blitar menyerbu Gantangan Leavy Mberjoyo Cafee di Jl Sunan Ampel I No. 23 Rejomulyo, Kec Kota, Kota Kediri. Pasalnya pada saat itu ada gelaran Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung. Gelaran bertajuk Spesial Kediri Bersatu itupun berlangsung meriah.
Mereka hadir dalam rangka memberikan dukungan dan berpartisipasi atas kegiatan Pengcab PPPPSI Kediri, setelah sebelumnya jarang sekali ada kegiatan yang sama selama tahun 2023 ini. “Alhamdulillah suasana lomba cukup meriah karena penghobi dari Nganjuk, Tulungagung, dan Blitar bisa ikut hadir untuk memeriahkan kegiatan,” tutur Mbah Demang.
Tergelarnya kegiatan ini berkat semangat dari Mbah Demang yang begitu luar biasa sehingga acara Ngopi Bareng dan Lomba Puter Pelung bisa terlaksana sesuai harapan. Ada dua kelas yang dilombakan yakni kelas Utama dan Madya.
Bahkan dari dua kelas ini nyaris seluruh tiket yang dibuat, tidak menyisakan satupun. Muzaki Gufron, Ketua Panitia mengatakan bahwa antusias peserta dalam mendukung kegiatan ini begitu besar. “Alhamdulillah dukungan dari rekan-rekan puter pelung mania luar biasa besarnya, dua kelas yang kami buka, nyaris terisi penuh,” jelas Muzaki.
“Jika tidak salah hitung, tiket yang kami buat menyisakan hanya sekitar 5 lembar saja untuk dua kelas,” terang Zaki, begitu pria ini biasa disapa. Angka tersebut bagi Zaki dan Mbah Demang sudah menjadi bukti kuat bahwa hobi puter pelung di Kediri telah memberikan kabar yang menggembirakan.
Apalagi jika nantinya dukungan seperti itu terus menerus didapat, maka bukan tidak mungkin Kediri bisa menjadi daerah yang sanggup membangkitkan hobi puter pelung di daerahnya. Event dari Pengcab Kediri ini juga dalam rangka membangkitkan lagi puter pelung mania di Kediri.
Seperti yang disampaikan oleh Budi Harsono, Ketua Pengcab Kediri. “Saat ini Kediri lagi sedikit vakum, jadi biar ramai memang harus ada kegiatan seperti ini. terima kasih buat Mbah Demang yang punya gagasan bagus buat mengadakan kegiatan lomba.”
Mbah Demang menuturkan bahwa agenda ini harusnya tidak akan pernah hilang dalam rutinitas puter pelung mania. “Agenda seperti ini harus terus ada, karena menjadi salah satu bukti eksistensi puter pelung mania utamanya di Kediri dalam menekuni hobinya. Selama kegiatan ada maka hobi akan terus ada,” terang Mbah Demang lagi.
Lebih lanjut disampaikan bahwa nantinya Pengcab Kediri bersama Pengcab Tulungagung, Blitar, dan Nganjuk akan adakan kegiatan secara bergiliran, paling tidak setiap dua bulan sekali. “Kita bersama Pengurus Kediri bicara bersama dengan Mas Dhimas dari Blitar dan Pak Agus dari Nganjuk.”
Pengcab-Pengcab yang ada di sekitaran Kediri juga akan ikut mendukung semarak hobi dan semangat puter pelung mania untuk menekuninya. “Kegiatan berupa lomba adalah adanya semangat dari puter pelung mania untuk tetap eksis dalam menekuni hobi, makanya lomba harus tetap ada agar hobi tidak sampai hilang,” tegas Mbah Demang.
Untuk agenda Pengcab Kediri kali ini melombakan dua kelas yang dilaksanakan dalam satu sesi. Kelas Utama dan kelas Madya dilaksanakan secara bersamaan. Ini karena panitia mempunyai keterbatasan waktu, sebab arena gantangan akan digunakan untuk yang lain.
Empat babak yang diberikan pada juri untuk memilih siapa yang berhak menjadi peraih podium di masing-masing kelas, terlaksana dengan lancar. Tidak ada kendala yang sampai mengggangu acara. Sesekali pemilik memang harus mengingatkan juri yang bertugas jika burungnya tengah bunyi.
Cuaca cerah cenderung panas, mengawal acara sejak awal sampai akhir. Angin kencang sesekali hadir menggoyang sangkar-sangkar yang ada di pinggir arena. Kondisi seperti ini dapat mengasah mental burung yang bertanding. Untuk itulah perlunya kegiatan lomba diadakan.
Kalingga, puter pelung ternakan NUI 75 yang digantang pada nomor 60 melenggang tanpa gangguan dari peserta yang ikut ambil bagian pada kelas tersebut. Mengantongi nilai 87 ¼ hasil dari bendera empat warna pada babak pertama, ketiga, dan keempat serta lima warna pada babak kedua, membuat Kalingga berhak menempati podium juara.
Sedang Judi Online andalan Mbah Demang Kediri, produk ternak MJ 549 yang digantang pada nomor 47 berhak atas juara kedua. Cunda Mani amunisi Empat Sekawan Tulungagung, ternakan GOLD 10 yang dikerek pada nomor 39 dinobatkan sebagai juara ketiga.
Pada kelas Madya, Bima Sakti munisi Su’Udi Nganjuk, puter pelung ternakan UPAP 328 yang dikerek pada nomor 19 menempati tempat pertama. Penampilannya yang stabil dengan mendapatkan bendera empat warna berturut selama empat babak berhasil menyingkirkan lawan-lawannya.
Menyusul kemudian Sarkem besutan Mbah Demang dengan menggunakan ring BASS 23-99 pada gantangan nomor 18 sebagai peraih podium kedua. Dan Senopati andalan AP Team Nganjuk ring PETIR WRJ 222 pada gantangan nomor 20 di tempat ketiga.
Sebelumnya panitia juga membagikan aneka doorprize menarik untuk para peserta yang beruntung. Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta dan permintaan maaf disampaikan jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama acara berlangsung. (Ramlee)