Buah delima (Punica granatum) merupakan salah satu jenis buah-buahan (edible fruit) tertua yang pernah ditemukan. Delima telah lama dikenal seiring dengan perkembangan peradaban manusia, terutama pada daerah-daerah beriklim agak kering hingga kering.
Namun demikian, tanaman ini juga dapat tumbuh baik pada daratan berhawa sejuk hingga sangat panas. Beberapa penelitian menunjukkan tanaman delima juga toleran terhadap tanah dengan kadar salinitas tinggi, namun tidak tahan dengan penurunan suhu hingga di bawah -11 derajat Celcius.
Tanaman delima diperkirakan berasal dari daratan Persia dan daerah sekitarnya. Spesies-spesies liarnya banyak tumbuh alami di daerah Transcaucasia dan Asia Tengah dari Iran, Turkmenistan hingga bagian utara India. Setidaknya terdapat 3 pusat diversitas genetik (primer, sekunder, dan tersier) serta 5 daerah penyebaran utama (Timur Tengah, Mediterania, Asia Timur, Amerika, dan Afrika Selatan).
Baca juga : Mengenal Buah Alkesa dan Manfaatnya
Pusat diversitas primer termasuk wilayah Timur Tengah yang mencakup Iran, Afganistan, dan daerah sekitarnya. Pusat penyebaran dan diversitas sekunder mencakup wilayah Mediterania dan Asia Timur yang merupakan pintu penyebaran ke arah Asia dan Eropa. Wilayah pusat diversitas tersier mencakup wilayah-wilayah di mana spesies delima didomestikasi/dinaturalisasi maupun diintroduksi.
Tanaman delima mulai diperkenalkan di Amerika pada tahun 1769, tepatnya di kawasan California. Buahnya memiliki banyak manfaat, sehingga banyak digunakan untuk berbagai macam hal, mulai dari memanggang kue, memasak, campuran jus, hiasan pada sajian makanan, hingga campuran minuman beralkohol seperti cocktail dan wine.
Delima dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah kecuali pada tanah-tanah dengan pH terlalu tinggi atau tanah salin. Tanaman delima menghendaki tanah dengan drainase baik dan tidak telalu padat untuk perkembangan akar yang optimal.
Delima umumnya diperbanyak melalui biji, pemisahan anakan maupun pembiakan vegetatif lain seperti cangkok dan setek batang. Tanaman muda hasil perbanyakan umumnya dipelihara dulu dalam wadah tunggal/polybag selama 2-3 bulan sebelum ditanam di lapang.
Delima umumnya disajikan dalam bentuk buah segar maupun minuman. Buah delima mempunyai kandungan senyawa kimia yang beragam dan berguna untuk pengobatan dan kesehatan manusia. Buah yang sudah masak mengandung sejumlah asam organik seperti asam sitrat, malat, oksalat, asetat, fumarat, tartarat dan laktat dan gula seperti glukosa, fruktosa, sukrosa dan maltosa.
Buah delima juga dideteksi mengandung senyawa antioksidan seperti kelompok senyawa ellagiatannin dan gallotannin, asam ellagik, dan derivatnya, catecin serta procyanidin, kelompok antocyanin dan antocyanidin serta kelompok fenolik seperti asam benzene dekarbosilat, asam benzoate, asam propinonat.
Delima banyak diusahakan di daerah-daerah yang dekat dengan pusat penyebaran utamanya. Sekitar 90% penanaman delima berada di Asia dan Eropa, 9% di Afrika Utara dan sekitar 1% di wilayah Amerika Utara. Spanyol merupakan negara produsen delima terbesar dengan kapasitas lebih dari 22 ribu ton disusul Amerika Serikat dengan kapasitas produksi sekitar 20 ribu ton.
Hingga kini belum terdapat data yang akurat perihal luasan tanam dan panen tanaman delima di Indonesia. Tanaman delima umumnya masih dibudidayakan secara sederhana dalam pekarangan dan tidak dalam skala besar, sehingga potensi pengembangan secara lebih komersial masih sangat luas.
Baca juga : Mengenal Srikaya Buah Surga yang Banyak Khasiat Sekaligus Beracun
Ciri & Morfologi Delima
Sebagai tanaman perdu, delima mempunyai batang kecil dan dapat tumbuh hingga ketinggian 2 meter hingga 5 meter. Batangnya berkayu dengan percabangan ranting bersegi. Cabangnya banyak dan tidak terlalu kuat.
Cabang pohon delima berduri di bagian ketiak daun. Warna batang delima cokelat saat masih muda, kemudianberubah menjadi warna hijau kotor seiring pertambahan usia tanaman. Daun tanaman delima berjenis daun tunggal dengan tangkai yang pendek.
Daunnya tumbuh secara berkelompok. Bentuknya lonjong dengan bagian pangkal lancip dan ujung tumpul. Bagian tepi daun rata dengan pertulangan daun yang bentuknya menyirip. Permukaan daun pohon delima mengkilap. Ukuran panjang daun sekitar 1 cm sampai 9 cm, sementara lebarnya 0,5 sampai 2,5 cm.
Pohon delima memiliki bunga berjenis bunga tunggal. Tangkainya pendek dan keluar dari ujung ranting yang paling atas. Dalam 1 ranting biasanya ditumbuhi 1 sampai 5 bunga dan akan tumbuh sepanjang tahun. Warna bunga delima bervariasi, mulai dari merah, ungu dan putih.
Buah delima termasuk ke dalam jenis buah buni. Bentuknya bulat dengan diameter 5 cm hingga 12 cm. Warna kulitnya bermacam-macam, meliputi warna hijau, hijau keunguan, coklat kemerahan, ungu kehitaman, hingga putih. Pada kulitnya terkadang terdapat bercak-bercak yang warnanya lebih tua.
Biji delima sangat banyak dan ukurannya kecil. Bentuk bijinya bulat memanjang dan teksturnya keras. Karena jumlahnya banyak, biji delima tersusun tidak beraturan dengan warna bervariasi, seperti putih, merah muda, atau merah.
Buah delima bisa tumbuh secara optimal di kawasan tropis hingga subtropis. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan kisaran 1.000 meter dari permukaan laut. Delima menyukai jenis tanah gembur dan tidak terendam air.
Baca juga : Mengenal Buah Matoa, Kelengkeng Papua yang Kaya Manfaat
Di Indonesia, sebutan buah delima berbeda-beda sesuai dengan daerah tumbuhnya. Misalnya dalam bahasa Melayu disebut sebagai delima, sementara dalam bahasa Aceh disebut glima. Di pulau Jawa juga terdapat perbedaan penyebutan. Contohnya bahasa Sunda menyebutnya dengan dalima, sementara masyarakat Jawa Tengah menyebutnya gangsalam.
Dilihat dari warna daging buahnya, tanaman buah delima yang ada di Indonesia ada tiga. Diantaranya adalah buah delima putih, delima merah, dan buah delima berwarna ungu atau hitam.
Delima merah dan delima putih adalah jenis yang paling umum dibudidayakan di Indonesia. Tujuan budidaya adalah untuk memanen buahnya sebagai konsumsi, tanaman hias, atau memanfaatkan khasiat sebagai obat.
1. Delima putih
Saat ini tanaman delima putih semakin sulit ditemui. Keberadaanya hampir langka, seperti halnya delima ungu. Padahal delima putih memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Buah delima putih mempunyai kandungan flavonoid yang bersifat antioksidan. Zat ini sangat baik untuk kesehatan dan juga kecantikan.
Rasa buah delima putih masam dan tidak semanis delima merah. Kandungan flavonoid yang tinggi di dalamnya juga mempengaruhi rasa yang dihasilkan.
Hampir semua bagian tanaman delima putih dapat dimanfaatkan bagi kesehatan, mulai dari akar, kulit pohon, bunga, daun, buah, hingga bijinya. Antioksidan yang ada pada buah delima putih telah dibuktikan melalui penelitian, dimana dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat pada tubuh.
2. Delima merah
Buah delima merah merupakan jenis delima yang paling sering dijumpai di Indonesia. Tanaman ini dapat ditemukan di pekarangan rumah, baik dalam bentuk tanaman hias ataupun untuk dikonsumsi buahnya.
Buah delima berwarna selain manis dan segar, penampilannya yang begitu menarik membuatnya menjadi jenis delima paling favorit. Semakin merah warnanya, maka akan semakin manis pula rasanya.
Baca juga : Buah Kecapi si Asam Manis yang Kian Susah Didapat
Delima merah juga kaya manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Di China, buah delima merupakan simbol rejeki yang berlimpah, karena memiliki biji yang banyak. Selain jeruk, delima juga wajib ada dalam perayaan tahun baru imlek.
3. Delima ungu atau hitam
Makanan yang berwarna ungu kerap dikaitkan dengan kandungan antioksidan yang tinggi. Misalnya buah plum, blueberry, blackberry, dan juga anggur. Semakin gelap warnanya, maka akan semakin tinggi kadar antioksidan di dalamnya, maka khasiatnya bagi tubuh pun akan semakin baik, termasuk buah delima ungu.
Pigmen ungu dalam buah dan sayur mengandung flavonoid, salah satunya adalah resveratrol. Zat ini sangat baik untuk menurunkan tekanan darah dan membuat sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Warna ungu pada makanan juga mengindikasikan adanya kandungan polifenol di dalamnya yang mampu mengatasi peradangan.
Buah delima ungu kaya akan antosianin. Buah ini juga merupakan sumber serat yang baik, kaya akan vitamin A,C, dan E, juga zat besi, dan tanin yang merupakan zat antioksidan. Sayangnya, pohon delima ungu saat ini kian langka dan jarang ditemukan di Indonesia. (Ramlee)
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]
[…] Baca juga : Mengenal Buah Delima yang Berguna bagi Kesehatan […]