Philodendron merupakan salah satu jenis tanaman hias daun yang berasal dari suku Araceae. Saat ini terdapat lebih dari 200 spesies tanaman philodendron di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis tanaman philodendron yang bisa ditemukan.
Tanaman philodendron atau philo termasuk tanaman hias rumah yang sangat populer, tahan lama dan cukup toleran terhadap kondisi yang tidak kondusif untuk tumbuh. Keindahan tanaman ini terletak pada daunnya yang ornamental, baik dari segi bentuk, warna, maupun ukuran.
Karakter-karakter tersebut menjadi ciri khas untuk membedakan jenis philodendron dengan tanaman hias lainnya. Sehingga acap kali tanaman philodendron ini menjadi bagian dari koleksi tanaman hias oleh para penghobi.
Sejatinya, philodendron merupakan tanaman epifit. Dalam bahasa yunani philodendron diartikan sebagai tanaman yang menyukai pohon, philos berarti cinta dan dendron berarti pohon. Hal ini dikarenakan sebagian besar tanaman hias ini membutuhkan rambatan untuk tumbuh.
Baca juga : Mengenal Tanaman Hias Aglaonema
Pesona dari tanaman hias ini mampu menghadirkan berbagai impersi untuk setiap orang yang melihatnya. Eksitensi tanaman hias indoor ini tak pernah lekang dimakan waktu. Sejak zaman dahulu pamor tanaman klasik ini tidak pernah mati.
Philodendron sangat menyukai tempat yang lembab seperti hutan tropis, tepi sungai, rawa bahkan di pinggir jalan. Hidup dengan cara merambat pada pohon lain dengan akarnya. Daun hijau cantik dari tanaman philodendron memiliki bentuk yang unik serta tampak mengkilap bak bola mata.
Tanaman hias ini hadir dalam berbagai ukuran dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Philodendron memiliki tipe perakaran serabut, berwarna kecokelatan dan agak gemuk yang berguna sebagai penyokong tanaman dan mencari makanan di tanah atau media tanam. Philodendron terdiri dari dua jenis yaitu tanaman daratan (terrestial plants) dan menumpang (epiphyte/epifit).
Sebagai tanaman epifit, philodendron juga dilengkapi akar udara (aerial root) yang tumbuh di setiap ruas batang yang berfungsi untuk mencengkram pohon atau rambatan. Umumnya, akar udara dimiliki oleh jenis philodendron merambat.
Batang philodendron beruas ruas dan tidak berkayu. Tangkai daun dan mata tunas tumbuh di setiap ruas batang. Philo tipe tegak memiliki panjang batang terbatas, sedangkan tipe merambat bahkan mempunyai panjang batang lebih dari 3 meter.
Tanaman ini memiliki bentuk dan warna batang yang beragam. Bentuk batang umunya bulat, diameter bervariasi (tergantung umur tanaman). Warna batangnya akan berbeda tiap tingkat pertumbuhan. Ada yang berwarna hijau pada usia muda dan agak keabu-abuan pada umur dewasa, ada juga yang hijau tua pada usia muda dan hijau kemerahan pada saat dewasa.
Baca juga : Mengenal Tanaman Hias Anthurium Crystallinum
Bentuk daun philo sangat variatif, seperti oval, bulat, hati, lanset, lanset berlekuk, panjang melebar, dan menjari. Philo memiliki beragam warna daun, dari hijau muda, hijau tua, kuning, merah, ungu sampai kehitaman. Umumnya, permukaan daun mengilap, meskipun ada beberapa jenis memunyai tekstur daun yang kasar.
Pada tipe merambat, ukuran daun tidak seragam. Daun di ruas-ruas awal seolah tidak berkembang dan semakin ke arah titik tumbuh (pucuk) ukuran daun semakin lebar. Ukuran tangkai daun philo relatif lebih kecil dibandingkan luas permukaan daunnya. Pada beberapa jenis, seperti philodendron busi, tangkai daunnya berwarna mencolok dan kontras sehingga penampilannya lebih atraktif.
Philodendron tergolong jenis tanaman bunga majemuk. Jenis bunganya sama dengan jenis bunga pada tanaman anthurium dan aglaonema, kerabatnya tersebut. Biji tanaman ini sangat jarang ditemukan, karena proses penyerbukannya sangat jarang ditemukan. Terdiri dari tongkol (spadix) dan seludang (spatha) sebagai penutup tongkol.
Philo termasuk tanaman berumah satu, serbuk sari terletak di bagian atas tongkol dan putik di bagian bawa. Seludang tanaman ini akan membuka saat bunga betina matang dan sekitar 2 hari kemudian bunga jantan juga menyusul matang. Seludang philo bertekstur kaku dengan beragam warna seperti putih, kuning dan hijau.
Bentuk bunga philodendron menyerupai aglaonema, kerabat dekatnya tersebut. Terdiri dari tongkol (spadix) dan seludang (spatha) sebagai penutup tongkol. Philo termasuk tanaman berumah satu, serbuk sari terletak di bagian atas tongkol dan putik di bagian bawah.
Pola penyebaran philo sangatlah luas dan dapat tumbuh dengan baik di Indonesia. Sebagian besar philodendron memiliki habitat asli di lantai hutan tropis, diantara naungan pepohonan dengan intensitas cahaya sedang. Philo cukup toleran terhadap pencahayaan rendah, tetapi pertumbuhan daun baru tidak akan maksimal atau cenderung lebih kecil dengan tangkai daun yang lebih panjang.
Baca juga : Keladi Tanaman Hias yang Populer Kala Covid-19 Menerjang
Sinar matahari yang terlalu terik menyebabkan daun terbakar dan menghambat pertumbuhan tanaman. Jenis jenis tertentu tahan terhadap paparan sinar matahari secara langsung seperti P. millo, tetapi ada pula yang sangat peka misalnya P. emerald.
Philodendron menyukai kelembapan 50 – 70% pada kisaran suhu 24 – 29 oC. Umumnya, tanaman ini cukup toleran terhadap tingkat kelembapan rumah. Kelembapan yang cukup mendorong tanaman tumbuh subur dan menghasilkan daun yang mengilap.
Pengabutan secara reguler membantu menciptakan tingkat kelembapan yang stabil. Selain sebagai tanaman ornamental, philo memiliki manfaat lain yaitu sebagai penyerap racun. Gas gas beracun di udara diserap untuk proses metabolisme sel. (Ramlee)
[…] Baca juga : Philodendron, Tanaman Hias Daun yang Eksotis […]
[…] Baca juga : Philodendron, Tanaman Hias Daun yang Eksotis […]