Minggu, 8 Januari 2023, Pengda PPPPSI Jawa Timur, menggelar Rakerda (Rapat Kerja Daerah) bertemakan Bersinergi Satu Tujuan. Agenda yang dibahas adalah rencana kerja di tahun 2023. Dan tentunya evaluasi apa yang sudah dilakukan sepanjang tahun 2022 lalu.

Sebuah karangan bunga terpampang di depan gedung pertemuan yang dikirim oleh Penasehat Pengda Jawa Timur, Arief Purwanto, SH. MH. CTA. CLA. Pada Rakerda kali ini Arief Purwanto terpaksa tidak bisa ikut hadir karena berbarengan dengan acara yang tidak bisa ditinggalkan.

Hadir dalam acara tersebut para pengurus cabang serta tokoh puter pelung yang ada di Jawa Timur. Seperti diketahui bersama bahwa Pengcab-Pengcab yang ada di Jawa Timur selama ini aktif menjalankan kegiatan berupa lomba baik latber, latpres maupun liga.

Karangan bunga dari Pesehat Pengda PPPPSI Jawa Timur

Memang perlu dilakukan pertemuan untuk membahas rencana kerja selama tahun 2023, sehingga program kerja yang sudah direncanakan menjadi terarah dan jelas. Menempati lokasi Ballroom RM Kurnia Pasuruan Jl. Jend A. Yani 49-51, Rakerda berjalan lancar.

Berbagai masalah yang timbul dengan tidak aktifnya Pengcab-Pengcab yang ada di Jawa Timur dibicarakan dengan serius. Beberapa Pengcab akan segera melakukan reorganisasi agar program kerja bisa berjalan dengan baik.

Jajaran pengurus PPPPSI Pasuruan siapkan tempat Rakerda

Ir. Heri Suprapto, Wakil Ketua Pengda PPPPSI Jawa Timur yang membuka acara, menyoal sepinya anemo Pengcab-Pengcab Jawa Timur sepanjang tahun 2022. Salah satunya karena tidak adanya kegiatan lomba, baik itu di skala kecil seperti latber maupun yang besar.

“Nafas organisasi itu adalah adanya lomba. Saat berkumpul di arena lomba semua kendala yang terjadi bisa dibicarakan bersama,” tutur Heri. “Paling tidak jalan keluar untuk kembali meningkatkan antusiasme penghobi adalah lomba di level yang paling kecil, biar hobi ini ramai kembali.”

Rombongan dari Blitar disambut oleh Panitia

Agar lomba-lomba di daerah dapat berjalan dengan lancar tentu perlu kehadiran juri-juri yang akan memberikan penilaian. Untuk itu Pengcab harus mempunyai juri, minimal empat orang. Pengda siap mensupport daerah yang akan mengadakan kaderisasi juri.

Latber harus rutin dilaksanakan agar gairah para penghobi puter pelung tetap terjaga dengan baik. Bahkan diharapkan dapat meningkat. Karena jika tidak, burung-burung yang ada tidak bisa diukur kualitas anggungannya.

Suasana jalannya Rakerda Pengda PPPPSI Jawa Timur 2023

Tidak dipungkiri bahwa harga burung puter pelung memang turun. Tetapi itu sebenarnya terjadi pada semua hobi. “Untuk para peternak, sebisa mungkin jangan asal ternak. Harus ada tujuan untuk menghasilkan ternak yang bagus,” ungkap Heri lagi.

Sementara itu Achmad Su’udi, Ketua I Bidang Organisasi Pengda Jawa Timur, mengajak Pengcab-Pengcab untuk terus optimis dan eksis. Ketika ada masalah yang muncul, itu adalah suatu hal yang wajar.

Pengcab Bondowoso aktif memberikan masukan saat Rakerda

“Ada masalah di Pengcab adalah hal yang biasa, yang rumit itu ketika masalah personal dibawa ke ranah organisasi,” ujar Su’udi. “Organisasi ini adalah organisasi hobi sehingga harus menyenangkan, sehingga tidak pada tempatnya jika dijadikan sarana untuk mencari duit.”

H. Ichwanto, Ketua Pengcab Bondowoso juga ikut berkomentar, “ Mari kedepankan silaturahmi agar organsiasi berjalan dengan lancar. Jangan ada rasa ketegangan dan keterpaksaan.” H. Ichwanto juga mengabarkan bahwa Pengcab Bondowoso diberikan arena gantangan oleh Pemkab Bondowoso untuk dikelola dan dipergunakan sebaik mungkin.

H. Gufron, tokoh puter pelung dari Sumenep, begitu bersemangat memberikan masukan

Di Rakerda yang berjalan gayeng tersebut juga diputuskan bahwa Liga Puter Jawa Timur (LPJT) tahun 2023 tetap akan digulirkan. Sebagian aturan masih mengacu pada ketetapan yang sudah ada. Nantinya akan diperoleh 20 pemenang.

Aturan pemberian poin sedikit berbeda dari sebelumnya. Juga akan ada pemotongan poin untuk yang sudah juara tetapi tidak mengikuti putaran berikunya. Nantinya ada 5 putaran, seperti halnya yang sudah berjalan di tahun 2022. Diawali pada bulan Maret di Pengcab Sumenep.

Dengan bersemangat Mr Ho ikut memberikan saran-saran terbaik buat organisasi

“Saat ada LPJT, diharapkan setiap Pengcab bisa mengirimkan wakilnya utnuk mengikuti gelaran liga,” tegas Ketua Pengda Jawa Timur, Letkol CPM (Purn) Didik Hariyadi. Sebelumnya Didik meminta maaf atas keterlambatannya hadir dikarenakan adanya kegiatan di Malang yang tidak bisa ditinggalkan.

“Kita masih butuh dengan orgasnisasi, maka organisasi harus solid. Hati-hati dengan oknum yang berusaha memecah belah,” tegas Didik bersemangat. “Jika dirasakan jenuh, lakukan pergantian pengurus biar semua bisa berjalan kembali.”

Eko Soeparjono Ketua Pengcab Blitar, aktif rangkul para pemula

“Nantinya sistem poin akan dibuat agar bisa sekompetitif mungkin jalannya persaingan di LPJT,” jelas Muhlis Hidayat, Sekda Jawa Timur. “Liga kita buat semenarik mungkin, sehingga ada beberapa hal yang kita lakukan perubahan.”

Sementara itu Bekti Setyo Utomo sebagai Ketua III Bid. Kejurian, siap menghadirkan juri-juri terbaik Jawa Timur untuk mengawal pelaksanaan LPJT. “Kita juga sudah siap untuk meningkatkan kinerja juri-juri.”

Bersinergi Satu Tujuan

Beberapa usulan disampaikan dengan semangat agar Pengda PPPPSI Jawa Timur bisa lebih baik lagi. Semua usulan dan laporan direspon dengan baik oleh para pengurus daerah. Untuk yang bersifat tehnis akan dibicarakan lebih lanjut di forum yang berbeda.

Ada hal yang sangat menarik dengan apa yang diungkapakan oleh Dhimas Nugroho sebagai Ketua IV Bidang Litbang & Pengembangbiakan. Dhimas berencana membuat pilot project peternakan puter pelung di Blitar.

Proyek yang menyertakan semua elemen pemerhati burung puter pelung, yang nantinya diharapkan mampu menghasilkan burung-burung yang berkualitas. Ini didasari oleh kenyataan bahwa jika beternak hanya mengandalkan trah (Keturunan) maupun kualitas suara saja belum benar-benar bisa menjamin hasilnya akan bagus. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *