Semangka (Citrullus lanatus) adalah tanaman penghasil buah dengan kulit bermotif larik-larik kombinasi warna hijau tua dan muda. Buah semangka selalu ada sepanjang tahun dengan rasa lezat, nikmat, dan sangat bermanfaat bagi setiap orang. Tidak heran jika buah yang satu ini begitu digemari.
Di beberapa negara, semangka sangat identik dengan buah musim panas atau musim kemarau. Banyaknya kandungan air serta rasanya yang manis menjadikan semangka sangat segar bila disantap saat suhu udara sedang panas-panasnya. Tanaman semangka merupakan tumbuhan wilayah tropis.
Tanaman semangka dibudidayakan secara luas di seluruh dunia, terutama untuk tujuan konsumsi buahnya. Daging buah semangka umumnya berwarna merah dengan banyak biji kecil berwarna hitam di tengahnya. Namun jenis kultivar semangka modern mempunyai variasi lain, misalnya daging buah berwarna kuning atau semangka tanpa biji.
Tanaman semangka berasal dari daratan Afrika, dimana tanaman ini ditemukan tumbuh secara liar. Jenis Citrullus colocynthis diperkirakan adalah spesies cikal bakal semangka liar. Selain tumbuh di Afrika Barat, semangka juga ditemukan di India bagian barat. Kemudian juga diketahui bahwa semangka tumbuh liar di Afrika Tengah.
Baca juga : Jamblang, Buah Mirip Anggur yang Mulai Langka yang Banyak Manfaatnya
Ditemukan bukti bahwa pernah ada budidaya semangka jenis Citrullus lanatus dan Citrullus colocynthis di lembah sungai Nil pada sekitar abad ke-2 sebelum Masehi. Biji dari kedua spesies semangka tersebut juga ditemukan di situs Twelfth Dynasty di makam Fir’aun Tutankhamun. Selain itu, biji semangka juga ditemukan di Laut Mati, tepatnya di situs Babedh-Dhra dan tel Arad.
Budidaya buah semangka di wilayah India diketahui dimulai pada abad ke-7 M. Pada abad ke-10, budidaya semangka menyebar ke daratan China. Dan China saat ini merupakan produsen buah semangka terbesar di dunia.
Bangsa Moors yang merupakan kelompok muslim dari Afrika memperkenalkan semangka ke Liberia. Selanjutnya ditemukan bukti bahwa terdapat budidaya semangka di Cordoba pada tahun 961 M dan juga di Sevilla pada tahun 1158 M.
Budidaya semangka di Eropa berasal dari sebelah utara hingga selatan. Namun budidaya semangka di Eropa sangat terbatas karena iklim benuanya yang kurang panas untuk pertumbuhan tanaman ini. Buah semangka mulai muncul sebagai tanaman herbal di Eropa pada tahun 1600-an. Kemudian tanaman semangka mulai banyak ditanam di Eropa pada abad ke-17.
Tanaman semangka mulai diperkenalkan orang Eropa ke Amerika pada abad ke-16. Bangsa Spanyol menanamnya di Florida pada tahun 1576. Lalu tanaman semangka ditanam secara luas di Massachusetts pada tahun 1629. Kemudian di tahun 1650, budidaya semangka dimulai di Peru, Brazil, dan Panama, serta di banyak koloni Inggris dan Belanda.
Bangsa Indian mulai membudidayakan semangka di lembah Mississippi dan Florida. Tanaman ini juga ditanam di Hawaii dan kawasan kepulauan Pasifik. Ditempat ini, semangka diperkenalkan oleh penjelajah Inggris, Captain James Cook. Semangka masih berkerabat dengan melon, labu-labuan, dan ketimun.
Buah semangka tanpa biji ditemukan pertama kali pada tahun 1939 oleh seorang ilmuwan asal Jepang. Hibrida ini jarang ditemukan terutama jika dibandingkan dengan semangka biasa yang berbiji, karena jenis ini tidak tahan terhadap penyakit.
Buah semangka tanpa biji menjadi lebih populer pada abad ke-21. Hal tersebut dibuktikan dengan penjualannya yang naik hingga 85% dari total penjualan semangka di Amerika Serikat pada tahun 2014.
Baca juga : Buah Kesemek, si Genit dari Asia Timur yang Kaya Gizi
Untuk keperluan budidaya, dibutuhkan lahan yang luas untuk menanamnya. Selain pemberian nutrisi yang cukup secara teratur, tanaman semangka juga memerlukan paparan sinar matahari langsung agar tumbuh dengan baik. Tanaman semangka memiliki batang-batang yang bersulur.
Pohon semangka cocok ditanam pada jenis tanah gembur terutama untuk pertumbuhan kecambah. Suhu lingkungan yang cocok berada dikisaran 21 derajat Celcius atau lebih. Semangka juga bisa ditanam di kondisi lingkungan yang lebih sejuk, namun harus ditutupi dengan plastik mulsa agar lebih hangat dan kelembaban terjaga.
Daun tumbuhan semangka berukuran besar. Permukaan daunnya mempunyai tekstur yang kasar dan memiliki bulu. Bentuk daun semangka menyirip dan semakin tua maka tekstur daunnya akan menjadi lebih keras dan kasar.
Tanaman semangka memiliki bunga berwarna kuning. Bunganya tumbuh secara individual di bagian ketiak daun. Mahkota bunganya berwarna putih atau kuning di bagian dalam dan kuning kehijauan di bagian luarnya.
Bunga pada tanaman semangka bersifat unisexual. Dimana bunga betina dan jantan tumbuh pada individu tanaman yang sama. Bunga jantan akan tumbuh lebih awal, sementara bunga betinanya akan tumbuh menyusul kemudian.
Semangka termasuk buah berukuran besar. Buahnya merupakan jenis buah beri dengan kulit keras serta daging buah yang sangat tebal. Buah semangka yang tumbuh liar umumnya memiliki diameter 20 cm. Sementara jenis semangka yang dibudidayakan dapat tumbuh hingga mencapai diameter 60 cm.
Kulit buah semangka berwarna hijau muda hingga tua, biasanya memiliki bintik-bintik atau bergaris-garis. Di bagian daginnya terdapat biji berukuran kecil dan pipih, berbentuk oval. Warna biji beragam, mulai dari hitam, kuning, hijau, sampai merah muda.
Rasa buah semangka terasa manis dan kaya kandungan air. Biasanya buah ini bisa langsung dimakan ketika matang, namun bisa juga dijadikan jus atau dijadikan acar. Kulit buahnya juga bisa dimakan setelah dimasak.
Baca juga : Kepel, Buah Kesukaan Para Putri Keraton yang Kini Mulai Langka
Buah semangka yang diperjualbelikan di pasaran umumnya memilki rasa yang manis. Namun ada juga semangka yang menghasilkan buah dengan rasa pahit. Jenis ini masih berkerabat dengan spesies semangka Citrullus ecirrhosus yang berasal dari daerah kering di Afrika Selatan.
Jenis semangka yang berbuah pahit ini pertama kali dijelaskan oleh seorang naturalis asal Swedia bernama Carl Peter Thunberg, pada tahun 1794. Species semangka ini kemudian dinamakan Momordica lanata. Jenis semangka pahit telah dinaturalisasi di berbagai kawasan semi kering di beberapa benua. Contohnya di Australia Barat, semangka berbuah pahit digunakan sebagai tanaman hama yang bernama pig melon.
Buah semangka memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam 100 gram semangka mengandung setidaknya 30 kalori. Segelas jus semangka dapat memenuhi kebutuhan vitamin A harian sebanyak 17%. Mengonsumsi semangka sangat bermanfaat bagi kesehatan mata.
Buah semangka memiliki kandungan antioksidan, sehingga sangat baik untuk menangkal radikal bebas. Khasiatnya adalah tubuh tidak mudah terserang dan tertular penyakit. Kandungan likopennya mampu mencegah kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas. Selain itu, likopen juga dapat meningkatkan fungsi jantung serta berperan penting bagi kesehatan tulang.
Kandungan citrulline sangat baik untuk menjaga kesehatan dan kelancaran pembuluh darah. Sementara kandungan potassium dalam semangka sangat berguna bagi tubuh karena mampu menekan kadar kolesterol dalam darah sehingga membantu peredaran darah lebih lancar. Selain itu, potassium juga mampu mengurangi risiko serangan jantung dan menjaga detak jantung menjadi lebih stabil. (Ramlee)
[…] Baca juga : Semangka, Tanaman Buah Tropis Sumber Antioksidan […]
[…] Baca juga : Semangka, Tanaman Buah Tropis Sumber Antioksidan […]
[…] Baca juga : Semangka, Tanaman Buah Tropis Sumber Antioksidan […]