PPDSI Semarang kembali gelar kegiatan lomba seni suara alam burung derkuku bertajuk Latbernil Flamboyan Cup pada Minggu, 10 September 2023. Menempati lokasi di Lapangan Flamboyan Hill Jl Bukit Flamboyan III Sendangmulyo Semarang. Acara berlangsung lancar dan guyub.

Kegiatan ini sebagai bentuk eksistensi PPDSI Semarang dalam mewadahi para penghobi agar bisa menyalurkan hobi burung derkukunya. Sekaligus sebagai upaya menjaring para penghobi derkuku untuk berani turun ke lapangan menjajal kemampuan burung-burung rawatannya.

Beberapa dekoe mania Semarang sudah sangat ingin mengerek kembali burung klangenannya masing-masing. Menunggu gelaran besar juga terlalu lama. Keinginan tersebut langsung direspon dengan baik oleh jajaran pengurus PPDSI Semarang. Secara dadakan mengundang dekoe mania Semarang untuk berkumpul di Lapangan Flamboyan Hill.

Ketua PPDSI Semarang Agus Muldiyanto

“Bisa dibilang ini merupakan event dadakan,” jelas Whinarno Sukandar atau yang lebih akrab disapa Alex tersebut. “Karena menunggu beberapa event yang sudah terjadwal masih relatif lama, sementara teman-teman sudah ingin ngerek bareng lagi.”

“Kami pun hadir untuk kembali menyapa dekoe mania Semarang serta untuk terus menebar semangat dan eksistensi di dunia hobi derkuku ini,” terang Alex yang juga selaku Ketua Panitia Latbernil Flamboyan Hill Cup.

Jelang Latbernil Flamboyan Cup dimulai

“Dan sesuai arahan Bapak Ketua PPDSI Semarang Pak Agus Muldiyanto, latbernil ini untuk merangkul para dekoe mania pemula dan mencoba hasil ternakan dekoe mania Semarang,” tambah Alex. “Sekaligus buat ajang latihan untuk menghadapi event-event lomba nasional.”

“Alhamdulillah, keinginan tersebut direspon dengan baik oleh dekoe mania Semarang, buktinya banyak burung hasil ternakan breeder Semarang yang muncul. Seperti KUM BF, Ganesha BF, D3W, Maxus BF, Rahayu BF, Dinda BF, YIZ BF, dan SPM BF.”

Para juri bertugas dengan cermat untuk menilai para kontestan

Lebih lanjut disampaikan bahwa lewat kegiatant seperti ini diharapkan jalinan silaturahmi bisa tetap terjaga dengan baik antara sesama dekoe mania. “Saya kira hanya dengan kegiatan hobi, maka kami bisa terus bersilaturahmi, karena satu sama lain memiliki kesibukan.”

“Jadi inilah sarana kami untuk bisa tetap bertemu, bersenda gurau, dan mempererat jalinan persaudaraan,” sambung Alex. Penyebab lama di Semarang tidak ada kegiatan lomba, salah satunya juga karena kesibukan masing-masing para pengurus PPDSI Semarang.

Para dekoe mania tampak santai menikmati jalannya lomba

Dua kelas dibuka oleh panitia, yaitu kelas Bebas dan kelas Pemula. Para dekoe mania memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat kemampuan burung-burung muda mereka, sehingga banyak yang bertarung di kelas Pemula. Rata-rata burung yang turun masih berumur sangat muda.

Dengan kemampuan yang relatif merata menambah ramai suasana latbernil yang digagas PPDSI Semarang tersebut. Persaingan antar gaco di atas tiang gantangan berlangsung ketat. Baik di kelas Bebas maupun di kelas Pemula. Para pemain juga mulai pandai menakar kemampuan anggung burung besutannya masing-masing.

Kum BF dan Adi Rahayu BF

Cuaca cerah pagi itu membuat para juri lokal Semarang tidak begitu kesulitan untuk memberikan penilaiannya. Burung-burung pun bisa bekerja maksimal untuk beraudensi dengan para pengadil di lapangan, agar mampu mendapatkan penilaian terbaik.

Empat babak penjurian yang direnacanakan berjalan dengan lancar. Hanya di awal babak kedua ada sedikit gangguan. Karena musim kemarau dengan anginnya yang lumayan kencang merupakan saat yang tepat untuk bermain layang-layang. Beberapa orang anak mencoba menaikkan layang-layangnya dan itu membuat burung tampak ketakutan.

Mr. Agung dan Antono Ganesha BF

Tetapi kejadian tersebut tidak berjalan lama, karena beberapa orang pemerhati derkuku setempat dapat membujuk anak-anak tersebut dengan baik untuk menunda menaikkan layang-layangnya. Selepas itu penjurian berjalan lancar hingga waktu yang diberikan berakhir.

Untuk kelas Bebas, Kum BF mampu menorehkan hasil yang membanggakan. Dua burung orbitannya berhasil masuk tiga besar. Untuk podium juara pertama berhasil diraih oleh Super Boy milik Kum BF Semarang hasil dari ternakannya sendiri yang digantang pada nomor 32.

Kum BF borong juara 1 dan 3 di kelas Bebas

Disusul kemudian di tempat kedua Kamandanu andalan Rahayu dari Demak ring B2W yang berada di nomor gantangan 30. Sedang tempat ketiga dimenangkan oleh burung milik Kum BF lagi, juga hasil dari ternakan kandangnya sendiri yang berada di nomor gantangan 10.

Untuk kelas Pemula, juara pertama jadi milik Elvira bergelang Dinda BF besutan P Muji Akik Semarang yang ada di gantangan 10. Kemudian di urutan kedua ada Abisa ring Yiz debutan Chandara Semarang. Tempat ketiga direbut Lingga Jaya ring SPM 299 milik Supomo Semarang.

Elvira milik Muji Akik juara di kelas Pemula

Dikesempatan terakhir, Alex tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua peserta yang hadir. Dan permohonan ma’af, jika masih banyak kekurangan. “Ya hanya itu yang bisa saya sampaikan. Sekali lagi terima kasih atas partisipasi dan supportnya dan sampai jumpa dilain kesempatan. Semoga hasil ternak derkuku Semarang bisa berkompetisi di ajang nasional.” (Ramlee/Whin)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *