Serai (Cymbopogon citratus), kerap dimanfaatkan untuk menambah cita rasa pada masakan. Juga membuat minuman herbal, hingga dijadikan minyak esensial dan bahan pembuatan produk skincare. Selain itu serai juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.

Dilansir dari penelitian para ahli, tanaman serai diyakini berasal dari negara Sri Lanka. Tanaman yang satu ini dapat tumbuh subur pada kondisi tanah di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi. Tidak mengherankan, tanaman serai juga sangat mudah dijumpai di negara Indonesia.

Menariknya di Indonesia, tanaman ini memiliki nama yang berbeda beda di setiap daerahnya, seperti Jawa (sereh atau sere), Sumatera (sorai atau sanger-sanger), Kalimantan (belangkak, senggalau, atau salai), Sulawesi (tonti atau sare), dan Maluku (hisa atau isa). Sedangkan di Nusa Tenggara disebut see, nau sina, atau bu muke.

Tanaman serai mirip rumput ilalang

Sepintas tanaman ini seperti alang-alang atau ilalang. Sama-sama berdaun panjang, dengan ujung runcing, kesat, dan berbentuk pita. Tepi daun kasar dan tajam serta bertulang daun sejajar. Dibanding ilalang, daun serai lebih panjang, bisa sampai 100 cm dan lebar sekitar dua cm.

Baca juga : Binahong, Tanaman yang Memiliki Sejumlah Manfaat bagi Kesehatan

Batang rumpun tanaman serai menggelembung, tempat pelepah daun berada. Sedang batang ilalang lebih tirus. Kalau diamati dari jarak dekat, akan tampak bulu-bulu halus. Di alam gunanya untuk menangkap air di udara dan mengubah jadi embun. Rimpang serai berkumpul di satu titik, berbeda dengan ilalang yang menyebar.

Budidaya tanaman serai

Secara morfologi, tanaman serai tergolong suku rumput-rumputan dengan habitus terna perenial. Tanaman serai diketahui tumbuh hingga mencapai ketinggian 1-1,5 meter dengan panjang daun sekitar 70-80 sentimeter dan lebar 2-5 sentimeter.

Tanaman serai yang berwarna hijau muda dikenal memiliki aroma cukup kuat. Serai sebagai bumbu dapur tumbuh liar dengan batang semu yang membentuk rumpun tebal. Akar tanaman serai secara morfologi berimpang pendek dan berwarna cokelat muda.

Serai dapat dipanen saat berumur 5-6 bulan setelah tanam

Daun serai memiliki tulang yang tersusun sejajar dengan tepi kasar dan tajam. Tanaman serai memiliki daun berbentuk pita dengan bagian ujung meruncing. Tanaman ini memasuki masa panen pertama saat berumur 5-6 bulan setelah tanam.

Baca juga : Kelor, Tanaman Ajaib dengan Segudang Manfaat

Serai dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Produksi terbaik tanaman ini kalau dibudidayakan pada ketinggian 250 dpl dan tanpa naungan. Meski begitu serai bisa tumbuh di lahan kurang subur, dan bisa dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi penutup lahan.

Di masyarakat Indonesia, serai dimanfaatkan untuk bumbu dapur penambah aroma sedap masakan

Tanaman serai juga mengandung banyak kandungan kimia, seperti sitronelal, sitronelol, geraniol, terpinol, borneol, geranil asetat, dan lain sebagainya. Serai juga diketahui memiliki kandungan fitokimia, yakni tanin, flavonoid, fenol, dan minyak esensial.

Selain itu serai juga terkandung beberapa vitamin sperti A, C, dan B9 (folat). Terdapat juga mineral magnesium, kalium, fosfor, dan kalsium. Serta memiliki sifat antibakterial, antiinflamasi, antidepresan, antipiretik, antiseptik, dan antijamur.

Serai juga dapat dikonsumsi sebagai minuman teh herbal

Siapa sangka bahwa dengan mengonsumsi rutin teh serai dapat mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh. Hal ini dikarenakan daun dan akar serai memiliki sifat anti-hiperlipidemia dan sifat anti-hiperkolesterolemia, sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh.

Baca juga : Senggani, Tanaman Liar yang Mempunyai Manfaat Istimewa

Jika menderita penyakit kulit seperti luka, kurap, dan juga kudis maka bisa diobati dengan mengoleskan ekstrak serai. Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak serai dapat menimbulkan efek baik pada infeksi kulit, karena serai memiliki sifat anti-mikroba yang mampu membasmi jamur pada tubuh.

Serai juga dapat diolah menjadi minyak esensial

Serai juga dapat mengendalikan tekanan darah. Serai mampu memberikan manfaat ini karena memiliki kandungan mineral kalium yang dapat menjaga tekanan darah agar lebih stabil. Dengan rutin mengonsumsi teh serai, tidur akan lebih nyenyak. Beberapa penelitian menyatakan bahwa teh serai dapat membuat tubuh lebih tenang dan rileks sehingga berpengaruh pada kualitas tidur.

Serai dapat membantu membersihkan zat-zat beracun yang masuk ke dalam tubuh. Detoksifikasi dengan menggunakan tanaman serai dapat membantu melancarkan fungsi berbagai organ tubuh, seperti fungsi hati dan ginjal. (Ramlee)

By Ramlee

3 thoughts on “Serai, si Rumput untuk Bumbu dan Obat dari Asia Selatan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *