Burung Sogok Ontong (Nectarinia Juguralis) adalah spesies burung dari keluarga Nectariniidae. Burung ini juga dikenal dengan sebutan sogon dan burung madu sriganti. Sesuai dengan namanya, burung ini adalah jenis burung pemakan nektar, serangga kecil, maupun laba-laba. Dalam bahasa Inggris disebut olive backed sunbird.
Penyematan nama Sogok Ontong lantaran paruh burung ini yang berbentuk pipih dan memanjang layaknya sebuah sogok (bilah kayu untuk menyogok). Sedangkan ontong adalah jantung pisang. Burung ini memang kerap terlihat di sekitar jantung pisang yang tengah mekar bakal buahnya.
Burung ini juga dikenal karena makannya dari sari bunga. Paruhnya yang seperti sogok itu dipakai mengisap madu dari bunga. Seperti burung kolibri pada umumnya, sogon merupakan spesies burung yang bergantung pada nektar bunga untuk metabolisme tubuhnya.
Sogok ontong merupakan jenis burung madu yang paling sering dijumpai, karena melimpah di alam. Sayangnya, karena bentuknya yang cantik dan jumlahnya yang banyak itu, Sogok Ontong banyak diperjualbelikan. Baik secara langsung maupun online.
Baca juga : Beo, Burung Unik yang Bisa Menirukan Suara dengan Baik
Burung Sogok Ontong mempunyai tubuh yang kecil mungil seperti burung kolibri atau pleci, atau hanya sekitar sebesar ibu jari tangan orang dewasa. Panjang tubuhnya sekitar 10 cm dari kepala hingga ekor dan berat umumnya hanya 11 gram.
Tapi suaranya cemengkling dan banyak variasinya. Itu yang menjadi salah satu daya pikat Sogok Ontong alias Sogon. Sogok Ontong sangat populer di kalangan kicau mania. Hampir setiap lomba burung berkicau memasukkan kelas burung ini dalam gelarannya. “Tembakan” burung ini bagus untuk masteran bagi burung kicau lainnya. Suara tembakan kicauannya keras, lantang, dan rapat.
Di alam liar, burung ini biasanya menghuni area hutan terbuka yang ada di dataran rendah hingga pegunungan di ketinggian 1.700 mdpl. Selain itu, Sogok Ontong sering kali terlihat hidup di area perkebunan, pekarangan rumah, taman, semak belukar, dan hutan mangrove.
Burung ini kerap ditemukan sedang beraktivitas mencari makan di ranting-ranting dan dahan pohon yang berbunga. Burung Sogok Ontong memiliki sarang dari rumput dan kapas alang-alang yang menyerupai kantung. Umumnya spesies ini bersarang di dahan pohon yang rendah.
Baca juga : Cendet, Burung Predator yang Pandai Tirukan Beragam Suara
Burung Sogok Ontong memiliki kebiasaan hidup berpindah-pindah tempat. Burung ini bergerak dalam kelompok kecil dan aktif mencari makan pada pagi dan siang hari. Spesies burung ini mampu mengepakkan sayapnya hingga 90 kali per detik.
Selain itu burung ini juga mampu untuk terbang mundur. Dan dengan lincahnya burung ini dapat terbang dengan manuver yang tinggi, yakni kecepatannya mampu menempuh hingga 54 km/jam atau 15 meter/detik.
Secara umum, Sogok Ontong memiliki warna bulu hijau zaitun, mulai dari bagian kepala, punggung hingga ke sayapnya. Warna di bagian ekornya agak gelap dan di dadanya berwarna kuning cerah. Dari bagian bawah paruh hingga ke lehernya berwarna hitam metalik. Jenis burung jantan mempunyai warna hitam di bagian lehernya.
Sedangkan burung betinanya tidak. Betinanya tubuh bagian bawah kuning, tanpa warna hitam pada dagu dan dada. Alisnya biasanya kuning muda, iris cokelat tua, dan kaki hitam. Paruhnya panjang melengkung dengan ujung yang lancip, ciri khas burung dari keluarga Nectaridae. Bentuk paruhnya ini sangat berguna bagi sogok ontong untuk mencari makan di alam bebas dengan mengisap madu atau nektar dari tanaman yang berbunga.
Burung ini berdarah panas dan berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Telurnya berwarna keputih-putihan, berbintik abu-abu putih, dan berjumlah 2 butir sekali bertelur. Burung ini berkembangbiak sepanjang tahun. Telur burung sogok ontong berwarna keputih-putihan dan berbintik abu-abu putih.
Karena perannya sangat penting dalam membantu penyerbukan secara alami terhadap tanaman – tanaman di hutan dan di perkebunan, burung madu masuk dalam hewan yang dilindungi. Hanya ada 5 jenis burung madu yang dilindungi.
Baca juga : Burung Cililin, si Jambul yang Mempesona
Yaitu Burung Madu Jawa (Aethopyga Mystacalis), Burung Madu Sepah-raja (Aethopyga Siparaja), Burung Madu Sangihe (Aethopyga Duyvenbodei), Burung Madu Leher-Merah (Anthreptes Rhodolaemus), Burung Madu Sumba (Cinnyris Buettikoferi). Sementara burung madu lainnya, seperti Burung Madu Sriganti tidak termasuk yang dilindungi.
Hal itu menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (Permen LHK) No.p.92/menlhk/setjen/kum.1/8/2018 tentang perubahan atas Permen LHK No.p.20/menlhk/setjen/kum.1/6/2018, tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Sungguh sangat disayangkan, karena ternyata Sogok Ontong tidak termasuk yang dilindungi. Meskipun burung ini, tidak endemik dan melimpah di alam, tetapi apabila dibiarkan diambil dari alam dan diperdagangkan tanpa memikirkan kelestariannya, maka pelan tapi pasti, burung ini akan punah, seperti burung kacamata (pleci). (Ramlee)
[…] Baca juga : Sogok Ontong, Salah Satu Jenis Burung Kicau Andalan untuk Dijadikan sebagai Masteran Burung Berkicau… […]
[…] Baca juga : Sogok Ontong, Salah Satu Jenis Burung Kicau Andalan untuk Dijadikan sebagai Masteran Burung Berkicau… […]
[…] Baca juga : Sogok Ontong, Salah Satu Jenis Burung Kicau Andalan untuk Dijadikan sebagai Masteran Burung Berkicau… […]