Hari Minggu, 12 Maret 2023 kemarin di Lapangan Arsy BF, Parsanga-Sumenep, putaran pertama Liga Puter Jawa Timur 2023, resmi berputar kembali. Dan antusiasme serta dukungan dari semua puter pelung mania Jawa Timur di LPJT seri pembuka ini sangat menggembirakan.
Pada LPJT tahun ini, ada empat kelas yang dilombakan, yaitu kelas Utama, Madya, Pemula, dan ring PPPPSI. Panitia menyediakan sebanyak 72 lembar tiket untuk masing-masing kelas, meskipun tidak sampai ludes terjual tetapi hanya meyisahkan beberapa gantangan saja yang kosong.
Event besar ini telah digulirkan sejak tahun 2017 silam dan hanya di tahun 2021 terpaksa harus absen karena terhadang pandemi Covid-19 yang tengah menggila. Bahkan banyak event-event besar di tahun itu terpaksa tertunda atau dibatalkan.
Liga Puter Jawa Timur merupakan program kerja jangka panjang dari Pengda Jawa Timur Ketuai oleh Letkol CPM (Purn) Didik Hariyadi yang diputuskan kembali berputar di tahun 2023. Sesuai hasil Rakerda Pengda Jawa Timur pada bulan Januari lalu.
Disepakati bersama, bahwa LPJT tahun 2023 digelar sebanyak 5 putaran. Dimana putaran pertama Pengcab Sumenep menggelar seri pembukanya. Penyelenggaraan liga memang diserahkan kepada Pengcab-Pengcab yang bersedia.
Sementara itu gelaran LPJT 2023 didukung penuh oleh Pemkab Sumenep. Kegiatan Liga Puter Jawa Timur 2023 pun masuk ke dalam Kalender Event Masa Kejayaan Sumenep 2023. Ini merupakan kalender wisata dari Pemkab Sumenep yang diluncurkan pada Desember 2022 lalu.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Sumenep resmi meluncurkan Calender of Event 2023 atau kalender wisata, dengan memprogramkan puluhan kegiatan yang dilakukan sepanjang tahun mulai Januari hingga Desember. Pemkab Sumenep pada 2023 akan menggelar berbagai event selama setahun penuh.
Menampilkan berbagai budaya, festival maupun olahraga. Bahkan menyajikan juga bermacam-macam kuliner hasil olahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang merupakan ikhtiar mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Semua kegiatan itu dikemas dalam Kalender Event Masa Kejayaan Sumenep 2023. Seluruh rangkaian acara akan ditutup dengan gelaran Syukuran Akhir Tahun di penghujung tahun yaitu pada tanggal 30 Desember 2023 nanti.
Hadir dalam kegiatan kemarin, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, beserta jajaran Muspida dan Dandim 0827 Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi. Bahkan, keduanya turut menggantungkan sangkar ke gantangan, sebagai tanda dimulainya perlombaan.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi berharap, dengan adanya lomba semacam LPJT, akan semakin banyak pecinta dan peminatnya, supaya burung puter pelung bisa dilestarikan. “Suara burung puter pelung ini khas, dan disitulah letak seni dan keindahannya”, kata Bupati Fauzi.
Selain itu, lanjut Bupati Fauzi, kegiatan lomba burung puter pelung bisa menjadi sarana pemberdayaan masyarakat dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya, penjual pakan, pembuat sangkar, dan gantangan, termasuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sekitarnya.
“Jika semua sektor dihidupkan, pasti efeknya pada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” imbuhnya. Bupati Fauzi berharap, lomba seni suara puter pelung tidak hanya sekali saja diadakan di Kabupaten Sumenep, namun bisa menjadi agenda berkelanjutan, baik kejuaraan regional bahkan nasional.
“Karena jika semakin luas skala perlombaan ini, maka semakin banyak peserta yang datang dari luar daerah. Semakin banyak orang yang datang ke Sumenep, dengan sendirinya akan mengangkat potensi wisata dan kuliner di Kota Keris ini”, jelasnya.
Liga Puter Pelung Jawa Timur 2023 putaran pertama di Kabupaten Sumenep diikuti ratusan peserta, yang berasal dari Madura dan kabupaten/kota di Jawa Timur. Diantaranya Sidoarjo, Surabaya, Lamongan, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Blitar, Madiun, Malang, Mojokerto, Tuban, dan Gresik.
Acara lomba Liga Puter Jawa Timur pun berjalan meriah sekali. Karena sudah dinantikan oleh penggemar puter di seluruh Jawa Timur utamanya di pulau Madura yang sangat merindukan kegiatan lomba dalam event yang bergengsi. Acara lomba diawali dengan pelepasan burung oleh Bupati dan rombongan beserta Ketua Pengcab Sumenep.
Pada sesi pertama yang melombakan kelas Pemula, kualitas burung sangat bagus dan merata, ini tandai dengan banyaknya burung yang memeperoleh bendera empat warna. Bahkan ada empat burung yang mampu mendapatkan nilai 43 ½ selama empat babak penjurian, sehingga penentuan juaranya harus melalui meja perekap.
Kelas Pemula dijuarai Sekar Celet di gantangan 57, burung andalan H. Madrion dari Talango bergelang Syn 6118. Tempat kedua diduduki Patriot ring Ian 231 besutan Ian BF Sumenep. Posisi ketiga direbut Petir ring M2MK 02 debutan Mamang Sumenep.
Cuaca panas yang menyapa para peserta dari luar Madura sempat membuat kesulitan tersendiri, namun saat tengah hari mendung menggelayut di atas arena. Kelas Madya sempat terkendala turunnya hujan sehingga saat babak pertama berjalan harus dihentikan sementara, menunggu kondisi memungkinkan bagi juri dalam menentukan penilaiannya.
Turunnya hujan tidak berpengaruh bagi burung di gantangan 29, karena selama penjurian mendapatkan penilaian maksimal dengan nilai 43 ¾ atau mendapatkan bendera lima warna. Sempat didekati oleh burung di gantangan 31 dan 42 yang juga mendapatkan bendera lima warna. Tetapi setelahnya gantangan 29 melenggang tidak terkawal.
Di kelas Madya, Sandur Madura orbitan Trisna Wijaya Jakarta ditetapkan sebagai peraih podium pertama. Kemenangan puter pelung ternakan AG 700 berkat raihan bendera lima warna pada keseluruhan babak penjurian.
Diurutan kedua ada Takbir amunisi Esto Grup Sumenep. Menempati nomor gantangan 42, puter pelung ternakan Barata 505 berhasil meraih nilai bendera lima warna pada babak kedua dan keempat serta raihan bendera tiga dan empat warna pada babak pertama dan ketiga. Ditempat ketiga berhasil diraih Sultan amunisi Trisna Wijaya lainnya di gantangan 31 yang seolah kehabisan stamina di babak akhir dengan hanya mendapatkan dua warna saja.
Beberapa peserta dari luar pulau garam Madura kagum dengan kenyataan banyaknya burung dari peternak lokal yang begitu bagus kualitas anggungannya. “Yang saya sangat terkesan, ternyata juga banyak burung-burung bagus muncul dari peternak-peternak lokal di pulau Madura,” ujar Nadif peserta dari Malang.
“Jangan sampai lupa mas, menu andalannya Soto Madura persembahan dari Mas Wawan Polala YKS BF, sotonya mantap banget,” tambah Ali Purwanto, juri rekap. Event-event besar selalu dihadiri oleh Alik begitu pria ini biasa disapa, dengan aplikasi rekapnya sangat membantu kecepatan penentuan kejuaraan.
Untuk kelas Utama dan kelas Ring PPPPSI dilaksanakan bersamaan. Di sesi terakhir tersebut menampilkan burung-burung istimewa di kelasnya masing-masing. Persaingan perebutan posisi kejuaraan pun berjalan seru dan menegangkan. Satu sama lain berebut perhatian juri dengan melantunkan suara anggungan merdu yang dimiliki.
Ketika babak pertama dimulai di kelas ring PPPPSI dibuka dengan persaingan terbuka antara gantangan 13 dan 25 yang sama-sama mendapatkan lima warna. Tidak kurang ada 13 burung yang berhasil mendapatkan empat warna, beberapa dengan usulan.
Tidak berbeda dengan di kelas Utama, gantangan 45 dan 60 bersaing ketat meraih nilai terbaik saat keduanya sukses merengkuh lima warna. Saat babak pertama dinyatakan usai, gantangan 60 menutupnya dengan raihan enam warna.
Hingga akhirnya sepanjang empat babak penjurian yang dilakukan, untuk kelas Utama, burung andalan Trisna Wijaya sukses menyingkirkan para pesaingnya. Sekaligus memonopoli tangga juara pada posisi juara pertama, kedua, dan ketiga.
Hasil ini berkat performa apik K’Lesap yang tampil prima, begitu superior. Digantang pada nomor 60, puter pelung bergelang AG 800, berharil mengkoleksi nilai bendera enam warna berurut empat babak. Hasil ini memastikan dirinya berhak berdiri di podium pertama.
Kemudian menyusul Dewa Dewi yang menempati nomor gantangan 45. Puter pelung ternakan AG 333 ini mampu meraih bendera enam warna pada babak kedua dan sisanya mendapatkan bendera lima warna.
Sedangkan diurutan ketiga ada Dona Doni pada nomor gantangan 62. Sukses puter pelung bergelang AG 88 ini meraih posisi ketiga berkat raihan bendera empat dan lima warna masing-masing dua kali.
Untuk Kelas ring PPPSI, Fino orbitan Polalo Sumenep, ternakan YKS 088 yang digantang pada nomor 13 ditetapkan sebagai peraih juara pertama. Menyusul diurutan kedua diraih Sang Perindu andalan H. Feri Jember, ternakan Ranger 156 yang menempati nomor gantangan 25. Dan tempat ketiga ada Singkir Senggolo milik Kadir Parsanga, bergelang NAB 114.
Prestasi amunisi-amunisi Trisna Wijaya ini semakin membuktikan bahwa sampai saat ini belum ada lawan yang mampu menghentikan prestasi terbaiknya. Setelah sebelumnya juga meraih hasil terbaik di Liga Solo Raya.
“Alhamdulillah, kegiatannya sukses dan istimewa karena menampilkan burung-burung yang sangat bagus di kelasnya. Gak disangka, semua aparatur dari Dandim, Kapolres dan Kepala Instansi datang semua. Terima kasih atas suport an dukungan seluruh jajaran Jatim, sehat dan lancar terus rejekinya untuk saudaraku semua,” tutur Decky di akhir acara. (Ramlee/Alip)