Terong (Solanum melongena) merupakan salah satu sayuran dalam bentuk buah. Tanaman terong yang dalam bahasa Inggris disebut eggplant merupakan tanaman daerah tropis yang berasal dari benua Asia. Terong menjadi salah satu sumber makanan menyehatkan yang sejak dahulu dikonsumsi oleh masyarakat dari seluruh dunia, khususnya di Indonesia.

Terong berasal dari famili Solanaceae dan berkerabat dengan Atropa belladonna, Solanum tuberosum (kentang), Solanum lycopersicum (tomat), dan masih banyak lagi. Meski sering dianggap sebagai sayuran, secara teknis terong masuk ke dalam kategori buah, karena tumbuh dari tanaman berbunga serta mengandung biji.

Tanaman ini berasal dari India dan Sri Lanka. Terong disebut dalam sebuah buku yang mungkin ditulis antara abad 3 SM dan abad ke-3 M dalam bahasa Sanksekerta. Di samping itu, budidaya tanaman ini sudah ada di Cina hingga Persia pada abad ke-5.

Budidaya terong di lahan pertanian

Tanaman ini menghasilkan buah yang cukup besar berbentuk bulat, lonjong, panjang ataupun pendek. Selain itu, terong merupakan tanaman tahunan yang membutuhkan cuaca hangat terus-menerus dan tanah yang sedikit asam untuk dapat tumbuh dengan baik.

Baca juga : Tomat Sering Disangka Sayur yang Sehat Kaya Manfaat

Terong tidak tahan dengan kondisi yang terlalu kering ataupun terlalu basah yang menyebabkan akarnya membusuk. Tanaman terong merupakan tanaman jenis dikotil (tumbuhan berbunga yang mempunyai biji berkeping dua), berakar tunggang, dan berbentuk perdu.

Terong hijau

Batang tanaman ini berukuran pendek, berbentuk bulat, berbulu, berdiri tegak dengan tinggi 50-150 cm. Batangnya bercabang dan berkayu, tetapi tidak kokoh sehingga saat berbuah lebat diperlukan ajir, yaitu suatu alat penegak yang terbuat dari batang bambu untuk menyangga tanaman. Batang yang masih muda berwarna hijau dan tidak berbulu.

Daun tanaman terong berbentuk bulat panjang dan meruncing pada ujungnya. Daun terong terdiri atas tangkai daun (petiolus) serta helaian daun( lamina). Tangkai daun berupa slindris dengan sisi agak pipih serta menebal dibagian pangkal, panjang berkisar antara 5- 8 centimeter.

Bunga dari tanaman terong berdiri tegak pada ketiak daun dan berwarna putih lembayung atau ungu. Bentuk bunga tanaman terung menyerupai bintang, terdiri atas 5-6 helai kelopak bunga. Bunga terong terdiri dari benang sari dan putik bunga. Bunga semacam ini dinamakan bunga lengkap. Perhiasan bunga yang dipunyai merupakan kelopak bunga, mahkota bunga, serta tangkai bunga.

Buah terong memiliki permukaan yang mengkilap dan warna yang bervariasi, seperti hijau, kuning, putih, namun warna ungu yang paling umum ditemukan. Semakin tua buah, maka warna buah semakin cerah. Buah terong ialah buah sejati tuggal serta berdaging tebal, lunak, dan tidak akan pecah apabila buah sudah masak.

Bunga terong ungu

Daging buah lunak serta berair. Daging buah ini ialah bagian yang lezat dimakan. Daging buah terong berwarna putih dan mempunyai biji yang banyak berbentuk bundar lonjong berwarna coklat sampai kehitaman.

Baca juga : Kembang Kol, Sayuran Kaya Nutrisi

Terong juga memiliki banyak varietas dengan variasi dalam ukuran dan warna. Terong dengan kulit ungu yang paling umum. Namun, ada juga jenis terong berwarna merah, hijau atau bahkan hitam. Daging buah terong memiliki konsistensi yang lembut, cukup padat.

Buah terong yang telah siap dipanen

Terong sering digunakan sebagai pengganti daging terutama pada para penganut vegetarian. Terong merupakan hasil pertanian yang memiliki cita rasa yang khas. Terong mengandung komposisi mineral dan vitamin yang cukup lengkap meskipun dalam jumlah rendah. Kandungan fosfor pada terong sama dengan yang terkandung dalam wortel (37 mg/100 mg).

Selain itu juga memiliki kadar kalori yang rendah, lemak, sodium, dan merupakan buah non pati yang dapat diolah sebagai sayuran. Terong juga memiliki kadar air tinggi yang baik untuk menyeimbangkan diet yang kaya akan protein dan pati.

Jenis sayur ini tinggi akan kandungan serat dan kandungan gizi lain berupa potassium, magnesium, asam folat, vitamin B6, dan vitamin A. Mengandung serat pangan, antara lain selulosa, hemiselulosa, lignin, senyawa pektin, getah, dan gula polisakarida yang merupakan ikatan polimer yang tidak dapat dicerna oleh enzim pada tubuh manusia dengan mudah.

Terong juga memiliki kandungan antioksidan yang kuat yaitu asam askorbat dan fenolat. Kulit terong mengandung fitonutrisi yang berperan melindungi lipid pada membran sel pusat. Fitonutrisi yang terkandung dalam terong berupa senyawa antosianin, fenolat, dan flavonoid.

Seorang petani sedang memanen terong ungu miliknya

Kandungan antioksidan dan komponen fenolat yang ada di dalam terong dapat membantu mencegah kanker dan kolesterol tinggi. Kadar serat pangan terong dapat mencegah gejala sembelit, wasir, dan radang usus besar, serta rendah kalori. Ekstrak polifenol dari bubur terong dipercaya mampu mencegah enzim pencernaan, dan menurunkan kecernaan pangan.

Baca juga : Jamur Merang, Jamur Konsumsi yang Rasanya Enak dan Bergizi Tinggi

Buah ini sangat umum dan populer dikonsumsi dalam bentuk panggang, goreng, isian, asinan, rebusan, dan dimasak dengan bumbu. Buah ini juga menjadi bahan pokok dalam masakan di wilayah Mediterania.

Masakan terong balado nan lezat

Tampil menonjol dalam hidangan klasik seperti moussaka Yunani, parmigiana terong Italia, dan baba ghanoush khas Timur Tengah. Masyarakat Indonesia kerap mengolah terong menjadi masakan seperti balado, terong bakar berbumbu sambal di atasnya, terong tumis dengan jamur, ataupun sebagai campuran sayur lodeh. (Ramlee)

By Ramlee

One thought on “Terong, Buah Kaya Manfaat yang Sering Dikira Sayuran”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *