Burung trucukan yang dulu sempat dianggap mengganggu, kini mulai dilirik oleh para penggemar burung kicauan. Burung trucukan merupakan burung yang memiliki suara kicau yang khas, keras, dan gayanya bagaikan penyanyi ketika berkicau, menjadikan burung trucukan sering diburu penyuka burung kicau.

Burung trucukan juga termasuk burung yang mudah dipelihara. Burung ini termasuk burung yang mudah beradaptasi dengan lingkungan rumah, perawatan , dan pakan burung trucukan juga termasuk gampang didapat. Burung trucukan tidak perlu perawatan khusus yang ribet, andai saja di sangkar disediakan pisang, voer dan air minum saja maka burung ini sudah bisa hidup normal.

Burung trucukan saat ini masih termasuk masih mudah dijumpai di alam. Tidak seperti burung-burung kicau lokal lainnya seperti burung ciblek dan prenjak yang sudah mulai susah dijumpai akibat perburuan burung yang kian masif.

Burung trucukan masih banyak terlihat di habitatnya

Trucukan bakalan di kios atau pasar burung biasanya dijual dengan cara ombyokan dengan harga yang relatif murah dan terjangkau sekitar 20 s/d 40 ribu saja. Burung trucukan di pasaran merupakan hasil dari tangkapan alam.

Baca juga : Burung Trucukan Kicau dan Gayanya yang Memikat

Karena mudah dalam perawatan dan harganya yang terjangkau, burung trucukan sampai saat ini masih tetap digemari oleh kicau mania. Membelinya di kandang ombyokan sering kali dilakukan kicau mania untuk menghemat uang ketika menginginkan membeli burung trucukan.

Sebuah kios yang menyediakan beraneka burung

Namun membeli trucukan di ombyokan juga memerlukan cara tersendiri supaya tidak salah dalam memilih burung yang bagus. Burung yang bersikap tenang, mengambil makanan di tempat pakan juga terlihat sudah terbiasa bisa dipilih, karena tandanya burung sudah lama di kandang ombyokan.

Kelebihan memilih burung yang sudah lama dalam kandang ombyokan adalah burung ini akan dengan mudah beradaptasi di lingkungan barunya. Selain itu, jaminan hidup juga lebih besar bila dibandingkan dengan burung bahan yang baru saja ditangkap dari alam.

Biasanya burung bahan yang baru saja didapat dari tangkapan alam akan sangat liar dan cenderung klabakan takut jika didekati. Burung yang baru masuk kandang ombyokan akan terlihat kaku dan selalu waspada. Maka amatilah sebelum membeli bahan trucukan dengan memilih burung yang sudah lama disangkar tersebut.


Sebisa mungkin pilih trucukan yang sering bunyi mengeluarkan suara panggilan khas trucukan atau jika ada bakalan yang sering bersuara ngeropel terus. Bahan dengan ciri tersebut ketika dibawa ke rumah tidak akan lama sudah akan mau berkicau.

Burung trucukan di sangkar ombyokan

Pilih bakalan berjenis kelamin jantan, biasanya trucukan jantan bercirikan sering mengangkat jambul kepalanya ke atas, karena di sangkar ombyokan jantan betina campur jadi satu. Burung dengan ciri tersebut menandakan burung trucukan bakalan memiliki mental yang bagus.

Dari ciri fisik, pilih bakalan yang berbentuk ramping badannya, makannya lahap, tidak cacat, serta paruhnya besar lurus. Diperlukan upaya yang tepat dan tekun untuk membuat burung trucukan tidak lagi bertingkah ketakutan ketika didekati manusia.

Sangkar burung dikrodong (dikrakap)

Namun demikian burung hasil tangkapan alam meskipun sudah terlihat tidak begitu liar tetap saja perlu dijinakkan. Sebenarnya trucukan juga akan tetap ropel dan gacor meski tidak jinak, namun tidak bisa dibawa kemana-mana.

Baca juga : Mengingat Kembali Saprol Seekor Trucukan Fenomenal, Terdengar Kisahnya Hingga Malaysia dan Taiwan

Beri sangkar trucukan dengan krodong agar bisa lebih tenang dan tidak bertingkah liar, sekaligus agar burung tidak stres. Selain itu, interaksi secara intensif terhadap burung juga diperlukan agar burung mengingat keberadaan perawatnya.

Burung trucukan selesai dimandikan

Memandikan burung

Burung yang terlihat giras (liar) perlu dimandikan secara teratur. Ini diperlukan untik mengendalikan emosi gerakan burung. Mandikan burung pada pagi dan sore hari, setelah dimandikan perlu diangin-anginkan atau jemur untuk mengeringkan bulu-bulunya.

Pilih juga cara memandikannya. Bisa memandikan burung dalam keramba, disemprot dengan semprotan berkabut, atau memandikan burung dengan cara dipegang. Cara memandikan burung dengan dipegang lebih efektif untuk menjinakkan burung trucukan.

Beri pakan terbatas

Berikan pakan secara terbatas setelah dimandikan dan bulu sudah kering. Memandikan burung secara rutin setiap hari dan memberi pakan yang terbatas efektif menjinakkan burung yang giras.

Baca juga : Burung Murai Burung Favorit Kicau Mania yang Kian Langkah

Berikan pakan ketika burung terlihat mulai lapar, sehingga burung akan bergantung terhadap pakan yang diberikan oleh perawatnya. Dengan cara intens seperti itu, membuat burung akan segera mengenali perawatnya dan tidak liar lagi.

Burung yang sehat akan rajin berkicau

Tempatkan sangkar burung tidak terlalu jauh dari keramaian. Awal-awal jangan langsung terlalu dekat dengan lalu lalang manusia biar tidak stres. Tempatkan di tempat yang membuat burung nyaman dan tenang. Secara perlahan rubah ke tempat orang berlalu lalang, agar terbiasa dengan kehadiran manusia di dekatnya.

Menjinakkan burung memang perlu memiliki strategi yang tepat. Memang tidak gampang, perlu ketekunan dalam mengusahakannya. Dengan ketulusan dan ketelatenan serta berinteraksi secara aktif dengan burung, akan membuat burung tidak lagi bertingkah liar. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *