Zebra Finch atau Pipit Zebra (Taenopygia guttata) merupakan salah satu burung yang masih tergolong kedalam jenis burung finch dengan postur kecil tapi lincah dengan warna memukau, sehingga banyak peminatnya. Daya tarik burung ini terdapat pada bagian warna bulunya yang belang-belang menyerupai motif zebra. Tampilan seperti zebra itulah yang membuat burung ini dinamakan zebra finch.
Burung pipit zebra merupakan salah satu dari dua spesies yang ada dalam genus Taenopygia dari keluarga Estrildidae. Satu spesies lagi adalah double-barred finch (Taenopygia bichenovii). Keluarga Estrildidae terdiri atas 29 genus, termasuk Taenopygia dan Padda yang mempunyai spesies gelatik jawa (Padda oryzivora).
Burung zebra finch banyak dijumpai di Pulau Timor, baik itu masih masuk dalam wilayah Indonesia atau pun yang sudah memasuki wilayah Timor Leste, dan juga kawasan Australia. Saat ini burung yang lebih dikenal dengan sebutan Pipit Zebra ini sudah dikembangbiakan di Brazil, Portugal, Puerto Rico, hingga Amerika Serikat.
Burung pipit zebra atau zebra finch ternyata memiliki sifat sangat setia terhadap pasangannya di alam liar. Bahkan dalam penelitian yang dilakukan Dr Simon Griffith, ahli perburungan Universitas Macquire Australia, terungkap kalau burung ini memiliki sifat sangat monogami ketimbang jenis burung lain.
Baca juga : Gould Amadin Burung Pipit Tercantik di Dunia dari Australia
Selain sangat populer sebagai burung peliharaan, ternyata burung pipit zebra juga kerap dijadikan objek penelitian sejumlah ornitholog. Dimulai dari penelitian perihal reproduksi, komunikasi antar burung, dan yang paling sering adalah perilaku burung itu sendiri.
Zebra finch tergolong burung kecil dengan panjang sekitar 10 cm dan beratnya sekitar 10-20 gram. Ciri khasnya itu ada garis hitam yang mirip zebra di bagian sayap dan ekor. Burung jantan biasanya punya warna abu-abu dengan pipi jingga dan bintik jingga di perut, sedangkan betina lebih polos dan kalem.
Zebra finch di alam liar biasanya bisa ditemui di berbagai tempat, sepertik padang rumput, semak-semak, dan daerah berpohon dekat air. Spesies burung ini menetap sepanjang tahun dan cenderung lebih aktif saat siang hari. Zebra finch hidup dalam kawanan besar yang jumlahnya bisa mencapai 100 individu.
Akan tetapi, saat sedang mencari makan, burung ini akan membentuk kelompok yang lebih kecil yang jumlahnya kisaran 50 individu. Zebra finch mengenali anggota kelompoknya melalui nyanyian. Burung ini sering melakukan perjalanan jarak jauh untuk mencari makanan, wilayah pertahanannya tidak terlalu besar dan biasanya hanya terbatas pada area yang mengelilingi lokasi sarangnya.
Menu makan utama dari zebra finch adalah biji-bijian, khususnya biji rumput. Mereka biasanya mengambil biji-bijian berukuran antara 1–2,6 milimeter panjangnya. Zebra finch lebih suka benih yang lebih besar dan mudah dikupas. Burung ini juga melengkapi asupan nutrisinya dengan memangsa serangga seperti semut dan rayap. Sementara anak-anaknya memakan biji setengah matang.
Zebra finch menggunakan sinyal akustik untuk berkomunikasi dengan embrio. Mereka melakukan panggilan inkubasi pada telurnya saat cuaca panas, kisaran di atas 26 derajat celcius dan pada saat akhir masa inkubasi. Menariknya, panggilan tersebut mengubah pertumbuhan dan perilaku anak burung.
Baca juga : Red Siskin, Burung Pipit Berwarna Merah Hitam dari Daerah Tropis Amerika Selatan
Anak burung zebra finch yang diberi panggilan inkubasi mempunyai berat lebih kecil di akhir fase bersarang saat anakan ini merasakan suhu sarang yang lebih tinggi. Selain itu, anak burung tersebut kemungkinan besar akan bersuara ketika suhu sarang tinggi.
Burung zebra finch jantan dan betina yang sudah dewasa memiliki perbedaan nyata dari penampilan fisiknya. Burung jantan memiliki bulu-bulu yang cerah dan berwarna-warni, dengan garis hitam pada bagian dadanya, bintik-bintik putih pada sayap, pipi berwarna oranye, serta paruh merah gelap. Pada bagian dagunya juga terlihat pola garis-garis.
Burung betina tidak memiliki bintik-bintik putih pada sayapnya. Pipinya juga tidak oranye, tetapi sama seperti warna bulu tubuhnya, atau terkadang abu-abu muda. Selain itu, warna paruhnya lebih terang daripada jantan. Jika paruh jantan merah-gelap, maka paruh betina lebih terlihat oranye.
Tidak hanya panggilan bersarangnya yang unik, zebra finch jantan punya kemampuan bernyanyi luar biasa. Zebra finch jantan bisa menyuarakan nyanyian indah untuk memikat pasangannya. Jantan belajar bernyanyi dari induk jantanya. Zebra finch jantan mulai berlatih bernyanyi selama beberapa minggu pertama kehidupannya.
Salah satu studi mengatakan bahwa jantan bahkan masih lypsinc saat sedang tidur, mungkin dilakukannya untuk menyimpan informasi berjangka panjang tentang lagu tersebut. Walaupun mereka belajar bernyanyi, anak burung akan menambahkan versinya sendiri sehingga tidak ada dua lagu yang sama persis.
Musim kawin zebra finch sangat beragam, burung ini bisa kawin kapan pun sepanjang tahun. Sistem perkawinannya adalah monogami, membentuk hubungan yang berlangsung seumur hidupnya. Pada saat memasuki musim kawin burung zebra finch jantan menari-nari dan pamer corak bulunya agar mendapatkan perhatian dari burung betina.
Baca juga : Manyar, Burung yang Memiliki Keunikan dalam Membuat Sarang
Setelah berjodoh, pasangan ini bakal segera mencari tempat untuk membuat sarang. Biasanya sarangnya dibuat diantara semak-semak, dahan pohon, atau bahkan di dalam lubang pohon. Induk betina akan bertelur sebanyak 5-8 butir telur berwarna putih.
Pada peneluran yang terakhir, induk betina langsung mengerami telur-telurnya. Ia akan menghabiskan sebagian waktu untuk mengerami telur-telurnya, tetapi biasanya bergiliran dengan induk jantan. Saat pejantan mengerami telur, betina keluar dari sarang untuk makan dan minum. Telur akan menetas setelah 14 hari pengeraman.
Anak burung bakal dirawat sama dua orang tua mereka selama 18-21 hari sebelum akhirnya bisa terbang dan hidup mandiri. Dalam beberapa minggu, anak burung itu bakal tumbuh jadi burung dewasa dan siap cari jodoh sendiri. Anak-anak zebra finch bisa terbang 17 – 18 hari setelah menetas dan bisa mencari makan sendiri sekitar 35 hari kemudian. Anak-anak zebra finch mencapai usia dewasa setelah berumur 36 – 50 hari. Siap kawin saat berusia 80 hari.
Burung kecil ini tentu saja kerap menjadi incaran pemangsa, dijadikan sebagai santapan lezat untuk memenuhi rasa lapar. Bagaimana cara zebra finch melarikan diri? Karena ancaman pemangsa, zebra finch memilih berkumpul dalam kawanan di semak-semak atau pepohonan di dekat sumber air.
Zebra finch akan memanfaatkan kondisi itu dengan baik, berkumpul sambil meminum air.Zebra finch diketahui meminum sekitar 3 milimeter air per harinya. Saat suhu lebih panas atau mencapai 40 derajat celcius, bisa minum sebanyak 6 – 12 milimeter. Zebra finch hanya minum selama beberapa detik, setelahnya mandi selama semenit. Burung ini juga pandai bersolek, zebra finch akan mengeringkan dan meminyaki bulunya. (Ramlee)