Bunga Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang sangat populer di Indonesia. Rasanya siapa saja yang hobi memelihara bunga pasti paham dengan bunga satu ini. Bunga anggrek juga lazim dipergunakan untuk berbagai ritus sosial. Sebutlah seperti upacara keagamaan, hiasan dan dekorasi ruangan, ungkapan rasa cinta, atau sekadar untuk memberikan selamat pada suatu perayaan maupun ungkapan duka cita pada momen kematian.

Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika.

Anggrek merupakan tanaman yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Tak heran, apabila tanaman anggek bisa dijumpai hampir di seluruh bagian di dunia. Lokasi tumbuh mereka juga bisa sangat beragam. Mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, mulai dari kawasan yang bersuhu dingin hingga bersuhu panas.

Secara umum anggrek bisa digolongkan menjadi dua, yaitu epifit dan terresterial. Kategori epifit merupakan jenis anggrek yang tumbuhnya menempel pada tanaman lain, namun tidak bersifat parasit atau merugikan tanaman yang ditumpanginya.

Salah satu jenis anggrek Vanda

Contoh anggrek jenis ini ialah genus Dendrobium, Bulbophyllum, dan Coelogyne. Sedangkan kategori terresterial adalah anggrek yang tumbuhnya di tanah, contohnya ialah genus Spathoglottis, Calanthe, dan Paphiope-dilum.

Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin.

Organ-organnya yang cenderung tebal dan “berdaging” (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap. Jadi anggrek jenis ini hanya numpang menempel pada pohon-pohon di hutan.

Di Indonesia sendiri memiliki kurang lebih 5.000 spesies. Diantara jumlah tersebut diketahui merupakan spesies asli Indonesia, baik yang tumbuh di hutan belantara maupun telah dibudidayakan oleh masyarakat. Dari jumlah itu, 986 spesies tersebar di Pulau Jawa; 971 spesies berada di Pulau Sumatra; 113 spesies tumbuh di Kepulauan Maluku; dan sisanya bisa ditemukan di Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.

Penting dicatat di sini, anggrek spesies adalah istilah untuk merujuk tanaman anggrek yang tumbuh secara alami dan pada umumnya berkembang di ekosistem hutan, serta belum dikawinsilangkan secara buatan dengan anggrek jenis lain. Anggrek spesies juga sering disebut angrek hutan merupakan plasma nutfah sebagai sumber keragaman hayati.

Vanda dewasa siap berbunga

Ada jenis anggrek yang mampu mekar lebih lama, yakni Vanda. Jenis anggrek ini memiliki beberapa karakter unggul bila dibandingkan dengan jenis anggrek lainnya. Keunggulan anggrek vanda adalah memiliki warna dan corak yang variatif, ukuran bunga besar, bentuk bunga menarik, rajin berbunga (dalam setahun bisa berbunga 2–3 kali per tahun), ketahanan mekar bunga lebih lama, dan mudah dibudidayakan.

Baca juga : Anggrek Paphiopedilum Anggrek Kantong Semar, Tanaman Unik nan Cantik

Anggrek vanda merupakan salah satu jenis anggrek yang sangat terkenal akan keindahan bunganya. Vanda sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang berarti Indah atau cantik. Selain keindahan bunganya, Anggrek Vanda juga bisa dinikmati dari keunikan akarnya yang menggantung tanpa media tanam. Vanda biasanya mendapat nutrisi dari udara, angin, dan juga air.

Vanda Pachara Delight hasil persilangan

Ukuran bunga Anggrek Vanda bisa mencapai diameter 10 cm dan bahkan bisa selebar telapak tangan orang dewasa. Bunga Anggrek Vanda bisa sebesar anggrek Cattleya dan bisa bertahan antara 2-3 minggu. Bentuk, corak, dan keanekaragam warnanya tidak kalah cantik dari anggrek bulan.

Pengembangan anggrek Vanda dan kerabatnya di Indonesia masih belum semaksimal pengembangan anggrek Dendrobium dan Phalaenopsis. Pengembangan kedua jenis anggrek tersebut tergolong cepat sehingga banyak varietas-varietas baru. Lambannya pengembangan jenis anggrek ini disebabkan oleh pertumbuhannya yang lambat dan lamanya umur berbunga dibanding kedua jenis anggrek tadi.

Proses pengembangan yang lambat membuat harga jual anggrek Vanda justru menjadi tinggi. Apalagi, ditambah Vanda mempunyai beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh jenis anggrek lainnya.
Permasalahan lain yang kerap ditemui dari budidaya anggrek Vanda adalah masih jarang diusahakan di Indonesia dan hanya beberapa jenis Vanda yang sudah dikembangkan seperti Vanda Genta Bandung, Arachnis Maggie Oei, serta Aranthera James Storie yang berwarna ungu, kuning pucat, dan merah.

Namun, anggrek-anggrek tersebut masih belum menjadi tanaman utama dalam rangkaian bunga.
Balai Penelitian Tanaman Hias telah merilis varietas unggul baru anggrek Vanda yang diberi nama Netchia Agrihorti. Pelepasan varietas tersebut menjadi bentuk dukungan untuk mengembangkan usaha budidaya anggrek Vanda di Indonesia.

Vanda Tricolor Var Suavis, species lereng gunung Merapi

Netchia Agrihorti memiliki warna dasar bunga ungu cerah dengan corak bunga berwarna merah keunguan kuat/fuchsia/strong purplish red. Bibir bunga jenis anggrek ini memiliki dua warna, yaitu merah muda keunguan sedang dan di bagian ujungnya berwarna merah ungu tua (deep purplish red).

Jumlah kuntum bunga Netchia Agrihorti dalam satu rangkaian sebanyak 6–9 kuntum. Anggrek ini memiliki karakter ketahanan mekar kuntum bunga selama 28–40 hari. Karakter ketahanan inilah yang menjadi keunggulan varietas andalan Balithi. (Ramlee)

By Ramlee

6 thoughts on “Mengenal Anggrek Vanda, Ada yang Mampu Mekar Lebih Lama”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *