Hujan gerimis yang turun menjelang pelaksanaan Sirkuit Lomba Puter Pelung Surabaya Wani ke-3, pada Jum’at 11 November 2022, di Gantangan Warjoyo NSCM1, Jl. Waringin No.4H, RT.008/RW.06, Sawunggaling, Kec. Wonokromo, Kota Surabaya, tidak menyurutkan nyali para kwok mania. Mereka tetap datang untuk menggantang puter pelung miliknya.

Kondisi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini memang sempat membuat kuatir Pengcab PPPPSI Surabaya sebagai pihak menyelenggarakan lomba. “Alhamdulillah gerimis yang turun ternyata tidak membuat semua peserta mengurungkan niatnya untuk terus berlomba,” tutur Erwan Wakil Ketua Pengcab Surabaya.

Kami sangat berterima kasih kepada mereka para mania puter pelung yang tetap bersedia hadir meski kondisinya hujan gerimis,” jelas Erwan. Menurutnya masih ada sebagian besar peserta tetap hadir untuk memenuhi undangan dari yang sebelumnya menyatakan kehadirannya.

Meskipun kondisi hujan gerimis tetap semangat hadir

Dari data yang masuk, ada sekitar 60 persen peserta tetap menggantangkan burung puter pelungnya. Namun demikian, meski tidak mengganggu jalannya acara, hujan gerimis membuat acara sedikit mundur dari jadwal yang sudah ditentukan.

“Acara dimulai sedikit mundur dari jadwal yang seharusnya, karena kondisi gerimis, sekalian menunggu peserta,” terang Dodik Bendahara Pengcab Surabaya. Walaupun kondisi masih gerimis penjurian tetap dimulai.

Peserta memasuki area gantangan karena hujan

Memasuki gelaran sirkuit lomba burung puter yang ketiga kalinya di Gantangan Warjoyo NSCM1, nampaknya semakin menunjukkan hasil positif. Erwan mengungkapkan bahwa tujuan penyelenggaraan acara ini adalah untuk memasyarakatkan kegemaran akan burung puter pelung.

“Agenda rutin Pengcab Surabaya, lomba puter setiap Jum’at malam digelar terus menerus tanpa merasa lelah , untuk memasyarakatkan puter pelung, sebagai alternatif perputaran ekonomi mandiri untuk menghadapi resesi ekonomi global yang notabene membuat perekonomian melemah,” kata Erwan.

“Kegiatan ini juga untuk mendorong dan membuka peluang bagi para penghoby, pelomba, peternak, broker. Juga semua yang ada dalam lingkup burung puter pelung untuk saling berbagai ilmu, jual beli, tukar materi ternak, sarana promosi, serta untuk mengais rejeki sebagai bentuk tawakal kepada Allah SWT,” tambahnya.

Diharapkan pula para pemula akan semakin bersemangat untuk mengikuti kegiatan dan sekaligus memberi motivasi pada mereka biar terus eksis menekuni hobi puter pelung. “Saya berharap dengan kegiatan rutin latber seperti ini, jumlah penghobi yang mau hadir di gantangan akan semakin meningkat,” harap Erwan.

Suasana penjurian Sirkuit Lomba Burung Puter Pengcab Surabaya

“Jika itu yang terjadi maka apa yang kita lakukan bisa dikatakan berhasil. Setidaknya memberikan kesempatan kepada kwok mania untuk melombakan burungnya.” Selama penjurian berlangsung, cuaca cukup kondusif, gerimis pun berhenti seiring babak pertama berjalan.

Sekitar arena gantangan terlanjur becek, sehingga para pemain pun merapat di sekitar area lomba. Mereka dengan tertib menikmati jalannya acara. Suasana guyub khas lomba anggungan mampu menghalau udara dingin yang menyergap.

Canda tawa selalu mewarnai acara lomba burung puter pelung

Selama empat babak penjurian berlangsung, air hujan telah berhenti. Udara malam terasa jauh lebih dingin dari biasanya. “Saya katakan latber kali ini berjalan lancar, sukses, meskipun tidak banyak dihadiri peserta karena memang kondisi gerimis dan sempat menunda pelaksanaan penjurian,” tambah Dodik.

“Pada kesempatan kali ini, acara nggantang di temani hujan rintik-rintik , sehingga banyak burung yang tidur dan kurang perform,” ungkap Dodik. “Malam ini melombakan kelas Madya dan dihadiri pemain-pemain senior dari Gresik, Bangkalan, Surabaya, dan Sidoarjo.”

Sementara itu dari dalam lapangan dilaporkan, Zaskia Jr 1 orbitan Jokotole dari Bangkalan berhasil menjadi pemenang pertama di kelas Madya. Menempati nomor gantangan 32, puter pelung bergelang Joker 344 ini berhasil mendapatkan tancapan bendera empat warna empat kali.

Menyusul kemudian Zaskia Jr 2 debutan Jokotole yang lain ada diurutan kedua. Puter pelung yang digantang pada nomor 29 memakai ring Joker 33 ini sempat memberikan perlawanan meski akhirnya harus menerima podium kedua, karena di babak pertama kurang kerja dan hanya dapatkan nilai 43 ¼.

Jokotole sukses antar burungnya sabet juara satu dua

Dan urutan ketiga, didapat oleh Adela milik Feri dari Sidoarjo, burung ternakan FR 111 yang digantang pada nomor 16. “Sirkuit Lomba Burung Puter Surabaya Wani, merupakan gelaran yang selalu mengedepankan kebersamaan, transparansi, dan apa adanya.” kata Erwan.

“Peserta bisa langsung pantau di bawah gantangan, sehingga bisa mendengar suara-suara burung lebih seksama, kelebihan dan kekurangan burung masing-masing. Dan kalian luar biasa, tertib sekali,” puji Erwan.

Diakhir acara Erwan dan Dodik mengapresiasi kehadiran peserta. “Saya atas nama panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dan meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan acara,” ungkapnya. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *