Antusias kwok mania Blitar untuk terus mengeksiskan hobi puter pelung begitu luar biasa. Latber Blitar Keren #5 di Gantangan Ki Ageng Tlumpu Jl Cemara 313 Kota Blitar, pada Minggu, 12 Februari 2023, menjadi pilihan bagi mereka untuk bisa terus menyalurkan hobinya.

Lomba seni suara alam burung puter yang diselenggarakan oleh Pengcab PPPPSI Blitar dalam rangka memeriahkan bulan perjuangan PETA (Pembela Tanah Air). Pemkot Blitar juga telah mendeklarasikan tanggal 14 Februari sebagai Hari Cinta Tanah Air.

Peserta tengah mengkondisikan burungnya untuk siap tempur

Ini didasari adanya sebuah peristiwa pemberontakan yang dilakuan sebuah batalion PETA di Blitar, pada tanggal 14 Februari 1945. Pemberontakan ini dipimpin oleh Shodancho Soeprijadi terhadap pasukan Jepang. Hingga pengibaran Bendera Merah Putih ditempat kini yang menjadi berdirinya museum potlot.

“Bulan Februari merupakan salah satu bulan yang sangat spesial bagi warga kota Blitar, dimana di bulan ini masyarakat Blitar selalu memperingati hari cinta tanah air,” jelas Dhimas Nugroho, salah satu panitia.

Beberapa peserta ajak serta keluarganya

“Merujuk pada 14 Februari 1945 pasukan PETA Blitar mencetuskan awal perjuangan melawan tentara Jepang untuk memperjuangkan kemerdekaan.” Dalam rangka memeriahkan bulan perjuangan, Pengcab Blitar mengadakan Latber Blitar Keren #5 (meneruskan tajuk latber sebelumnya).

“Harapannya dengan meresapi semangat perjuangan PETA, kita dapat memperjuangkan hobi puter ini dengan semangat yang tinggi di tengah gempuran efek perekonomian pasca Covid-19, dengan “Pulih lebih cepat dan Bangkit lebih kuat”, agar hobi ini kembali bergairah,” ujar Dhimas.

Tiket ludes diminati peserta

“Memperjuangkan burung anggungan khas Indonesia ini menjadi tuan di rumah sendiri. Kalau bukan kita siapa lagi?,” ajak pemilik Gada BF. Burung puter pelung diketahui memang hanya ada di Indonesia. Meskipun bukan burung endemik, tetapi puter pelung ini tidak didapati di tempat lain.

“Pelaksanaan lomba yang teratur kami yakini menjadi pelecut semangat dari puter mania untuk tetap mengelorakan semangat melestarikan burung puter pelung itu sendiri. Dan, kegiatan kali ini memang sengaja dilakukan untuk menyemarakkan hobi puter pelung, khususnya di Pengcab Blitar.”

Tempat gantang jadi satu dengan rumah makan lesehan

“Biar mereka yang belum pernah ke gantangan juga bisa tahu seperti apa kegiatan lomba. Kami berharap kegiatan ini bisa digelar rutin untuk memberikan semangat pada peserta dan mereka bisa terlihat langsung dalam setiap kegiatan,” harap Sapto Ketua Bidang Lomba Pengcab Blitar.

“Tidak dipungkiri bahwa dengan makin tingginya kuantitas puter pelung yang beredar saat ini perlu kita imbangi dengan kualitasnya juga,” ujar Sapto lagi. “Dan lomba merupakan ajang seleksi yang efektif untuk peningkatan kualitas ini.”

Penjurian sedang berlangsung

“Dengan lomba juga akan ada perputaran ekonomi yang bergerak, baik di bidang produksi ternak maupun pernak-perniknya seperti sangkar dan pakan racikan,” jelasnya. “Tanpa ada lomba, secara perlahan hobi ini akan mati dengan sendirinya.”

Tampaknya antusias peserta untuk mengikuti kegiatan Latber Blitar Keren #5 begitu menggembirakan. Terbukti dengan ludesnya tiket yang disediakan panitia. Dua kelas yang dibuka yakni kelas Pemula dan kelas Utama penuh sesak oleh kehadiran peserta.

Semeru gaco Mbah Demang juara di kelas Pemula

Dari meja sekretariat diketahui peserta yang datang tidak hanya dari Blitar saja. Tetapi turut hadir para mania dari Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk. Mereka hadir dengan membawa puter pelung orbitannya masing-masing.

“Tidak hanya peserta dari Blitar saja yang hadir, tapi juga hadir dulur-dulur dari Tulungagung, Kediri, dan Nganjuk. Alhamdulillah gantangan terisi full di semua kelas,” ungkap Dhimas dari meja regristrasi peserta.

Bintang juara dua kelas Pemula

“Antusias peserta sungguh luar biasa. Kami sangat mengapresiasi, serta menjadi suntikan semangat bagi kami selaku pengurus dan panitia dalam melangkah kedepannya. Kita tetap akan menggelar event-event seperti ini, seperti apa yang menjadi keinginan para penghobi.”

Bahkan banyak diantara kwok mania yang hadir beserta keluarganya. Mereka merasa nyaman membawa keluarganya ke arena. Lokasi gantangan yang terintegrasi dengan lesehan tersebut membuat suasana seolah tidak sedang hadir di sebuah arena lomba, tetapi seolah sedang menikmati kebersamaan dengan keluarganya.

AP Team juara tiga kelas Pemula

Sementara itu acara berlangsung lancar tanpa masalah. Cuaca cerah mengawal acara dari awal hingga akhir. Para juri yang diturunkan untuk menjadi juru vonis bekerja dengan baik tanpa ada intervensi. Panitia menghadirkan juri tidak hanya dari Blitar saja namun beberapa daerah di sekitarnya juga ditugaskan.

“Latber kali ini kami berkolaborasi dengan juri-juri dari Blitar, Tulungagung, dan Nganjuk,” jelas Widi Hadi, Ketua Bidang Kejurian. “Ini memang kami sengaja, bukan berarti kita tidak mampu, tetapi lebih menjaga netralitas terhadap penilaian para juri itu sendiri.”

Para juara di kelas Pemula

Lomba dimulai tepat pukul 09.50 WIB, yang diawali sesi kelas Pemula selama 4 babak dengan durasi perbabaknya 20 menit. Pada gelaran kali ini lumayan banyak burung yang tampak mampu mendapatkan bendera tanda nilai dari para juri.

Begitu aktifnya burung yang turun membuat juri juga merasa sangat tertantang. Ini membuktikan bahwa peserta sudah memahami kualitas anggungan puter pelung. “Sepertinya para pemain ini banyak yang sudah bisa mensetting gacoan masing-masing. Tinggal memaksimalkan saja untuk kualitas sudah lumayan merata juga,” ujar Widi Hadi.

Ikhsan basah kuyub usai menjuarai kelas Utama lewat penampilan Ken Wulung

Di babak pertama, tidak ada yang mampu mendapatkan bendera empat warna. Kualitas suara yang terdengar belum layak mendapatkannya. Dengan kualitas yang nyaris merata membuat penentuan juara harus ditentukan di meja rekapitulasi.

Juara pertama di sabet Semeru ring MBF 070 di gantangan 31, burung besutan Mbah Demang dari Kediri. Dengan perolehan tiga bendera empat warna, membuatnya unggul dari pesaing terdekatnya, meskipun di babak pertama hanya mampu mendapatkan bendera dua warna saja.

Wiro Sableng dari AP Team juara kedua kelas Utama

Sedang posisi kedua direbut Pradah ring Bintang 101 di gantangan 12, burung orbitan Bintang BF Blitar, unggul tipis dari peraih juara ketiga. Tempat ketiga diisi oleh Sekar langit di gantangan nomor 40 bergelang AP 51 milik AP Team Nganjuk.

Kelas Utama dimulai pada pukul 12.50 WIB. Ini merupakan partai yang sangat sengit. Para kontestam saling susul menyusul nilai untuk menjadi yang terbaik. Ada 48 burung (sesuai jumlah gantangan yang tersedia) bertarung, mengejar gelar juara.

Dhimas Gada (kiri) serahkan trophy untuk juara ketiga kelas Utama

Begitu peluit tanda babak pertama dimulai, semua langsung tancap gas. Perhatian tertuju pada tiga burung. Ketiganya mampu menunjukkan kualitas anggungannya yang begitu mempesona, membuat para juri tanpa ragu memberikan bendera lima warnanya.

Pun demikian dengan babak kedua. Persaingan begitu ketatnya. Pada babak ketiga mulai tampak burung yang mempunyai kans juara. Burung di gantangan 41 begitu stabil. Performanya tidak mengendor sama sekali sehingga raihan lima warna pantas untuknya.

Yang beruntung mendapatkan doorprize sangkar elegan

Di kelas Utama ini, juara akhirnya direngkuh Ken Wulung andalan AP Team Nganjuk yang ada di gantangan nomor 41, burung ternakan AP 64 ini sukses raup empat kali bendera lima warna. Unggul jauh dari para pesaingnya.

Posisi kedua didapat oleh Wiro Sableng gantangan 54 ring Petir Wrj 212, gaco AP Team lainnya. Mayang Sari ring Hans 113 di gantangan 32 milik Su’udi Nganjuk melengkapi tiga besar di kelas Utama. “Alhamdulillah AP Team borong prestasi dan doorprize sangkar, terima kasih dulur Blitar,” kata Ikhsan singkat.

Di akhir acara, Dhimas Nugroho mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan peserta dan meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan. “Puji syukur Alhamdulillah, acara Latber Blitar Keren #5 telah berjalan dengan lancar.”

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi. Selamat kepada para jawara dan mohon maaf apabila ada salah, sampai ketemu di gelaran berikutnya. (Ramlee/GD)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *