Gantangan Benggol Joyo Jl. Ardodali Kota Madiun pada Sabtu 11 Februari 2023, kembali diramaikan oleh kehadiran penghobi puter pelung atau biasa disebut kwok mania. Mereka hadir untuk memenuhi undangan panitia dalam rangka menggelar Latber Puter Pelung Pengcab Madiun.

“Hari ini Pengcab PPPPSI Madiun, kembali menggelar kegiatan lomba seni suara alam burung puter pelung,” terang Heri Suprapto, salah satu panitia. Seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, panitia membuka dua kelas yakni kelas Pemula dan kelas Utama.

“Kami sadar bahwa antusiasme terhadap hobi anggungan puter pelung sudah tidak sama seperti tahun-tahun yang telah lalu yang selalu ramai,” ungkap Heri Suprapto. Dan ini sudah untuk ketiga kalinya Pengcab Madiun menggelar lomba puter pelung.

Muka-muka baru mulai tampak hadir di arena lomba

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, di lingkup Pengcab Madiun setidaknya setiap minggu selalu ada gelaran lomba, yang diselenggarakan di Gantangan Benggol Joyo pada hari Sabtu. Tidak jarang hari Rabu malam juga selenggarakan lomba yang sama di tempat berbeda.

“Memang, tidak seperti tahun-tahun atau bulan-bulan kemarin, bahwa latber ini terselenggara hanya 2 minggu sekali,” ungkap Heri yang juga Ketua Pengcab Madiun tersebut. “Yang biasanya seminggu sekali pada hari Sabtu di Cafe Benggol Joyo, pun juga latber malam yang biasanya terselenggara setiap malam Rabu namun belum bisa terselenggara.”

Heri Suprapto (kiri) terus menyemangati para penghobi puter pelung

Namun demikian, setidaknya para tokoh dan pengurus selalu berusaha untuk menggelar kegiatan agar hobi puter pelung bisa tetap eksis. “Kami selalu berusaha meningkatkan kegiatan, berupa latber ataupun lomba, dengan harapan agar masyarakat bisa terus melombakan burung puter pelung miliknya dan mereka bisa semakin semangat,” sambung pemilik Upap BF.

Pengcab Madiun berusaha agar setiap bulan selalu ada kegiatan yang bisa menjadi wadah bagi kwok mania untuk menyalurkan hobi puter pelungnya. Yang pasti kegiatan kali ini juga diikuti oleh pendatang baru yang ingin meramaikan hobi puter pelung di Madiun. “Kami sadar bahwa hanya dengan kegiatan seperti ini hobi akan lebih semarak,” lanjutnya.

Suasana penjurian Latber Pengcab Madiun

“Mudah mudahan animo penghobby angungan puter pelung segera mulai pulih seperti sebelumnya. Namun demikian Pengcab Madiun selalu berkomitmen untuk bisa menyelenggarakan latber-latber juga mendorong agar Pengcab-Pengcab di sekitar Madiun juga segera membuat gelaran-gelaran latber serupa.”

“Ini dimaksudkan agar bisa mendongkrak hasil peternak-peternak puter pelung lokal Madiun dan sekitarnya. Serta bisa berkompetisi untuk menghasilkan ternakan yang semakin berkualitas,” harap Heri. “Karena hanya melalui sebuah kompetisi, kualitas ternakan bisa diukur.”

Om Bieng (kanan) sedang sibuk merekap penilaian dari juri

“Latber-latber ini juga untuk mengantisipasi Liga Puter Jawa Timur (LPJT) yang akan segera berputar. Sehingga bisa segera muncul jago-jago baru yang akan bisa mengalahkan jago-jago lama. Semoga ini bisa terjadi, aamiin,” tambah Heri. “Karena hal ini bisa sebagai tolok ukur keberhasilan Pengcab Madiun khususnya dan Jatim umumnya di hobby yang satu ini.”

Sementara itu, sepanjang perjalanan acara berlangsung lancar tanpa kendala. Para peserta yang bertarung di masing-masing kelas, saling menunjukkan kehebatannya di hadapan juri yang bertugas dengan harapan bisa mendapatkan nilai terbaik. Empat babak penjurian akhirnya berakhir dengan posisi kejuaraan.

Di kelas Pemula yang dilaksanakan lebih dahulu menampilkan Seruling Perak bergelang Bima 164 besutan Bima BF Madiun yang digantang pada nomor 33 sebagai juara pertama. Bima mengungguli para pesaingnya dengan kualitas gaya irama yang bagus.

Disusul kemudian oleh Ken Arok andalan Kamal St dari Sampang ring Alami 1385 yang menempati nomor gantangan 24 sebagai juara kedua. Dan urutan ketiga ada Samuel Kwok amunisi Mata Elang dari Lawu Wilis hasil ternakan Upap 240 pada gantangan 28.

Para kwok mania Kota Madiun

Di kelas Utama, beberapa burung yang telah tampil di kelas Pemula ikut ambil bagian kembali. Biasanya ini karena para pemiliknya merasa burung rawatannya bisa tampil lebih baik lagi. Pertarungan di kelas ini berlangsung seru dan menegangkan, satu sama lain berebut perhatian juri.

Di kelas Utama, persaingan sepanjang empat babak berlangsung cukup berimbang. Memang tidak tampak ada yang menonjol, ini karena rata-rata burung yang turun merupakan burung-burung baru. Yang masih harus sesering mungkin diberikan kesempatan berkompetisi.

Juara pertama berhasil diraih Seruling Perak milik Bima BF yang digantang pada nomor 25. Menyusul kemudian Ken Arok andalan Kamal St pada gantangan 24 sebagai peraih juara. Kedua burung ini bersaing ketat sejak di kelas Pemula. Di urutan ketiga ada Bledug Ireng ring Mab 22 debutan Muhlis Mab BF Ngawi di gantangan nomor 22.

Di akhir acara, panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir. Juga mendukung kegiatan yang digagas Pengcab Madiun tersebut serta meminta ma’af jika selama pelaksanaan acara ada hal-hal yang kurang berkenan di hati seluruh peserta. (Ramlee/HS)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *