Tempuyung (Sonchus arvensis L) merupakan tanaman semak yang tumbuh liar pada daerah ketinggian 50- 1,650 meter di atas permukaan laut. Tempuyung merupakan tanaman herbal yang ternyata banyak tumbuh di pinggir jalan, sela-sela parit, dan tembok yang tidak terawat.
Tanpa disadari sebagiani besar dari kita pasti sudah pernah melihat tanaman tempuyung yang banyak tumbuh di pinggir jalan, parit, semak-semak atau tempat lain yang banyak ditumbuhi rumput-rumput liar. Khasiat tanaman ini ternyata tidak main-main karena bisa menyembuhkan berbagai penyakit mulai dari wasir, darah tinggi hingga batu ginjal.
Ada pula yang memanfaatnya sebagai lalapan, meski rasanya sedikit pahit. Tanaman ini sering ditemukan di sekitaran tempat tinggal karena dapat dan biasa tumbuh di antara puing-puing bangunan, tembok, ataupun di pinggir jalan.
Tumbuhan tempuyung tingginya berkisar 65-150 cm. Batangnya berlubang dan bergetah hijau. Selain itu, tempuyung adalah salah satu tumbuhan yang batangnya berbulu dan lunak. Daunnya tunggal berbentuk lonjong dan mempunyai ujung runcing serta berwarna hijau keunguan dengan panjang 6-48 cm dan lebar 3-12 cm.
Baca juga : Meniran, Tanaman Liar yang Digunakan dalam Pengobatan Tradisional
Permukaan daun licin dan tepinya berombak juga bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun yang bergigi terpusat membentuk roset dan yang terletak di bagian atas berselang-seling memeluk batang. Daun ini yang berkhasiat sebagai penghancur batu ginjal.
Bunga tempuyung berbentuk malai. Kelopaknya seperti lonceng, dan mahkotanya berbentuk seperti kumpulan jarum berwarna putih atau kuning. Buahnya mempunyai bentuk kotak, juga berusuk lima dan mempunyai rambut berwarna hitam yang kemudian berubah menjadi biji berukuran kecil dan ringan hampir mirip berupa serbuk tepung kasar.
Tempuyung, dikutip dari cybex.pertanian.go.id, adalah tumbuhan asli Eropa Selatan, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Tetapi, sekarang tumbuhan liar ini sudah menyebar ke seluruh dunia, dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
Tempuyung juga disebut corn sow thistle, dindle, gutweed, swine thistle, tree sow thistle, field sowthistle, dan field milk thistle. Disebut sowthistle, karena tempuyung ternyata sangat disukai oleh babi hutan.
Baca juga : Mengenal Tanaman Liar Bunga Rossela Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Tumbuhan tempuyung juga bergetah putih, hingga sejak dulu masyarakat Eropa percaya tempuyung dapat meningkatkan hasil susu sapi. Hingga kemudian tempuyung diintroduksi ke Amerika, dan ditanam di padang penggembalaan sapi, terutama sapi perah.
Tempuyung termasuk dalam suku Asteraceae yang tumbuh di ketinggian 50-1.600 meter di atas permukaan air laut dan sangat cocok berada di lingkungan yang memiliki curah hujan merata sepanjang tahun, atau daerah dengan musim kemarau pendek. Sebagai tanaman liar, tempuyung dapat juga dibudidayakan di dalam pekarangan.
Tempuyung merupakan salah satu tumbuhan yang masuk ke dalam kategori multifungsi. Daun tempuyung sudah dikenal sejak lama sebagai bagian dari jenis daun yang digunakan sebagai bahan alami dalam pengobatan herbal.
Daun tempuyung digunakan untuk melancarkan air seni sehingga dari kegunaan ini, daun tempuyung sering dipakai sebagai ramuan untuk mengobati penyakit batu ginjal dan pelangsing badan. Selain itu daun tempuyung juga telah diketahui mempunyai khasiat dalam pengobatan penyakit kulit karena virus.
Baca juga : Purwaceng Tumbuhan Liar Endemik Dieng Dikenal Sebagai Viagra of Java
Tempuyung bisa dimanfaatkan sebagai obat untuk macam-macam penyakit, yakni batu ginjal, demam, juga bengkak. Dapat digunakan untuk melancarkan peredaran darah, menurunkan panas, juga dapat mengobati radang saluran kencing, radang usus, juga mengobati bisul serta wasir. Seluruh bagian yang dimiliki tempuyung dapat digunakan sebagai obat, baik dalam bentuk segar maupun kering.
Berdasarkan penelitian yang telah kerap dilakukan, daun tempuyung terbukti memiliki beberapa kandungan senyawa yang baik bagi kesehatan. Kandungan dari tanaman tempuyung dikutip dari ugm.ac.id, adalah alfa-lactucerol, beta-lactucerol, silika, kalium, flavonoid turunan flavon, yaitu berupa luteolin glukosida, luteolin glukuronida, dan auron, dan skopoletin senyawa turunan kumarin, kalsium, natrium,magnesium, dan asam fenolat.
Perlu diperhatikan bahwa pengobatan herbal tentunya tidak bisa menjamin untuk langsung kembali sehat sepenuhnya. Perlu dikonsultasikan dengan dokter tentang gejala dan keluhan yang dirasakan, agar mendapatkan penanganan dengan benar dan tepat. (Ramlee)
[…] Baca juga : Tempuyung, Tumbuhan Liar dengan Segudang Khasiat Kesehatan […]
[…] Baca juga : Tempuyung, Tumbuhan Liar dengan Segudang Khasiat Kesehatan […]
[…] Baca juga : Tempuyung, Tumbuhan Liar dengan Segudang Khasiat Kesehatan […]
[…] Baca juga : Tempuyung, Tumbuhan Liar dengan Segudang Khasiat Kesehatan […]