Buah beligo (Benincasa hispida) atau dikenal juga dengan sebutan baligo, kundur atau blonceng. Dalam ilmu botani, tanaman beligo adalah satu-satunya anggota di dalam genus Benincasa. Beligo yang sering juga disebut labu besar merupakan tumbuhan merambat yang ditanam karena buahnya dapat dimakan dan dianggap sebagai sayuran.
Buah beligo atau kundur awalnya hanya tersebar dan dibudidayakan di kawasan Asia Tenggara. Namun kini telah tersebar hingga Asia Selatan dan Asia Timur, bahkan hampir di seluruh wilayah Benua Asia.
Meski tidak ada bukti yang cukup jelas mengenai asal usul beligo, namun diperkirakan tumbuhan ini berasal dari Sri Lanka. Seiring dengan perkembangan zaman, buah ini menjadi salah satu makanan utama di negara-negara Asia Timur, seperti China, Korea, dan Jepang.
Di China sendiri, orang-orang China biasa mengonsumsi buah beligo tidak hanya sekedar dikonsumsi sebagai lauk atau cemilan saja, tetapi buah beligo juga dipakai oleh masyarakat China untuk pengobatan alternatif berbagai penyakit seperti obesitas, penyakit metabolisme lainnya, dan penyakit ginjal.
Baca juga : Sacha Inchi Kacang dari Hutan Amazon dengan Begitu Banyak Manfaat
Selain disebut buah, kundur atau beligo lebih dikenal sebagai sayuran. Ketika mentah, beligo mempunyai tekstur permukaan yang halus dan berbulu. Namun saat matang, beligo akan kehilangan bulunya dan bertekstur lunak. Bentuk buah beligo ada dua macam, yakni bulat dan lonjong memanjang.
Tanaman beligo tumbuh dengan baik pada tanah berjenis lempung yang sudah kering dan tanah berpasir. Tanaman sangat cocok tumbuh di daerah beriklim tropis, serta sama sekali tidak mampu menoleransi udara dingin yang membeku.
Biasanya tanaman beligo dibudidayakan di sepanjang aliran sungai. Saat musim pertumbuhan buah, kebutuhan air harus tercukupi melalui sistem irigasi. Saat masih muda atau belum matang, kulit buah beligo ditutupi oleh bulu tipis.
Daging buahnya tebal dan berwarna putih. Setelah mulai menua, bulu-bulu pada kulitnya akan menghilang, kemudian muncul lapisan lilin pada kulitnya. Dari karakteristik inilah maka dalam bahasa Inggris buah ini disebut dengan waxy gourd.
Lapisan lilin ini berguna bagi buah beligo sehingga memiliki waktu simpan yang lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Tumbuhan beligo tumbuh dengan ukuran yang sangat besar, bentuknya bulat dan agak lonjong. Bentuk lonjong beligo dapat mencapai 2 meter. Namun biasanya belligo yang dijual di pasar atau toko buah hanya sepanjang 50 cm sampai 1 meter.
Ukuran rata-rata buah beligo yang dijual di pasaran sekitar 80 cm. Rasa buah beligo cenderung hambar atau menyerupai rasa timun. Oleh sebab itu, biasanya beligo dijadikan salah satu bahan sayuran, meski ada juga yang mengonsumsinya sebagai buah.
Baca juga : Alpukat, Memiliki Kandungan Nutrisi yang Sangat Berguna untuk Kesehatan
Tanaman beligo menghasilkan bunga berwarna kuning. Daun tanaman beligo cukup lebar. Beligo termasuk tanaman semusim. Sayuran ini mempunyai daya tahan yang baik. Dapat bertahan lama bila dirawat dengan baik. Beligo tidak mengenal musim panen.
Beligo dapat disimpan hingga berbulan-bulan. Buah beligo pun bisa diolah menjadi berbagai macam makanan, tergantung dari daerah masing-masing. Misalnya dii Filipina, beligo segar biasa diolah menjadi sirup. Selain dijadikan minuman, di negara ini buah beligo juga biasa digunakan untuk obat mengatasai masalah pernapasan.
Sementara di China yang terkenal akan obat-obatan herbalnya, buah beligo juga menjadi ramuan obat-obatan tradisional China. Bahkan bukan hanya daging buahnya yang dimanfaatkan, termasuk juga bijinya. Daging buah dan biji beligo biasa digunakan untuk merangsang buang air kecil dan besar, mengobati wasir, sakit pinggang, sakit pada usus, kencang manis, menyembuhkan bengkak dan lebam, serta untuk tonik.
Selain sebagai bahan pengobatan di China, buah beligo juga diolah menjadi makanan. Beligo dapat diolah dengan cara ditumis dan dikombinasikan dengan daging atau tulang sapi. Bisa juga dijadikan sup beligo yang biasanya dibuat saat musim dingin.
Selain sebagai bahan makanan pokok, kundur atau beligo di China juga dibuat menjadi permen atau manisan, biasa dikonsumsi ketika diselenggarakan festival tahun baru. Selain itu, buah beligo juga biasa dijadikan isi kue bulan yang merupakan tradisi di China dan Taiwan.
Buah beligo mengandung kadar air sekitar 96%. Diperkirakan dalam 100 gram buah beligo terdapat 13 kalori, protein kurang dari 1 gram, lemak kurang dari 1 gram, serat sebanyak 3 gram, karbohidrat sebanyak 3 gram, vitamin C sebanyak 14%, zinc sebanyak 6%, dan riboflavin sebanyak 8%.
Baca Juga : Mengenal Buah Bit si Merah Kaya Manfaat
Namun tidak hanya itu, selain kandungan yang telah disebutkan, buah beligo juga mengandung zat besi, magnesium, mangan, fosfor, dan vitamin B. Beligo juga kaya akan antioksidan karena terdapat flavonoid dan karoten di dalamnya.
Khasiat dari buah beligo juga sudah diteliti oleh Dong Mingyu dan kawan lainnya dari Institute of Feed and Food, Jiangsu Academy of Agriculture Science, China. Hasil penelitian menyebutkan jika buah beligo juga tinggi akan asam folat.
Kandungan asam folat sangat baik untuk pembentukan sel baru yang rusak. Senyawa aktif dalam buah beligo juga didominasi golongan alkanoid dan flavonoid yang bermanfaat sebagai antioksidan, anti radang, anti virus, dan anti kanker. (Ramlee)
[…] Baca juga : Beligo (Blonceng), Kerabat Labu yang Lezat dan Banyak Manfaat […]
[…] Baca juga : Beligo (Blonceng), Kerabat Labu yang Lezat dan Banyak Manfaat […]
[…] Baca juga : Beligo (Blonceng), Kerabat Labu yang Lezat dan Banyak Manfaat […]