Kegiatan Latihan Bersama Dinilai (Latbernil) yang digagas Kopi Hitam, semakin diminati oleh para puter pelung mania seputaran Situbondo. Seperti yang tampak di gelaran Latbernil Kopi Hitam Khusus Situbondo pada Minggu, 25 Juni 2025 di Gantangan Kopi Hitam Kp.Rambutan RT 1 RW 7, Kesambirampak Kec. Kapongan-Situbondo.
Tim Kopi Hitam Situbondo, sampai saat ini masih terus meramaikan hobi puter pelung lewat aksi nyata, yakni Latbernil yang digelar setiap dua minggu sekali bekerjasama dengan Pengcab PPPPSI Situbondo. “Alhamdulillah acara silaturrahmi “Kopi Hitam” dapat terselenggara dengan lancar dan baik berkat kerjasama dan kekompakan semua pihak,” ujar Ahmad Yani, Ketua Kopi Hitam.
“Terutama tim juri dari Pengcab Situbondo yang tidak pernah bosan mengawal kegiatan yang Kopi Hitam selenggarakan,” tambah Ahmad Yani sekaligus pemilik Y2N BF tersebut. Latbenil inipun juga jadi ajang pembelajaran buat calon-calon juri Kopi Hitam.
Evaluasi demi evalusi menjadi agenda yang tidak pernah terlewatkan setiap kali usai acara. “Semua butuh proses, latbernil seperti ini memang harus selalu ada agar juri-juri yang ada bisa terbiasa dan terlatih untuk menjadi penilai yang baik,” sambung Ahmad Yani.
Untuk itulah Kopi Hitam membutuhkan dukungan dari Pengcab Situbondo guna memberikan pembelajaran buat calon-calon juri dari Kopi Hitam. Ahmad Yani berharap agar juri-juri yang selama ini mendapatkan bimbingan dari Pengcab Situbondo dapat memfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Setiap masukan dibutuhkan demi memaksimalkan kinerja para juri. Mungkin mereka saat ini belum dianggap baik dalam memberikan penilaian karena masih dalam tahap belajar. “Ini memang butuh proses, tapi setidaknya mulai saat ini juri diharapkan bisa belajar setahap demi setahap,” harapnya.
Masukan-masukan memabangun benar-benar menjadi sebuah pelajaran berharga bagi para calon juri yang dipunyai Kopi Hitam. “Saya senang dengan adanya evaluasi dari juri senior Pengcab Situbondo, setidaknya kami bisa mengetahui letak kekurangan calon-calon juri kami. Sehingga kami terbantu dengan adanya masukan tersebut,” jelas Mahendra Sekretaris Kopi Hitam yang ikut membantu penjurian.
Selain itu Kopi Hitam dari awal membuat kegiatan latbernil itu juga buat merangkul para penghobi puter pelung yang ingin mengetahui seberapa baik kualitas anggung burung puter pelung yang mereka punyai. “Alhamdulillah dengan dibuka untuk umum khusus Situbondo,antusiasme pemain baru bermunculan,” ungkap Mahendra.
“Kami dari Tim Kopi Hitam memang rutin mengadakan kegiatan berupa Latihan Bersama Dinilai dengan tujuan ingin melatih burung di kalangan anggota Kopi Hitam sendiri serta penggemar pemula,” tambah pemilik MHDR BF ini. “Sehingga burung tersebut nantinya bisa ditampilkan dalam kegiatan yang lebih besar lagi,” urai Mahendra.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan cara tersebut, diharapkan penggemar pemula juga memiliki akses yang jelas. Dan mudah untuk bisa melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. “Saya melihat bahwa penggemar-penggemar pemula ini memiliki potensi besar dalam mengorbitkan burung.”
“Nah, dengan cara Latihan Bersama Dinilai inilah, kami berharap bahwa potensi tersebut bisa dikembangkan pada hal-hal yang lebih baik. Sehingga mereka memiliki kesempatan untuk maju dan berkembang,” sambung Mahendra.
Dengan adanya kegiatan seperti ini bisa katakan sedang mencari bakat terpendam yang ada. Yang selama ini belum pernah ditampilkan. Setidaknya dengan kegiatan yang dilakukan Tim Kopi Hitam bisa memunculkan bakat-bakat baru di kalangan komunitas pelomba burung puter pelung Situbondo.
Diharapkan pula, nantinya akan muncul dan bertambah lagi jumlah penggemar yang akan meramaikan hobi puter pelung, khususnya di Situbondo. “Awalnya kami hanya mewadahi keinginan teman-teman. Semangat mereka ditengah kelesuan dan semakin jarangnya lomba-lomba puter pelung memang patut diacungi jempol.”
Dengan sendirinya, adanya kegiatan rutin yang dilakukan Kopi Hitam memiliki peluang besar dalam menggerakkan hobi puter pelung di daerah-daerah di sekitar Situbondo. Kegiatan itupun bisa jadi akan memunculkan bakat mereka dalam memoles burung.
“Lewat acara seperti inilah kami ingin mereka mulai mengembangkan dirinya menjadi seorang puter pelung mania,” ungkap Mahendra lagi. “Kopi Hitam bisa menjadi wadah bagi masyarakat dan pemain pemula yang ingin bisa eksis,” kata Mahendra lagi.
Seperti pada kegiatan sebelumnya, partai yang dilombakan masih tetap sama yakni kelas Bebas. Ada 36 gantangan yang disiapkan dengan penjurian selama empat babak. Jumlah peserta yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini dirasa sudah memenuhi target yang dinginkan oleh panitia Latbernil Khusus Situbondo.
Sementara itu, dari lapangan diinformasikan bahwa persaingan perebutan posisi kejuaraan, berjalan seru. Satu sama lain berebut perhatian juri dengan mendendangkan suara merdu yang dimiliki. Dari empat babak penjurian yang dilakukan, Nadza besutan Y2N BF berhasil menjadi yang terdepan.
Puter pelung produk Tiger 171 yang digantang pada nomor 12 ditetapkan sebagai juara pertama setelah melalui pertarungan hebat dengan lawan-lawannya. Diikuti oleh Den Jaka andalan Y2P/Pandawa Kapongan ring S3 61 pada gantangan 23 sebagai juara runner-up.
Diurutan ketiga ada Dewa Panji milik Arjuna Panji ring RGR 52 yang digantang pada nomor 29. Secara keseluruhan, acara dan penjurian berlangsung tanpa kendala. Selama penjurian berlangsung, tidak ada protes dan kritik dari peserta, semua menikmati jalannya lomba dengan santai dan penuh kerakraban.
“Kami atas nama panitia serta mewakili tim juri, mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Serta mohon ma’af bila masih ada kekurangan. Dan mudah-mudahan silaturahmi antar puter pelung mania bisa tetap terjalin erat sampai kapanpun,” tutur Mahendra. (Ramlee)