Ikan lele (Clarias sp) adalah ikan nokturnal atau aktif mencari makan saat malam hari. Ikan ini mempunyai kemampuan tumbuh dengan sangat cepat, kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan buruk, bergizi tinggi, dan rasa dagingnya sangat lezat setelah diolah. Ikan lele adalah jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Lele adalah suatu keluarga ikan yang hidup di air tawar. Nama ilmiahnya Clariidae, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis” yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Ikan lele terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Indonesia mempunyai banyak nama daerah. Dalam keluarga Clariidae, ada sekitar 55–60 spesies anggota marga Clarias, 16 spesies anggota marga Clariallabes, 8 spesies anggota marga Bathyclarias, dan 7 spesies marga Encheloclarias. Dari jumlah tersebut, di Asia Tenggara diketahui terdapat sekitar 20 spesies lele.
Ikan-ikan keluarga Clariidae dikenali dari tubuhnya yang licin, memanjang tidak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang. Yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor. Lele memiliki tubuh yang lonjong seperti torpedo.
Lele mempunyai beberapa ciri fisik yang spesifik. Salah satunya adalah bentuk kepala yang berbentuk memanjang nyaris mencapai seperempat dari panjang tubuhnya. Selain itu, kepala lele juga berbentuk pipih ke bawah atau depressed.
Baca juga : Akuaponik, Solusi Budidaya Perikanan dan Pertanian pada Lahan Terbatas
Bagian atas dan bawah kepala ikan lele juga tertutup oleh tulang pelat yang membentuk ruangan atau rongga tepat di atas insang. Sementara mulutnya dilengkapi dengan gigi nyata dan permukaan kasar di mulut bagian depan.
Ikan lele memiliki empat pasang sungut di dekat mulutnya, sepasang sungut di bagian hidung, sepasang sungut pada mandibula luar dan sepasang sungut pada mandibula dalam. Tidak ketinggalan pula sepasang sungut pada bagian maxilla atau tulang rahang atas.
Perlu diketahui pula, pada lele terdapat olfaktori di dekat sungut yang berguna sebagai alat peraba dan penciuman, sedangkan penglihatan yang dimiliki lele cenderung kurang baik. Mata ikan lele ukurannya kecil bertipe orbital bebas.
Tubuh ikan lele cenderung berbentuk bulat memanjang dan tidak memiliki sisik seperti kebanyakan jenis ikan lain. Bagian tengah tubuhnya membulat dengan bagian belakang berbentuk pipih ke samping atau compressed.
Terdapat sepasang sirip ekor yang berbentuk membulat pada tubuhnya. Akan tetapi sirip tersebut tidak bergabung dengan sirip punggung ataupun sirip dubur. Sirip perutnya pun membulat dengan panjang mencapai sirip dubur.
Tepat di bagian sirip dada terdapat sepasang duri tajam yang disebut dengan patil ikan lele. Ikan lele memiliki sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan bahwa patil ini tidak hanya tajam, tetapi juga beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tidak sengaja terkena patil tersebut.
Umumnya, ikan ini berwarna hitam dan cokelat. Namun, ada pula jenis tertentu yang berwarna cerah seperti merah muda atau bahkan albino. Warna ini biasanya tergantung pada kondisi lingkungan tempat ikan lele hidup, seperti kondisi air dan kondisi pencahayaan. Ikan lele memiliki kemampuan untuk meregenerasi organ-organ tubuhnya yang rusak, seperti sirip dan kulit.
Ikan lele juga mempunyai insang tambahan yang digunakan untuk mengambil oksigen saat bernapas di luar air. Inilah yang menjadi alasan mengapa ikan lele mampu bertahan hidup di lingkungan perairan dengan kadar oksigen rendah.
Baca juga : Ikan Patin, Ikan Omnivora yang Hidup di Dasar Perairan
Habitat ikan lele di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, dan sawah yang tergenang air. Secara umum, lele tidak dapat hidup di air payau dan air asin, sehingga tidak bisa dijumpai pada perairan tersebut. Akan tetapi ada satu jenis ikan yang disebut lele laut yang berasal dari marga dan suku berbeda (Ariidae) yang bisa hidup di perairan bersalinitas tinggi.
Meskipun dikenal sebagai ikan yang hidup di dasar sungai, ikan lele memiliki panca indera yang sangat tajam. Mereka dapat merasakan getaran air dan mampu melihat dan mencium makanan dari jarak yang cukup jauh yang memungkinkannya untuk menemukan makanan dengan mudah.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif di malam hari. Pada siang hari, ikan lele lebih banyak berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah atau berproduksi pada musim penghujan, dan merupakan ikan yang cepat berkembang biak.
Lele dapat memijah hingga beberapa kali dalam setahun. Selain itu, ikan lele juga memiliki kemampuan untuk berkembang biak dalam jumlah besar, sehingga menjadi sumber pangan yang cukup melimpah. Pada umumnya, lele bertelur di sungai atau kolam dengan suhu sedikit hangat.
Biasanya telur akan disimpan di sarang yang dibuat di bawah batang kayu atau di tempat yang agak tersembunyi. Ikan lele betina bisa menghasilkan 2.000 hingga 21.000 telur yang akan menetas dalam waktu 6 – 10 hari. Menetasnya telur ini bergantung pada suhu air. Ikan lele jantan akan menjaga anak yang baru menetas hingga mereka berumur 1 minggu.
Umumnya ukuran lele lebih kecil daripada gurami. Namun ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang bisa tumbuh hingga ukuran yang sangat besar. Bahkan, ikan lele dapat mencapai panjang hingga 1 meter dan berat mencapai 3 kg. Namun, ada beberapa jenis lele yang bisa mencapai panjang 1,5-1,7 m dan beratnya mencapai lebih dari 50 kg. Contohnya lele marga Dinotopterus dari Afrika.
Kebanyakan jenis lele merupakan ikan konsumsi yang disukai manusia. Sebagian jenisnya telah dibudidayakan orang, tetapi kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Selain untuk konsumsi, lele dikembangbiakkan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar.
Baca juga : Gurami, Komoditas Ikan Air Tawar yang Menjanjikan
Ikan lele mempunyai kemampuan regenerasi sangat baik itu juga yang membuat ikan lele lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk. Lele kadangkala dilepaskan di sawah karena bisa membantu memakan beberapa jenis hama-hama padi. Ikan ini sering pula dipelihara di kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk memberishkan jentik-jentik nyamuk.
Para ahli gizi menyatakan bahwa mengkonsumsi ikan lele ternyata sangat baik untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Sebab, terdapat kandungan gizi dan nutrisi yang cukup tinggi serta beragam yang bisa diperoleh dari lele.
Daging ikan lele mengandung asam lemak omega 3. Mengonsumsi ikan lele yang kaya asam lemak omega 3 (minyak ikan) memberikan manfaat pada kesehatan jantung, membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik, dan mencegah peradangan.
Dalam 100 gram daging ikan lele, terkandung 122 kalori dan 6 gram lemak. Angka tersebut menunjukkan bahwa lele mempunyai kandungan lemak dan kadar kalori yang cukup rendah. Bagi yang sedang menjalani diet, ikan lele adalah salah satu jenis bahan pangan yang paling tepat untuk dikonsumsi.
Selain itu, lele juga mempunyai banyak kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B komples, vitamin D, kalsium, magnesium, kalium, fosfor, natrium, dan zink. (Ramlee)
[…] Baca juga : Ikan Lele, Salah Satu Jenis Ikan Air Tawar yang Paling Digemari Masyarakat […]
[…] Baca juga : Ikan Lele, Salah Satu Jenis Ikan Air Tawar yang Paling Digemari Masyarakat […]