Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman sejenis polong-polongan atau leguminosa. Tanaman kacang buncis termasuk keluarga kacang-kacangan. Dunia Barat mengenal buncis dengan sebutan green beans atau snap beans. Di Amerika Serikat, buncis juga dijadikan “pendamping” saat menyantap steak untuk menambah nutrisinya. Buah, biji, dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai sayuran. Sayuran ini kaya dengan kandungan protein.
Sebagian pakar mengatakan bahwa buncis merupakan tumbuhan asli dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Ketika bangsa Spanyol dan Portugis sampai ke daratan Amerika, mereka lalu memperkenalkan sayuran polong ini ke Eropa. Dari runtutan sejarahnya, para pakar menyatakan bahwa buncis mulai dibudidayakan 5.000 tahun sebelum masehi.
Buncis selama ini lebih dikenal sebagai sayuran. Biasanya diolah sebagai tumisan atau pendamping steak. Tekstur yang renyah dan segar membuat buncis digemari oleh banyak orang. Namun, baru-baru ini seorang ahli memberikan pernyataan bahwa buncis yang selama ini kita kenal sebagai sayuran, secara kharakteristik sebenarnya merupakan buah-buahan.
Direktur dari Edible Academy di Newyork Botanical Garden, Toby Adams menjelaskan bahwa buncis memiliki kharakteristik sebagai tanaman polong. Kacang polos masuk ke dalam kategori buah karena memiliki biji. Walaupun dalam kenyataannya, buncis dipetik sebelum biji matang dan berkembang secara sempurna.
Baca juga : Okra, Sayuran Kekinian yang Kaya Serat dan Nutrisi
Buncis menurut penjelasan Adams masuk ke dalam kategori ‘buah kering’ seperti halnya kacang polong. Dikatakan buah kering karena keras seperti kayu dan bertekstur kasar jika telah berkembang sempurna. Di tengah perdebatan apakah buncis termasuk ke dalam jenis sayuran atau buah-buahan. Buncis tetap memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Tanaman buncis (berasal dari bahasa Belanda, boontjes untuk menyebut kacang-kacangan secara umum) dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu, tipe merambat (bersifat indeterminate) dan tipe tegak (berbentuk semak dan bersifat determinate). Kultivar merambat memiliki percabangan yang lebih banyak dan jumlah buku bunga yang lebih banyak, sehingga mempunyai potensi hasil yang lebih besar.
Tipe buncis rambat panjangnya dapat mencapai 3 meter dan mudah rebah, sehingga memerlukan lanjaran/turus agar dapat tumbuh dengan baik. Harga lanjaran yang mahal di beberapa daerah pertanaman buncis rambat mendorong usaha beralih ke buncis tegak. Berbeda dengan buncis rambat, dalam budidaya buncis tegak tidak diperlukan turus atau lanjaran, sehingga dapat menghemat biaya usaha tani kira-kira sebesar 30%.
Batang tanaman buncis tidak berkayu dan umumnya tidak keras, batang tanaman mempunyai buku-buku. Buku-buku yang terletak dekat dengan permukaaan tanah lebih pendek dibandingkan dengan buku-buku yang berada di atasnya, buku-buku tersebut merupakan tempat melekatnya tangkai daun buncis.
Tinggi batang tanaman buncis tipe merambat ketinggian batangnya dapat mencapai sekitar 2,4-3,5 meter, umumnya batang buncis tipe merambat tumbuh dari arah bawah menuju bagian atas dengan cara membelit kearah kanan atau searah jarum jam.
Daun buncis beranak daun tiga dan menyirip, berbentuk jorong segitiga. Bagian yang dekat dengan pangkal melebar dan bagian ujung meruncing, memiliki urat simetris, dan berwarna hijau. Tangkai daun buncis berukuran panjang sekitar 10 cm. Dua daun terletak bersebelahan dan satudaun berada di ujung tangkai.
Baca juga : Kecipir Tanaman Kampung yang Kaya Gizi dan Manfaat
Tanaman buncis ini memiliki akar tunggang. Akar ini dapat menembus tanah sampai dalam, dengan kedalaman kurang lebih 1 meter. Akar-akar yang tumbuh mendatar dari pangkal batang umumnya menyebar pada kedalaman sekitar 60-90 cm.
Bunga buncis tersusun dalam karangan berbentuk tandan. Kuntum bunga berwarna putih atau putih kekuningan, bahkan ada juga yang merah atau violet. Pada buncis tipe merambat, keluarnya karangan bunga tidak serempak, sedangkan pada buncis tipe tegak pertumbuhan karangan bunga hampir pada waktu yang bersamaan.
Polong buncis berbentuk panjang bulat atau panjang pipih. Sewaktu polong masih muda berwarna hijau muda, hijau tua atau kuning, tetapi setelah tua berubah warna menjadi kuning atau coklat, bahkan ada pula yang berwarna kuning berbintik-bintik merah.
Panjang polong berkisar antara 12-13 cm atau lebih, dan tiap polong mengandung biji antara 2-6 butir, tetapikadang-kadang dapat mencapai 12 butir. Biji buncis berbentuk bulat agak panjang atau pipih, berwarna putih, hitam, ungu, coklat atau merah berbintik putih. Biji ini digunakan untuk benih dalam perbanyakan secara generatif.
Jika tanaman buncis tidak dipanen ketika masih mentah dan dibiarkan sampai berkembang sempurna, biji polong yang ada di dalam buncis akan mengering dan pecah memperlihatkan biji yang telah dewasa. Kemudian biji akan jatuh ke tanah berubah menjadi kecambah yang akan tumbuh kembali menjadi buncis.
Polong buncis mempunyai kandungan gizi cukup lengkap (kalori, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, besi, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin C, dan mineral) juga mengandung zat-zat lain yang berkhasiat obat untuk berbagai macam penyakit. Misalnya, kandungan gum dan pectin dapat menurunkan kadar gula darah, kandungan lignin berkhasiat untuk mencegah kanker usus besar dan kanker payudara.
Baca juga : Gambas, Tanaman Sayur Unik yang Mempunyai Beragam Manfaat
Polong buncis juga dapat menurunkan kolesterol darah, mencegah penyebaran sel kanker, menurunkan tekanan darah, mengontrol insulin, dan gula darah. Mengatur fungsi pencernaan, mencegah konstipasi, sebagai antibiotik, dan terutama mencerdaskan dan menjaga kesehatan otak.
Serat kasar dalam polong buncis sangatlah berguna untuk melancarkan pencernaan, sehingga dapat mengeluarkan zat-zat racun dari tubuh. Kandungan glicemia yang rendah pada polong nuncis dapat memperlambat kenaikan gula darah dan menjaga glukosa tetap normal. Karena, kandungan gum dan pectin menyebabkan pembentukan reseptor insulin lebih banyak sehingga dapat menghambat pembentukan gula darah.
Di sisi lain, berkurangnya insulin dapat menahan lapar dan melalui mekanisme tertentu dapat mengeluarkan sodium untuk menurunkan tekanan darah. Bagian buncis yang tidak dapat dicerna ini akan tertinggal di dalam usus dan akan diurai oleh baikteri. Pada saat proses penguraian tersebut, terjadi pelepasan asam lemak rantai pendek yang menguap. Selanjutnya, zat tersebut akan bereaksi sebagai obat untuk menurunkan produksi kolesterol dan mempercepat pembersihan darah dari LDL kolesterol yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Sementara itu, daun tanaman buncis yang masih muda (pucuk tanaman) juga dapat dikonsumsi untuk sayuran. Daun tanaman buncis yang masih muda dapat dimasak untuk berbagai jenis sayuran, misalnya sayur bobor, pecel, lalapan, dan sebagainya. Daun buncis yang masih muda ini mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap juga, misalnya protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral, sehingga baik bagi kesehatan tubuh, terutama otak. (Ramlee)