Langsat (Lansium Domesticum) merupakan salah satu buah tropis yang memiliki rasa manis dan lezat. Buah ini sering ditemukan di wilayah-wilayah tropis seperti Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika Barat. Selain rasa manis yang memikat, langsat juga memiliki manfaat untuk kesehatan.
Sekilas, penampilan buah yang berbentuk bulat dan berwarna kuning dengan beberapa bercak hitam di sekitarnya yang umumnya bergerombol bersama dalam satu tangkai ini mirip duku. Langsat memang masih satu keluarga dengan duku (Lansium parasiticum).
Walau punya banyak kemiripan dari tampak luar, namun langsat memiliki banyak perbedaan signifikan dengan duku. Dari pohonnya, langsat tampak lebih kurus dibandingkan pohon duku yang rimbun dan berdaun lebat. Batang langsat tidak sebesar duku dan memiliki percabangan tegak dengan daun berwarna hijau tua.
Pohon langsat memiliki ciri-ciri yang unik. Batangnya tumbuh hingga tinggi sekitar 20 meter. Batangnya berbelit-belit dan memiliki akar papan yang pipih yang menonjol di atas tanah. Kulit kayu pohon langsat berwarna kelabu dengan bintik-bintik gelap dan jingga, dan bagian ini mengandung getah kental berwarna putih susu yang sangat lengket.
Baca juga : Buah Duku, Mempunyai Kandungan Gizi yang Baik untuk Diet hingga Cegah Penuaan Dini
Daun langsat tergolong majemuk menyirip dengan jumlah yang ganjil. Beberapa daun memiliki bulu halus, sementara yang lain tidak. Daun-daun ini memiliki 6–9 anak daun yang tersusun secara berseling. Anak daun ini berbentuk menjorong atau lonjong dengan ukuran 9–21 cm x 5–10 cm. Permukaan atasnya mengkilap, ujungnya runcing, dan memiliki tangkai sepanjang 5–12 mm.
Bunga langsat muncul dalam tandan yang tumbuh pada batang atau cabang besar. Tandannya dapat muncul secara soliter atau dalam berkas sebanyak 2–5 tandan atau lebih. Bunga-bunga ini kecil, bertangkai pendek, dan berkelamin dua.
Kelopaknya berbentuk cawang dengan lima cuping yang berdaging, berwarna kuning kehijauan. Mahkota bunga langsat berbentuk bundar telur, tegak, dan berdaging dengan ukuran 2–3 mm x 4–5 mm. Warna mahkota bunga ini berkisar dari putih hingga kuning pucat, dengan bagian putih yang tampak tebal dan pendek.
Buah langsat memiliki bentuk bulat dan agak lonjong mirip dengan buah duku. Buah ini memiliki warna kekuningan dengan bintik-bintik gelap kecoklatan di sekelilingnya. Untuk bagian isi, langsat memiliki warna bening keputih-putihan yang mengandung cairan pekat, seperti getah.
Di dalam daging buahnya juga terdapat biji berwarna hijau yang sangat pahit. Musim panen buah langsat terjadi saat musim panas hingga awal musim hujan. Karena kulitnya yang tipis dan rentan rusak, pemanenan dilakukan secara manual dengan dipetik.
Langsat memiliki rasa yang lebih asam dan kandungan getah yang lebih banyak daripada duku. Hal ini membuat buah langsat menjadi lebih cepat busuk ketika dipetik dari pohonnya. Umumnya, dalam waktu sekitar 3 hari, kulit buah langsat akan menghitam walau rasa buahnya masih terasa enak.
Baca juga : Leci, Buah Eksotis Bercita Rasa Manis Menyegarkan dengan Beragam Manfaat
Meski secara kasat mata, buah duku tampak lebih unggul dari buah langsat, namun langsat memiliki kandungan kalori dan vitamin yang cukup tinggi. Dalam 100 gram buah langsat, terkandung 70 kalori, 1 gram protein, 0,2 gram lemak, 13 gram karbohidrat, 0,7 gram mineral, 18 mg kalsium, 9 mg fosfor, dan 0,9 zat besi.
Dalam hal kalori, mineral, dan zat besi, buah langsat juga setingkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan apel atau jeruk. Dilihat dari kandungan nutrisi yang sangat tinggi, buah langsat tentu memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh manusia. Tidak hanya itu, menurut beberapa penelitian, buah langsat juga memiliki manfaat sebagai pendukung kehidupan manusia.
Buah langsat aman dikonsumsi bagi pengidap diabetes karena memiliki serat yang cukup tinggi. Serat yang tidak larut dapat mencegah berat badan berlebih. Memiliki banyak serat, buah langsat dapat menjadi sumber serat yang dapat memenuhi 8-11% kebutuhan serat seseorang setiap harinya. Dengan mengonsumsi makanan kaya akan serat seperti buah langsat, sembelit bisa diatasi.
Buah langsat memiliki beragam vitamin, mulai dari vitamin B kompleks, seperti vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan asam folat yang dapat membantu proses metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat sehingga sistem saraf tetap dapat berjalan dengan baik.
Buah ini sangat baik untuk yang sedang menjalani diet. Serat dan kandungan kalori di dalamnya dapat memperlancar pencernaan dan memberi ekstra tenaga, tanpa harus mengonsumsi banyak makanan. Kulit buahnya yang lebih tipis dari duku pun memiliki kandungan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.
Langsat juga memiliki sifat antioksidan yang membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi buah langsat sebaiknya dilakukan dengan bijak karena kandungan gulanya yang cukup tinggi.
Baca juga : Kelengkeng, Buah Manis dan Legit Kaya Vitamin
Tidak hanya itu, bubuk biji buah langsat juga dapat digunakan sebagai obat demam dengan cara menumbuk dan menyeduhnya di air panas untuk diminum. Kulit batang kayu pohon langsat bahkan dapat digunakan sebagai obat anti gigitan serangga.
Bagian yang dikonsumsi dari buah langsat hanyalah daging buahnya. Bagian biji dan kulitnya tidak dianjurkan untuk dimakan karena bisa menyebabkan rasa pahit. Saat ini, ekstrak langsat lebih umum ditemukan dalam produk kecantikan daripada sebagai makanan.
Beberapa produk kecantikan yang ada di Indonesia menjadikan ekstrak buah langsat sebagai formulanya yang kaya akan khasiat kecantikan. Buah langsat dapat melembapkan kulit berkat kandungan antioksidan yang dapat mencegah timbulnya keriput, kulit kering, dan tanda penuaan dini. (Ramlee)