Menjelang pelaksanaan Lomba Besar Seni Suara Alam Burung Derkuku Piala KGPAA Paku Alam, pada 23 Juli 2023 nanti di Jogjakarta beberapa dekoe mania Solo mulai mempersiapkan orbitan miliknya. Mereka akan ikut ambil bagian dalam perebutan posisi kejuaraan yang bakal dilaksanakan di Kagungan Dalem Alun-Alun Selatan Yogyakarta.

Dua pekan mendekati hari pelaksanaan, para dekoe mania Solo Raya sepertinya ingin memanfaatkan kesempatan tersebut untuk latihan akhir. Tepatnya pada Minggu, 9 Juli 2023 mereka menggelar acara bertema Latber DMS 7 di lapangan derkuku Gawanan Colomadu Karanganyar.

Sejumlah paket sembako memeriahkan gelaran PPDSI Solo

Kegiatan ini sengaja digelar sederhana dan tidak melibatkan banyak peserta. “Ada beberapa rekan-rekan yang mengusulkan untuk menggelar Latber DMS, setelah saya rundingkan dengan yang lain, akhirnya kita realisasikan kegiatan tersebut,” terang Agung Cahyanto, Ketua PPDSI Solo.

Meski acara tersebut terbilang mendadak dan tanpa publikasi intens, namun cukup banyak peserta yang hadir untuk mengerek burungnya. Ada dua kelas yang dibuka oleh panitia penyelenggara yakni kelas Pemula dan kelas Bebas. Latber diikuti oleh peserta dari Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, dan Solo sendiri selaku tuan rumah.

Wagiman mencoba menampilkan debutan baru

“Kegiatan kali ini tidak ada target yang harus kami capai, karena ini murni untuk ajang persiapan menuju hari pelaksanaan lomba besar di Yogyakarta,” lanjut Agung Cahyanto. Beberapa dekoe mania senior Solo tampak ikut hadir.

Hadir dalam acara tersebut Wagiman, Wiwid, Sunaryanto, Eko, Aries, Irul, dan beberapa nama lain yang sudah memiliki reputasi sebagai dekoe mania sejati yang dimiliki Solo Raya. Meski acara ini hanya bertema latber, namun tidak sampai mengurangi serunya persaingan perebutan posisi juara.

Sejumlah dekoe mania sejati Solo Raya berkumpul

Empat babak penjurian tetap menjadi standart penilaian yang diterapkan sebagai salah satu prosedur sebuah penyelenggaraan lomba di lingkungan PPDSI. Juripun juga diturunkan untuk menjadi pengadil, menentukan burung milik siapa yang berhak mendapatkan nilai berdasarkan kualitas suara dan ditetapkan sebagai pemenang.

“Kami berusaha untuk memenuhi seluruh prosedur penyelenggaraan lomba meski kegiatan kali ini hanya sebatas lomba kecil. Bagi kami inilah wujud keseriusan kami untuk memberikan sesuatu yang sudah ditetapkan dan untuk menentukan siapa yang terbaik pada kegiatan kali ini,” lanjut pemilik Sadewa BF.

(kika) Agung Cahyanto, Eeko LMS, dan Arries

Tepat pukul 09.00 WIB acara dimulai ditengah cuaca cerah pagi itu. Dengan angin semilir terasa sejuk sekali waktu menyapa. Ada yang terasa istimewa pada gelaran Latber DMS 7 kali ini. Karena adanya support dari dekoe mania untuk DMS.

“Ini karena melihat semangat yang luar biasa dari para anggota Derkuku Mania Solo, sehingga ada dekoe mania yang berinisiatif mensupport secara langsung kegiatan yang diadakan oleh DMS,” jelas Jatmiko, salah satu panitia.

Dalip dan Wiwid serius memperhatikan jalannya Latber DMS 7

Untuk kelas Bebas, Bimo orbitan Sunaryanto Solo ring JNG 201 yang dikerek pada nomor 28 berhak menjadi juara pertama. Disusul kemudian oleh Ilusi andalan KP Solo produk ternak LMS 368 yang menempati nomor kerekan 17 sebagai peraih podium kedua. Dan di tempat berikutnya yakni urutan ketiga berhasil menjadi milik Setyaki amunisi KP ring Tresno 498 yang dikerek pada nomor 12.

KP adalah singkatan dari Kanjeng Prabu. Masih merupakan abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat yang memiliki darah biru. Burung bernama Ilusi tadinya adalah amunisi Eko LMS namun kini sudah berpindah tangan ke pemiliknya yang baru.

Para juara di kelas Bebas

Di kelas Pemula, juara pertama berhasil dimenangkan oleh Arya Jagad orbitan anyar Ars 2772 Solo ternakan FM 17 yang digantang pada nomor 31. Disusul kemudian oleh Seno besutan Sunaryanto produk ternak JNG 221 yang menempati nomor gantangan 39. Tempat ketiga ada Tombo Kangen milik Wirasmo ring MJZ 179 yang digantang pada nomor 53.

Ada hal yang menarik di latber kemarin yaitu viralnya kata – kata “Sri”. Ini karena adanya burung bernama Muncul Sri. Seekor burung derkuku orbitan Wagiman pemilik GSM BF Solo yang bertengger urutan enam di kelas Bebas. Muncul Sri juga baru kali ini coba diikutkan lomba.

Pemenang kelas Pemula

Saat media menemuinya dirumahnya untuk menanyakan perihal Muncul Sri, sebuah nama yang cukup unik dan terdengar lucu serta ramai jadi bahan pembicaraan. “Ya, itu burung lama belum pernah dilatberke cuman untuk indukan saja,” kata Wagiman. Muncul Sri selama ini hanya diternak saja tanpa sekalipun dilombakan.

“Lah kemarin tak coba ternyata gacor meski suaranya masih serak-serak basah, ya maklum saja burung tidak pernah piknik dan tidak pernah disiapkan untuk lomba,” ungkap Wagiman malu-malu menutup pembicaraannya.

Jajaran pengadil menerima paket sembako

Selain itu Latber DMS 7 juga membuat para juri yang bertugas sumringah karena mendapatkan bantuan sembako begitu juga yang masuk kejuaraan. Adalah Siswo seorang juri nasional mengungkapkan rasa terima kasihnya karena sudah ikut diperhatikan. “Nanti sesampai di rumah tentu istri juga tambah senang,” ujarnya.

Semua yang hadir di Latber DMS 7 ikut merasakan kegembiraan tersebut. Saking semangatnya malah Wiwid pemilik Maestro BF mengajak untuk adakan latber lagi minggu depannya. “Gimana kalau minggu besok latberan seperti ini lagi? Setujuuuuu…?” ajaknya sambil tertawa gembira. (Ramlee/Jat)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *