Lanjutan Liga Puter Jawa Timur 2023, tampaknya makin ramai saja. Seperti yang terlihat pada hari Minggu 9 Juli 2023 kemarin, di Gantangan Gerbong Maut Pemkab Bondowoso, di Pasar Hewan Terpadu Selolembu, Kec Curahdami-Bondowoso. Pengcab PPPPSI Bondowoso selaku panitia pelaksana, sukses menggelar LPJT putaran ke-2 bertajuk Piala Gerbong Maut.

Dan sukses gelaran tersebut tidak lepas dari kerja bareng dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bondowoso. Serta dukugan penuh dari Pengcab-Pengcab yang ada beserta para penghobi puter pelung yang ada di Jawa Timur.

Wakil Bupati Bondowoso, H. Irwan Bachtiar Rachmat, S.E., M.Si. yang hadir langsung diacara tersebut sekaligus membuka pelaksanaan lomba, mengaku senang dengan digelarnya Piala Gerbong Maut ini. Karena menurutnya, acara ini mampu merajut tali silahturahmi antar penggemar.

Wakil Bupati Bondowoso berfoto bersama Pengurus PPPPSI dan Panitia lomba

Lomba puter pelung merupakan salah satu daya tarik untuk meningkatkan perekenomian masyarakat di Kabupaten Bondowoso. Dalam perlombaan itu diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi keberlangsungan ekonomi masyarakat.

“Lomba Puter Pelung ini juga sebagai daya tarik ekonomi masyarakat, maka dengan adanya lomba ini saya sangat mendukung,” ungkap H. Irwan Bachtiar Rachmat saat memberikan sambutannya. Selain itu, Wabup meminta agar kegiatan positif itu terus dikembangkan di wilayah Kabupaten Bondowoso, sehingga tingkat perekonomian warga setempat bisa semakin membaik.

Team Suropati Pasuruan

“Selain bisa membantu meningkatkan taraf perekonomian warga, daya beli masyarakat bisa juga semakin meningkat,” ujarnya. Ditambahkan oleh Wabup, lomba semacam puter pelung ini merupakan ekonomi kreatif dan perlu untuk lebih ditingkatkan lagi. Wagup juga mempersilahkan untuk menggealr event nasional di alun-alun Kab. Bondowoso.

Camat Curahdami R. Saudia Yourdan Islami, S. STP yang ikut hadir mendampingi Wakil Bupati Bondowoso, menyatakan jika kegiatan lomba puter pelung adalah salah satu seni unik. Dimana setiap penggemar secara rinci dan rutin harus merawat burung puter pelung yang dipunyai sehingga yang ikut berlomba merupakan burung-burung pilihan yang nantinya akan mempunyai nilai jual yang tinggi.

(kika) Didik Hariyadi, H. Harnadi, dan H. Ichwanto Ketua Pengcab Bondowoso

Disamping itu, Yourdan mengajak kepada seluruh element masyarakat agar memberikan sumbangsih kepada Pemerintah, dengan memutus mata rantai peredaran rokok ilegal. “Mari kita dukung Pemerintah dengan cara memutus mata rantai peredaran rokok ilegal di Bondowoso,” pungkasnya.

Agenda Liga Puter Jawa Timur tahun 2023 Putaran Ke-2 kali ini berjalan sesuai rencana. Empat kelas yang menjadi partai dalam perebutan posisi kejuaraan menjadi fokus perhatian peserta. Yakni kelas Pemula, Madya, Utama, dan ring pendamping PPPPSI.

Wakil Bupati Bondowoso, H. Irwan Bachtiar Rachmat, S.E., M.Si. berkenan menaikkan burung

Karena yang pasti keempat kelas yang dilombakan memiliki makna yang luar biasa bagi para peserta. Kemenangan yang akan mereka raih begitu berarti, selain untuk membuktikan kualitas burung puter pelung orbitannya, masuk daftar juara adalah incaran yang tidak bisa ditawar-tawar lagi karena akan berdampak pada gelaran selanjutnya.

Meraih podium pada masing-masing kelas yang mereka ikuti, adalah target yang harus direalisasikan sebagai pembuktian bahwa kualitas puter pelung miliknya layak untuk menyandang predikat sebagai jawara. Karena dalam setiap podium yang diraih, khususnya untuk posisi 10 besar kejuaraan akan ada penilaian khusus.

Rio Riyanto dan Imam Syafii dari Tuban

Mereka yang masuk 10 besar, akan mendapatkan poin yang akan menentukan langkah berikutnya. Semakin sering meraih juara di posisi 10 besar, maka kesempatan untuk menjadi juara umum di putaran akhir akan menjadi kenyataan.

Akumulasi poin inilah yang akan menentukan seberapa besar kesempatan peserta untuk bisa menembus podium paling depan. Semakin tinggi raihan kejuaraan pada setiap putaran liga, maka kesempatan dan peluangnya akan semakin besar.buat membawa pulang trophy bergengsi Liga Puter Jawa Timur.

Burung-burung mulai dinaikkan ke nomor gantangannya masing-masing

“Liga Puter Jawa Timur 2023 tetap memberlakukan poin. Hanya saja kini hanya untuk peraih juara 1 sampai 10 di setiap kelas,” terang H. Harnadi Ketua Bidang Lomba Pengda PPPPSI Jawa Timur. “Karena ini sudah menjadi kesepatakan bersama untuk menentukan siapa yang nantinya akan menjadi juara umumnya di masing-masing kelas.”

“Tujuan kami jelas bahwa Liga Puter Jawa Timur adalah satu satu cara untuk memacu penghobi dan peternak di Jawa Timur buat lebih maju. Untuk bersama-sama memajukan ternaknya sehingga produk yang mereka hasilkan benar-benar memiliki kualitas lomba,” tutur H. Harnadi.

Ritual unik dilakukan oleh Dhe Nardi dari Sidoarjo

Dengan cara ini kami ingin peternak di Jawa Timur bisa lebih giat untuk melakukan upaya meningkatkan mutu dan kualitas ternaknya,” tambah Letkol CPM (Purn) Didik Hariyadi Ketua Pengda Jawa Timur yang hadir dengan dandanan ala Koboi itu.

Sesuai arahan Ketua Pengda Jawa Timur bahwa peternak harus lebih maju dan berkembang. “Saya selaku Ketua Pengda Jawa Timur berharap agar peternak di Jatim semakin banyak dan produk ternaknya semakin bagus, sehingga bisa bersaing dengan daerah lain,” kata Didik penuh semangat.

Perebutan podium juara berlangsung sangat ketat

“Liga Puter Jawa Timur menjadi satu diantara sekian program yang dilaksanakan untuk menuju kesana. Dan hasilnya sudah mulai terlihat. Buktinya burung-burung dari Jawa Timur tampil begitu mendominasi di daerah lain. Sudah saatnya Jatim jadi barometer perkembangan puter pelung berkualitas di tanah air.”

Sementara itu, pelaksanaan liga berjalan sukses dan lancar. Kelas Madya yang dlombakan terlebih dahulu berjalan sangat seru. Saling susul perolehan nilai berjalan ketat. Hampir tidak ada burung yang tampil tidak mendapatkan nilai, bahkan lebih dari separuh berhasil tembus empat warna. Diantaranya diusulkan mendapatkan bendera lima warna.

Emak-emak pendukung burung suami

Gantangan 50 menjadi satu-satunya yang mendapatkan lima warna seusai babak pertama. Di babak kedua berjalan lebih menegangkan. Semua burung berusaha tampil prima di hadapan para pengadil. Akhirnya gantangan 9, 28, 29, dan 50 sukses raih lima warna. Perebutan podium juara pun berjalan hingga akhir.

Untuk kelas Madya, juara pertama berhasil menjadi milik Takbir amunisi H. Gufron dari Sumenep, puter pelung ternakan Barata 505 yang digantang pada nomor 50. Setelah tampil begitu apik dengan capaian tiga kali bendera lima warna, dan sekali empat warna di babak ketiga. Unggul jauh dari lawan-lawannya.

Jawara milik Trisna Wijaya Jakarta kembali sukses rebut juara di kelas Utama

Disusul kemudian oleh Anak Manja andalan Danu Pesona, produk ternak Caxis CB 06 yang menempati nomor gantangan 28 sebagai peraih podium kedua. Di tempat ketiga ada Wiro Sableng, gaco milik Mas Badrus Lumajang, ring MBS 212 yang menempati nomor gantangan 29.

Di kelas Pemula yang dilaksanakan setelah sesi kelas Madya usai, podium pertama menjadi milik Merah Delima amunisi Mas Badrus Lumajang. Kemenangan puter pelung yang digantang pada nomor 40 berkat raihan bendera empat warna selama empat babak berturut-turut. Dan unggul di nilai suara tengahnya.

Para juara di kelas Madya

Kemudian ada Bintang orbitan AG BF Bangkalan ring AG 777 yang berada pada nomor gantangan 22. Sedang tempat ketiga dimenangkan Gondo Wani besutan NP BF Sidoarjo ternakan Mr Star 59 yang digantang pada nomor 37.

Sesi terakhir menampilkan jawara-jawara di kelas Utama dan ring pendamping PPPPSI secara bersamaan. Di kelas pendamping PPPPSI, podium pertama berhasil diraih Janur Kuning, andalan AG BF Bangkalan, ternakan AG 66 yang berada di nomor gantangan 45.

Juara kelas Pemula

Janur Kuning langsung melesat dengan raihan lima warnanya sejak babak pertama. Hanya burung di gantangan 39 yang bisa menempelnya. Tetapi selepas babak pertama Janur Kuning tidak lagi terbendung dengan penampilannya yang begitu stabil, bendera lima warna sampai babak keempat usai jadi buktinya.

Urutan kedua dimenangkan Fino milik Polalo Sumenep. Puter pelung bergelang YKS 088 di gantangan 49 terkesan terlambat panas, di babak pertama hanya raih empat warna setelahnya baru raih lima warna. Dan di tempat ketiga ada Wiro Sableng, milik Mas Badrus Lumajang dengan ring MBS 212 yang berada di nomor gantangan 39.

Juara-juara di kelas ring pendamping PPPPSI

Sementara pertarungan sengit terjadi di kelas Utama. Bagaimana tidak, sejak peluit tanda babak pertama dimulai, peserta langsung pamer keindahan anggungnya masing-masing di hadapan para pengadil. Tidak ada satupun burung yang tidak mendapatkan bendera tanda nilai.

Menyelesaikan babak pertama, terlihat ada sembilan burung yang berhasil mendapatkan bendera lima warna nilai 43 ¾ Kondisi tidak jauh berbeda terjadi di babak kedua. Ke’Lesap yang turun di gantangan nomor 2 menunjukkan kelasnya sebagai jawara event tahun 2023 dengan menyabet bendera enam warna di babak ketiga.

Suasana gembira semua peserta dari Pengcab Sumenep

Akhirnya Ke’Lesap jawara milik Trisna Wijaya Jakarta bergelang AG 800 membuktikan diri masih terlalu tangguh buat lawan-lawannya. Mengulang prestasi bagus di putaran pertama dengan mendapatkan nilai 43¾, 43¾, 44 dan 43 ¼ . Sedangkan nama Dewa Dewi yang jadi andalan berikutnya dari Trisna Wijaya yang ada di gantangan 23, harus puas menempati posisi runner up dengan nilai 43¾, 43¾, 43¾, dan 43¾.

Hasil itu mengulang capaian di Liga Puter Jawa Timur putaran pertama di Sumenep. Kedua jawara milik Trisna Wijaya juga menguasai podium di kelas paling bergengsi, kelas Utama. Sedang menutup tiga besar ada Bilis Mardeh ring AG 100 orbitan AG BF Bangkalan di gantangan 6. (Ramlee/Xis)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *