Latber seni suara alam burung derkuku bertajuk Latber Nganjuk Nyawiji berjalan lancar dan sukses. Gelaran dilaksanakan pada hari Minggu 12 Maret 2023, di lapangan P3SI Pengda Nganjuk, Desa Sombron, Kec. Loceret – Nganjuk dihadiri puluhan dekoe mania.
Tahun 2023 ini hobi burung anggungan derkuku mulai bergairah kembali dan semakin semarak. Hal ini ditandai dengan banyaknya agenda lomba yang sudah berjalan. Jika selama ini agenda lomba hanya bisa dinikmati satu dua bulan sekali, kini di hari yang sama, tergelar empat agenda lomba.
Even tersebut adalah Latbernil Pengda Bali bertempat di Lapangan Tunggul Ametung Denpasar – Bali, Liga DMS putaran ke-1 bertempat di Lapangan Gawanan, Colomadu – Solo, dan Lomba Derkuku Jakarta (LDJ) bertempat di lapangan Kytavin Bekasi. Serta Latber Nganjuk Nyawiji bertempat di lapangan P3SI Pengda Nganjuk, Desa Sombron, Kec. Loceret – Nganjuk. Benar-benar meriah.
Untuk bulan depannya karena memasuki bulan puasa, agenda diistirahatkan dan akan kembali menggelar kegiatannya di bulan Mei, setelah lebaran. Beberapa penyelenggara mengaku bahwa gelaran yang mereka adakan, semata-mata sebagai bentuk kecintaan terhadap hobi derkuku yang mereka geluti saat ini.
Latber Nganjuk Nyawiji sendiri sempat tertunda pelaksanaannya beberapa pekan karena berbenturan dengan kegiatan lomba yang lebih besar. “Lomba burung Nganjuk Nyawiji inginnya beberapa pekan sebelumnya sudah tergelar,” cerita Didik Sugeng Ariyadi, Ketua panitia pelaksana.
“Kita sudah jauh-jauh hari ingin mengadakan lomba namun terbentur urusan lain dan akhirnya sempat tertunda beberapa pekan. Kita tunggu di kesempatan dan waktu yang tepat dengan niat seduluran selawase terbukti agenda lomba ini akhirnya berjalan juga.”
Namun ternyata waktu yang dipilih tersebut masih berbenturan dengan kegiatan lomba di beberapa daerah lainnya. Murni ketidaktahuan panitia, dan berita adanya lomba burung derkuku di berbagai daerah sedikit terlambat diketahui, acara yang sudah direncanakan tersebut harus tetap berjalan.
Ada jadwal lomba yang berbarenagn tidak membuat semangat mengendur guna meramaikan kembali hobi derkuku yang sempat meredup di tengah hantaman pandemi Covid-19. Dan lomba tetap berjalan lancar dan ramai
“Alhamdulillah, gelaran lomba burung derkuku ini mendapatkan dukungan luar biasa. Kami ingin Nganjuk khususnya dan Jawa Timur pada umumnya bisa menyemarakkan hobi derkuku,” papar Didik, yang tampak selalu hadir di beberapa gelaran lomba derkuku di Jawa Timur.
Menurutnya jika mau ingin hobi ini ramai, maka gelaran lomba seperti latber, latpres harus bisa sesering mungkin dilaksanakan. “Kalau hobi tidak diimbangi dengan adanya kegiatan lomba, maka rasanya kurang greget dan akan sepi dengan sendirinya,” ungkapnya.
“Maka kami berharap dengan gelaran Latber Nganjuk Nyawiji ini sebagai bentuk keikutsertaan Nganjuk dalam menyemarakkan hobi derkuku.” Latber Nganjuk Nyawiji itu sendiri dihadiri oleh beberapa penghobi derkuku dari luar kota.
“Pokoknya setiap ada lomba akan kita dukung Pak Didik,” tegas rekan dekoe mania dari luar kota. Dari meja panitia, diketahui Latber Nganjuk Nyawiji tidak hanya dihadiri dan diramaikan oleh dekoe mania Nganjuk namun datang juga dari Surabaya, Sidoarjo, Blitar, Bojonegoro, Madiun, Tim TGR, Jombang, dan Kertosono.
Kali ini panitia menyiapkan tiga blok untuk tiga kelas yang dipertandingkan. Mulai dari kelas Bebas, Pemula, dan kelas Lokal Asli. Nganjuk Nyawiji selalu melombakan derkuku lokal. “Semenjak saya mengadakan efen lomba burung derkuku tidak pernah ketinggalan untuk kelas lokal,” jawab Didik, ketika ditanya kenapa ada kelas lokal.
“Mengingat asal mula derkuku dilombakan untuk yang pertama kali ya kelas lokal ini. Meskipun tahun demi tahun tertinggal jauh dari derkuku kelantan namun sejauh ini kami tetap eksis di jas merahnya dengan mengadakan kelas lokal.
Didik juga mempunyai keinginan agar para penghobi burung derkuku mengetahui jika derkuku lokal itu juga ada yang bagus kualitas suaranya. “Buat penghobi yang masih awam biar tahu kalau ternyata burung lokal bisa dilombakan dan sekalian biar tahu jika burung lokal ada yang bagus,” lanjut pemilik Cind BF tersebut.
Sementara itu dari dalam lapangan diinformasikan, perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan ketat. Satu sama lain berebut podium tertinggi dengan menampilkan performa terbaiknya. Saling kejar perolehan nilai pun terjadi.
Juri yang ditugaskan untuk menjadi juru vonis begitu fokus memilih dan memantau tiap-tiap burung yang tampil. “Saya tidak mau penjurian melebih-lebihkan kualitas anggungan burung.,” kata Kamto, salah juri asal Blitar.
“Saya bertugas menilai burung berdasaran kualitas dan tidak melihat siapa yang punya. Pokoknya burung bagus, ya saya nilai sesuai dengan apa yang saya dengar, tidak ada nilai lebih atau kurang,” tutur Kamto tegas.
Cuaca cerah selama berlangungnya acara semakin meningkatkan semangat peserta untuk larut dalam kegiatan tersebut. Sampai akhirnya, pengumuman siapa saja yang berhasil menjadi pemenang diumumkan oleh panitia.
Untuk kelas Bebas, dua burung orbitan Bagoes BF dari Tulungagung mengusai daftar teratas juara. Adalah Reco Barong ring PN di gantangan 17 ditetapkan sebagai peraih juara pertama. Dan Matrix ring PN di gantangan nomor 48 peraih juara kedua. Menyusul diurutan ketiga ada Fortuner andalan Sekretariat TGR Tulungagung, burung ternakan Epy KK 009 yang menempati nomor gantangan 10.
Di kelas Pemula, Sekar Gading debutan Buyoet Djoyo, produk ternak MKS yang digantang pada nomor 41 ditetapkan sebagai peraih podium pertama. Disusul kemudian oleh Jamaika amunisi Sekretariat TGR Tulungagung pada gantangan 46 sebagai juara kedua. Dan urutan ketiga ada Gangsing Sakti milik Beken Blitar yang digantang pada nomor 45.
Sedang di kelas lokal, ada Jembrana gaco Buyoet Djoyo Blitar, kedua Konyol milik Jamingan Nganjuk. Urutan ketiga jadi genggaman Sarkem andalan Buyoet Djoyo Blitar. “Kami ucapkan beribu terima kasih atas partisipasi dan dukungan kepada semua peserta lomba beserta korp juri yang bertugas dan mohon maaf apabila penyelenggaraan lomba kurang berkenan.” tutup Didik. (Ramlee/ DD)