Pengcab Surabaya belum menunjukkan tanda-tanda ingin menghentikan kegiatan dalam rangka menyemarakkan hobi puter pelung di wilayahnya. Kegiatan gantang bareng puter pelung mania, terutama untuk wahana silaturahmi dan ngopi bareng setiap bulannya selalu tergelar. Kegiatan lomba digelar di Gantangan Restu BC, Kedurus-Surabya.

Bertajuk Latber Surabaya Wani Tumbuh yang disponsori oleh Pakan Pede, pada Sabtu malam, 18 Maret 2023 berhasil menghadirkan sekitar 42 burung. “Hari ini Pengcab Surabaya kembali mengadakan latihan bersama, dengan dukungan para pemerhati anggungan,” terang Erwan.

Para peserta masih menunggu diijinkan oleh panitia untuk naik gantangan

Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini memang sengaja untuk memberikan kesempatan kepada para penghobi anggungan yang ingin mengeksiskan dirinya di gantangan. “Saya harap dengan adanya kegiatan seperti ini pelomba mendapatkan tempat dan bisa terus bermain,” sambung Sony, Ketua Pelaksana.

Masih menurut pemilik 12 BF Surabaya ini, pilihan hari Sabtu sebagai waktu pelaksanaan lebih didasarkan karena pertimbangan jadwal gantangan yang longgar. “Acara ini tidak mungkin kami lakukan pada hari selain Sabtu, karena jadwal gantangan sudah penuh,” ujar Sony.

Panitia dan juri yang bertugas

“Jadi kami ambil hari Sabtu, dan kenapa malam, karena sebelumnya banyak yang minta jangan hari Sabtu pagi karena masih pada kerja. Ya, yang terpenting mereka bisa hadir ke gantangan,” lanjut Sony lagi. Seperti apa yang diungkapkan Yakub, peserta dari Gresik, bahwa jika pagi masih sibuk kerja, jadi seringkali tidak bisa ikutan lomba.

Tidak seperti gelaran sebelumnya yang membuka dua sesi lomba, kali ini karena keterbatasan waktu hanya membuka satu sesi saja dan lebih separuh dari 60 slot terisi. “Kita akan jalan dengan berapapun peserta, karena kalau tidak begitu bagaimana para penghobi bisa menakar kualitas gacoannya,” tegas Sony.

Burung-burung bersiap bertarung di Surabaya Wani Tumbuh

Beberapa sesepuh anggungan puter pelung Surabaya tampak hadir, ada Eko RBN BF, Shil Muhammad Hanaya BF, Pramono Teraz BF, dan Andik Kuat ikut meramaikan gelaran lomba. Mereka dari awal puter pelung hadir di Jawa Timur telah mewarnai kegiatan yang diadakan baik di Surabaya maupun di beberapa daerah lainnya.

“Terus terang tujuan dari kegiatan yang sudah di lakukan adalah selain untuk bersilaturrahmi, juga memberikan kesempatan dan wadah bagi pemula dan pendatang baru, untuk ikut merasakan suasana lomba, biar tetap semangat menggeluti hobinya,” kata Juli Prasetyo pemilik pakan olahan Pakan Pede, yang membantu panitia.

Tampak hadir Eko RBN, Shil Muhammad, Yusli, Andik Kuat, dan Abd. Latif

Sementara itu, dari dalam lapangan diinformasikan bahwa meski agenda ini adalah wadah bagi pemula dan pendatang baru, namun tidak sampai mengurangi greget dan gengsi. Karena tampak juga beberapa pemain kawakan seperti H. Alif dari Bangkalan, Feri dari Sidoarjo, dan Abd. Latif dari Surabaya.

Perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru dan ketat. Babak pertama langsung ditandai dengan persaingan sengit antara burung yang ada di gantangan nomor 7 dan 38. Masih menyisakan 10 menit waktu penjurian dari durasi 20 menit telah memperoleh bendera empat warna plus bendera usulan.

Pramono hadir untuk memberikan dukungan

Sayang hingga babak pertama berakhir tidak ada kejutan dengan perolehan bendera lima warna. “Jurinya tidak berani menaikkan nilai,” celetuk peserta dari pinggir arena melihat beberapa kali koordinator juri memantau bendera empat warna usulan tersebut.

Cuaca cerah dan cenderung panas, mengawal kegiatan dari awal hingga akhir. Empat babak penjurian juga tidak mendapatkan hambatan berarti. Beberapa kali Sutrisno, juri nasional Pengda Jatim harus memperingatkan para suporter agar tidak berteriak terlalu berlebihan agar penilaian dapat berjalan dengan lancar dan fair play.

Latber Surabaya Wani Tumbuh berjalan ketat

Untuk kelas Madya yang dilombakan kali ini, juara pertama berhasil menjadi milik Saimo orbitan DLSWK BF Surabaya, ring FR 99 yang digantang pada nomor 7. Saimo sukses mengungguli lawan-lawannya setelah mendapatkan empat kali bendera empat warna.

Dilanjutkan kemudian oleh Trobos andalan Abdul Khasman Gresik, puter pelung ternakan JKR 89 yang menempati nomor gantangan 33. Dan tempat ketiga ada Pandawa, amunisi Yusly Bangkalan, produk ternak Yusli 208 yang digantang pada nomor 18.

Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan peserta dan meminta ma’af jika ada yang kurang berkenan. “Selamat kepada para juara. Sembah nuwun dulur rawuh nipun, Insya’Allah akan terus berlanjut di edisi berikutnya,” tutup Juli Prasetyo mewakili segenap panitia Surabaya Wani Tumbuh. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *