Manyar merupakan burung yang memiliki keunikan dalam membuat sarang, karena sarangnya terkenal unik dan rumit. Seperti halnya burung namdur yang membuat sarang secantik mungkin untuk memikat burung betina, burung manyar jantan juga memiliki perilaku yang demikian.
Burung manyar sempat dipandang sebelah mata oleh sebagian kicau mania tanah air. Burung ini dulu sering dijumpai dalam kandang ombyokan di beberapa pasar burung, seperti halnya burung pipit. Burung manyar sebenarnya mempunyai kicau tidak kalah dari kenari, blackthroat, dan mozambik, jika merawat dan melatih burung ini semenjak muda atau trotolan.
Bahkan, burung manyar bisa dimaster sekaligus dijadikan burung masteran. Burung manyar dulu hanya dikenal dari suaranya yang melengking tinggi, dengan beberapa variasi suara yang oleh sebagian kicau mania dinilai kurang enak didengar dan terdengar monoton.
Tetapi, dalam perkembangannya, burung manyar ini bisa dilatih dengan berbagai macam suara, terutama suara burung kenari, blackthroat, dan mozambik. Burung manyar memiliki kemampuan meniru kicauan ketiga jenis burung tersebut dengan sangat fasih.
Baca juga : Kenari, Burung Bersuara Merdu dengan Warna Mencolok dan Berpostur Unik
Bahkan tidak menutup kemungkinan kalau burung manyar ini mampu meniru suara kicauan jenis burung berkicau lainnya. Manyar merupakan jenis burung pemakan biji-bijian (granivora), habitatnya di padang rumput, hutan, rawa, dan persawahan.
Manyar termasuk dalam keluarga Ploceidae. Burung manyar merupakan burung penyanyi kecil (passerine) dan memiliki hubungan keluarga dengan burung finch. Burung manyar mempunyai karakter atau sifat gotong royong yang tinggi terutama dalam hal membuat sarang dan mencari makanan.
Burung manyar hidup secara berkelompok. Dalam satu kelompok biasanya terdapat hingga 300 pasangan. Burung ini biasa mencari makanan di daerah semak-semak akasia berduri. Selain itu, burung manyar juga sangatlah protektif terhadap keluarga dan teman temannya. Hal itu bertujuan untuk saling melindungi dan menjaga satu sama lain.
Di seluruh dunia terdapat 119 spesies burung yang termasuk dalam keluarga ini. Dari jumlah tersebut, empat spesies di antaranya terdapat di Asia Tenggara, dan tiga di antaranya bisa dijumpai di Indonesia. Yaitu Manyar tempua (Ploceus philippinus), Manyar jambul (Ploceus manyar), dan Manyar emas (Ploceus hypoxanthus). Sayang, kini burung unik ini kian susah ditemui.
Musim berbiak burung manyar dimulai pada bulan April hingga Oktober. Seekor pejantan dapat mengawini lebih dari satu betina. Keberhasilan seekor pejantan dalam mengawini betina sangat bergantung pada “kesempurnaan” sarang yang dibangunnya.
Burung manyar memiliki keunikan dalam membuat sarangnya. Burung manyar jantan mulai menenun sarangnya menjelang musim kawin tiba. Si jantan akan membangun sarang yang cantik, untuk dipersembahkan kepada burung betina. Burung manyar tidak mau begitu saja menerima rayuan burung jantan.
Baca juga : Blackthroat, Burung Penyanyi Cilik Berleher Hitam
Burung betina yang tertarik pada jantan tertentu akan menyelidiki sarang sang jantan dengan cermat, dan bila sang betina berkenan, maka perkawinan dapat terjadi. Jika sarang memang oke, burung jantan berhak mengawininya. Jika sarang acak-acakan, murahan, maka si jantan akan tereliminasi sebagai calon pasangannya.
Ketika burung manyar jantan tahu dan sadar bahwa sarang hasil anyamannya tidak disukai oleh burung betina maka burung manyar jantan akan melakukan perubahan terhadap bentuk sarangnya (dekonstruksi). Manyar jantan akan membangun ulang sarang yang dibuatnya, hingga sang betina tertarik.
Sarang burung manyar berbentuk sangat unik dan rumit sehingga dalam bahasa Inggris disebut “weaver bird” (burung penenun). Beberapa jenis sarang burung manyar dilengkapi dengan “pintu tipuan” untuk mengelabui predator.
Pintu tersebut tampak jelas menganga, sementara pintu yang sebenarnya tersembunyi. Pemangsa yang mencoba masuk pintu tipuan akan menemui jalan buntu, tidak terhubung ke rongga tempat telur atau anak burung berada.
Arsitektur atau konstruksi sarang burung manyar ini sangat estetik, dianyam dari rumput-rumput kering dan ranting. Dan memiliki fungsi sangat penting bagi seekor burung manyar jantan, karena sarang burung manyar yang dianyam tersebut akan mempengaruhi daya tarik bagi seekor burung manyar betina.
Burung manyar akan melakukan berbagai cara untuk membangun sarangnya yang cantik, untuk menarik perhatian pasangannya. Burung penenun (weaver) ini biasanya memilih batang pepohonan sebagai tempat untuk membangun sarangnya. Sarang burung manyar umumnya berukuran kecil.
Baca juga : Red Siskin, Burung Pipit Berwarna Merah Hitam dari Daerah Tropis Amerika Selatan
Dan hanya sanggup dimasuki dua ekor burung saja, yaitu induk jantan dan betina. Tetapi tidak demikian dengan kawanan burung manyar di Gurun Kalahari, Afrika Selatan. Burung jenis ini memilih membangun sarang di tiang telepon yang berjajar, dengan menggunakan rumput dan ranting-ranting kering.
Sulit membayangkan bagaimana mungkin burung sekecil itu bisa membangun sarang yang tinggi, berdiameter besar, bahkan bobotnya bisa mencapai 1 ton. Sarang raksasa itu bisa dihuni oleh lebih dari 100 pasang burung manyar di dalamnya. (Ramlee)