Pisang (Musa spp) merupakan tumbuhan terna (tumbuhan dengan batang lunak yang tidak berkayu atau hanya sedikit berkayu) penghasil buah yang paling banyak dikonsumsi manusia dari mulai balita hingga lansia. Tanaman pisang telah menjalani perjalanan evolusi yang menarik sepanjang ribuan tahun. Dari asal usulnya di alam liar hingga menjadi salah satu buah paling populer di seluruh dunia.

Pisang dikenal karena buahnya yang lezat dan bergizi, serta pohonnya yang eksotis, pisang telah menjadi salah satu sumber makanan utama bagi banyak masyarakat. Tanaman pisang ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan baik pada iklim tropis maupun sub tropis.

Pisang juga dikatakan sebagai tanaman abadi karena perkembangan pisang yang terus menerus yang tidak ada habisnya. Berawal dari munculnya tunas dari umbi kepermukaan dan berkembang terus-menerus melanggengkan kehidupan pisang. Tanaman pisang dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi 1.000-3.000 mm pertahun.

Budidaya pisang

Tanaman pisang lebih senang tumbuh di daerah yang subur dengan pH tanah 4,5-7,5. Tanaman pisang dapat tumbuh baik di tanah yang kaya humus, tetapi dapat juga hidup di tanah kapur dengan iklim lembab banyak sinar matahari. Sebagai tanaman monokotil, pohon pisang mempunyai sistem perakaran serabut atau juga disebut akar rimpang dan tidak memiliki akar tunggang.

Baca juga : Pepaya, Buah Kaya Nutrisi yang Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh

Akar tersebut berpusat di bagian bonggol dari pohon pisang dan pertumbuhannya tidak terlalu dalam menembus tanah. Karena pertumbuhan yang dangkal tersebut maka pisang mudah roboh jika tumbuh di tanah basah. Kedalaman tanah yang bisa ditembus oleh akar dari pohon pisang berkisar antara 75 sampai dengan 150 cm.

Batang pisang

Jumlah akar yang masuk ke dalam tanah ini cukup banyak jika dibanding akar yang tumbuh di luar, tetapi akar ini tidak cukup kuat. Akar dari pohon pisang yang berada di permukaan tanah tumbuh secara mendatar dan bisa mencapai panjang 4 sampai 5 meter. Akar pohon pisang berwarna cokelat. Akar ini tumbuh secara bertumpuk-tumpuk, mirip seperti sistem perakaran pada pohon kelapa.

Sistem perakaran tanaman pisang berupa akar adventif yang lunak. Akar primer memiliki ketebalan 5-8 mm serta berwarna putih saat masih muda dan sehat. Rhizome yang masih sehat akan menghasilkan akar primer sebanyak 200 sampai 500 akar. Bonggol dari pohon pisang yang menjadi pusat pertumbuhan akar nantinya akan menjadi lokasi tumbuhnya tunas baru. Akar pisang tidak tahan kekeringan atau air yang berlebihan. Anakan pisang sebenarnya adalah cabang samping yang tumbuh dari rimpang dan muncul dari permukaan tanah pada jarak yang dekat dengan induk.

Seperti keluarga tumbuhan herba lainnya, pohon pisang hanya mampu tumbuh hingga ketinggian standar, yaitu sekitar dua sampai tiga meter. Batang dari pohon pisang memiliki bentuk yang bulat silindris dan berlapis-lapis, serta mengandung banyak air. Kandungan air tersebut dapat dilihat saat batang pisang terluka kemudian akan mengeluarkan air atau getah.

Batang pohon pisang terbagi menjadi dua bagian, yaitu batang asli dan batang palsu yang umum disebut sebagai batang semu. Batang asli pohon pisang terletak di bagian dalam tanah dan menyerupai umbi batang, sedangkan batang semu pohon pisang adalah yang tumbuh di permukaan tanah dan tampak seolah-olah seperti batang sejati. Batang asli dari pohon pisang adalah bagian titik tumbuh yang berfungsi untuk menghasilkan daun dan menumbuhkan jantung pisang.

Jantung pisang

Sementara batang semu dari pohon pisang adalah pelepah daun pisang berukuran panjang yang berlapis-lapis menutupi satu sama lain sehingga membuat tanaman ini berdiri tegak. Batang pohon pisang berwarna hijau muda hingga agak kecokelatan. Batang pohon pisang tidak menghasilkan kambium, sehingga tekstur dari batangnya lunak. Selama pertumbuhan, batang semu akan terus membentuk lapisan baru untuk menutupi lapisan lama yang sudah mengering.

Baca juga : Buah Duku, Mempunyai Kandungan Gizi yang Baik untuk Diet hingga Cegah Penuaan Dini

Daun pohon pisang ini cukup khas dan unik karena memiliki ukuran yang besar dan lebar. Bentuknya yang tumbuh memanjang dan memiliki tulang di tengahnya. Pertulangan daun tersebut merupakan pelepah pisang dengan ujung tumpul dan bagian tepi bertekstur rata. Ketika masih muda daun pisang berwarna hijau muda dan seiring bertambahnya umur akan berubah menjadi hijau tua.

Buah pisang yang telah siap dipanen

Ukuran dari daun pisang mampu mencapai panjang hingga 2 meter dengan lebar antara 40 cm hingga 50 cm. Tulang yang terdapat pada daun pisang berfungsi untuk membagi dua daun menjadi dua ukuran yang sama. Tekstur dari daun pisang ini sangat mudah robek dan jika diperhatikan secara lebih teliti terdapat garis melintang ke samping dengan titik awal dari bagian tulang daun. Selain itu, bagian daun khususnya tulang atau pelepah pisang juga mengandung air yang cukup banyak sama seperti yang terdapat pada batang pohon pisang.

Pohon pisang juga menghasilkan bunga atau yang lebih dikenal dengan sebutan jantung pisang. Penyebutan istilah ini karena bentuk dari bunga pisang mirip seperti jantung manusia. Bunganya memiliki warna kuning, tetapi pada bagian luar terdapat lapisan kelopak berwarna merah yang cukup banyak sehingga menutupi bagian dalamnya.

Pada bagian yang berwarna kuning di dalam bunga pisang merupakan daun penumpu bunga yang tumbuh secara spiral dan sangat rapat. Sementara bagian luar atau kelopak adalah daun pelindung yang tumbuh dan mudah rontok. Kelopak dari jantung pisang ini memiliki ukuran panjang sekitar 10 sampai 25 cm.

Sebagai tanaman yang berumah satu, alat reproduksi pohon pisang juga bisa dilihat dari bunganya. Bunga yang tumbuh pada bagian pangkal pohon merupakan ciri dari bunga kelamin betina, sedangkan bunga yang tumbuh di tengah adalah menunjukkan bunga kelamin jantan. Pertumbuhan dari kedua bunga yang menunjukkan kelamin tersebut terjadi secara bersusun dan membentuk dua baris melintang. Terdapat lima daun yang memiliki warna ungu atau merah melekat dan tumbuh secara bersusun dengan panjang kurang lebih 6 sampai 7 cm.

Pisang Raja

Selain itu, perbedaan antara bunga betina dan bunga jantan dari pohon pisang terdapat pada benang yang berjumlah lima buah dan tidak tumbuh secara sempurna pada bunga betina. Kemudian bakal buah yang dihasilkan oleh bunga betina memiliki bentuk persegi, sedangkan pada bunga jantan sama sekali tidak memiliki bakal buah.

Baca juga : Timun Suri, Salah Satu Buah Favorit Saat BerBuka Puasa

Bunga tersebut tersusun dalam dua baris melintang, yakni bunga betina berada di bawah bunga jantan (jika ada). Bentuk jantungnya seperti gasing, meruncing, sedang, ovaid, sampai membulat. Pada umumnya bunga pisang mekar yang ditandai dengan membukanya (kelopak bunga) pada tiap 1-2 hari sekali selama 7-10 hari. Pada umumnya bunga mulai mekar setelah 20 hari keluar jantung.

Pisang Tanduk

Buah pisang tumbuh setelah bagian bunganya keluar. Bagian yang pertama kali tumbuh adalah bakal buah yang dikenal dengan sebutan sisir. Pertumbuhan dari sisir ini terjadi secara perlahan dan berturut-turut di mana setelah sisir pertama keluar, akan disusul sisir kedua, sisir ketiga, dan seterusnya. Ketika pertumbuhan dari sisir pisang sudah hampir mencapai bagian bunga, maka pada saat itu jantung dari pohon pisang akan dipotong karena sudah tidak mampu untuk menghasilkan sisir lagi.

Dalam satu sisir biasanya jumlah buah pisang yang dihasilkan berjumlah antara 10 hingga 20 buah. Media tumbuh dari sisir pisang secara bersusun tersebut dikenal sebagai tandan. Umumnya dalam satu tandan terdapat enam sampai 20 sisir sesuai jenis pisang. Buah pisang yang masih muda memiliki warna hijau dan akan berubah menjadi kuning ketika sudah matang dengan ukuran yang terus membesar.

Pisang Tanduk

Tanaman pisang tidak hanya memberikan buah yang lezat, tetapi juga berbagai bagian lain yang memiliki manfaat yang beragam. Dari buah, batang, daun, hingga jantung pisang, masing-masing bagian memiliki potensi pemanfaatan yang dapat membawa nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat.

Pisang merupakan buah yang kaya akan gizi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Sebut saja, membuat tekanan darah stabil, menjaga kesehatan ginjal, menjadikan perut terasa kenyang lebih lama, menjaga kesehatan saluran pencernaan, dan membantu detoksifikasi. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *