Menyongsong akhir tahun 2023 dengan kemeriahan, PPDSI Blitar mengundang penggila lomba untuk memeriahkan gelaran Latber Blitar Kawentar #6 pada Minggu, 17 Desember 2023. Menempati lokasi di Gantangan Kelurahan Bendo.
Acara lomba seni suara alam burung derkuku itu membuka dua partai yakni kelas Pemula (2 blok) dan kelas Bebas (1 blok). “Kemarin kami kembali menggelar Latber Blitar Kawentar #6. Kegiatan ini merupakan lanjutan gelaran-gelaran PPDSI Blitar sebelumnya, terang Widi Hadi, selaku Ketua Pengcab Blitar.
“Kami mengundang rekan-rekan dekoe mania untuk hadir mengikuti kegiatan PPDSI Blitar,” terang Widi Hadi. Lebih lanjut disampaikan bahwa agenda lomba tersebut merupakan kegiatan yang sudah jadi program kerja PPDSI Blitar di tahun 2023.
Mochamad Hanafi, yang dipercaya sebagai Ketua Panitia menuturkan bahwa gelaran ini demi memberikan kesempatan lebih banyak pada dekoe mania. Agar bisa dgunakan untuk melatih burung derkuku orbitannya, biar terbiasa berada di ujung tiang kerekan berkompetisi dengan yang lain.
“Agenda PPDSI Blitar ini adalah kegiatan Latihan Bersama (Latber), agar rekan-rekan bisa tetap dapat menyalurkan hobi sekaligus melatih mental bertanding burung-burung derkuku miliknya,” jelas Mochamad Hanafi.
Tidak ada target khusus yang ingin diraih panitia, yang paling penting adalah silaturrahmi bisa tetap jalan dan hobi juga tidak sampai ketinggalan. Namun antusiasme dekoe mania untuk memberikan dukungan luar biasa besar.
Undangan PPDSI Blitar mendapatkan respon yang bagus. “Alhamdulillah kegiatan kami mendapatkan dukungan dari rekan-rekan di luar Blitar. Ini artinya mereka sangat peduli pada kami dan hobinya tentunya,” lanjut Hanafi.
Begitu pendaftaran dibuka langsung diminati oleh para dekoe mania. Baik itu dari Blitar sendiri maupun dari luar Blitar, semisal ada yang datang dari Gresik, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, bahkan terselip peserta dari Bogor.
“Tiket yang kami buka, langsung diserbu peserta,” terang Dhimas Nugroho, Humas PPDSI Blitar. Meski tidak ada dekoe mania yang tidak sampai kehabisan tiket, namun setidaknya respon yang diberikan mereka besar sekali.
Yang pasti panitia merasa bahwa kegiatan tersebut sudah sesuai harapan. Tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk memperlihatkan eksistensi dari Pengcab Blitar. “Pengcab Blitar akan berusaha untuk terus menggelar kegiatan,” jelas Dhimas.
“Dengan harapan kami bisa terus eksis menyemarakkan hobi derkuku di Blitar dan sekitarnya,” tambah pemilik Gada Bird Farm ini. “PPDSI Blitar bermaksud menyongsong akhir tahun 2023 ini dengan kemeriahan. Semoga di tahun 2024 geliat seputar derkuku bisa lebih ramai lagi.”
Cuaca yang bersahabat menyelimuti area lomba. Penjurian pun berjalan dengan lancar. Begitu tanda penilaian dimulai, bendera-bendera yang dibawa oleh para juri dengan segera tertancap, pertanda burung mau memamerkan kualitas anggungnya.
Persaingan di kelas Bebas maupun di kelas Pemula yang dilombakan pagi itu berjalan dengan seru, pertanda meratanya kualitas burung yang sedang berkompetisi. “Dengan banyaknya burung yang mau bunyi atau tampil menandakan bahwa peserta sudah mulai paham cara perawatan burung untuk lomba,” ungkap Dhimas.
Di kelas Bebas, ada tiga burung yang berhasil mendapatkan penilaian 43 ¾ atau bendera lima warna ketika babak pertama dinyatakan usai. Sedang di kelas Pemula, ada sekitar 16 burung yang mendapatkan bendera empat warna. Benar-benar seru.
Empat babak yang disediakan untuk memilih para juara di dua kelas yang dibuka berjalan nyaris tanpa hambatan. Di kelas Bebas persaingan ketat terjadi di gantangan nomor empat dan delapan. Masing-masing saling susul perolehan nilai, hingga diumumkannya para juara.
Wiro Sableng yang menempati gantangan 4 dinobatkan sebagai juara. Burung andalan Cak Hari dari Bogor bergelang DA 212 berhasil menyisihkan lawannya dengan raihan bendera lima warna sepanjang empat babak.
Sedangkan runner up direbut oleh gantangan 8 atas nama Reco Barong ring PN 356 amunisi Sekretariat TGR Tulungagung. Reco Barong melewatkan kesempatan juara setelah bersaingan ketat dengan sang juara selama tiga babak, sayang di babak terakhir tidak mendapatkan nilai. Sedang Sopongiro milik M. Makrus Blitar menempati posisi ketiga.
Capaian juara Wiro Sableng merupakan kali kedua secara beruntun, setelah minggu kemarin juga juara di event Bondowoso. Wiro Sableng berangkat ke Jawa Timur tidak dikawal langsung oleh Cak Hari karena kesibukannya, melainkan harus dikirim melalui kereta beberapa hari sebelum event Bondowoso.
Menurut Cak Hari, Wiro Sableng kebetulan sedang di puncak performancenya. “Sebenarnya burung ini kelebihannya di mental bertarungnya, karena perawatannya sama dengan jagoan-jagoan saya yang lain. Wiro Sableng ikut lomba saat birahi,” tutur Cak Hari mengomentari kemenangan gacoannya tersebut.
“Karena event Bondowoso dan Blitar hanya berjarak satu minggu sehingga sangat memungkinkan Wiro Sableng turun dengan penampilan terbaiknya,” imbuh Cak Hari. Sebelumnya, Wiro Sableng juga berprestasi bagus di ajang LDI Jakarta Cup 2023 pertengahan November.
Untuk kelas Pemula, podium pertama berhasil menjadi milik Cokro. Amunisi Widi AG M Kediri, derkuku ternakan JBKRM 745 yang dikerek pada nomor 30. Cokro juara setelah mendapatkan bendera empat warna dua kali pada babak pertama dan keempat, babak kedua raih lima warna serta babak ketiga tiga warna.
Disusul kemudian oleh Prabangkara andalan Jamingan dari Nganjuk, hasil ternakan JBKRM 703 yang menempati nomor kerekan 44. Dan tempat ketiga menjadi milik Bento orbitan Brika BF Blitar ring Brika 190 yang berada di nomor kerekan 28.
Diakhir acara, panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang memberikan dukungan penuh, terutama untuk Cak Hari yang sudah berkenan mengirimkan gacoannya. Permintaan maaf juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan. (Ramlee/GD)