Gelaran lomba seni suara alam derkuku kelantan dalam acara halal bi halal Hari Raya Idul Fitri 1444 H pada Minggu, 14 Mei 2023 kemarin, berjalan begitu meriah. Lomba yang dikemas dalam KLM Cup di Lapangan KLM BF Ds. Sambidoplang, Kec Sumbergempol – Tulungagung.
Menurut Budi Herlambang pemilik New KLM BF, lomba tersebut bertujuan untuk memajukan hobi derkuku. Sekaligus ajang silaturahmi para dekoe mania. “Dalam ajang KLM Cup ini bertujuan juga untuk melatih burung-burung muda buat turun di ajang-ajang bergengsi serta menunjukkan eksistensi para peternak derkuku Nusantara,” jelas Budi Herlambang.
Di kalangan penghobi burung derkuku, nama KLM BF sudah tidak asing lagi. (Alm) H.Yusuf Hasan, sosok di balik KLM BF inilah yang awalnya membawa dan memperkenalkan derkuku kelantan hingga pada akhirnya terjadi perubahan tipe suara derkuku yang dilombakan, dari lokal menjadi seperti yang saat ini bisa dinikmati.
Sepeninggal H.Yusuf Hasan pada tahun 2019, eksistensi KLM BF diteruskan oleh putranya, yakni Budi Herlambang dengan menampilkan New KLM BF. “Saya memang meneruskan apa yang sudah diamanahkan almarhum, bukan hanya derkuku tetapi juga perkutut,” terang pria yang juga seorang guru.
Markas New KLM BF di Ds. Sambidoplang, Kec Sumbergempol – Tulungagung juga dilengkapi dengan fasilitas lapangan untuk ngerek burung. Ada sekitar dua blok kerekan yang siap pakai dan sudah seringkali digunakan buat kegiatan lomba dan juga latihan bersama.
“Kegiatan kali ini memang sengaja dilakukan untuk menyemarakkan hobi derkuku, khususnya di Tulungagung. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan semangat pada dekoe mania dan mereka bisa terlibat langsung dalam setiap kegiatan,” ungkap Herlambang.
Hari itu, dekoe mania dari Karesidenan Kediri (Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Blitar, dan Trenggalek), juga Malang dan Gresik hadir memenuhi undangan panitia. Mereka diantaranya menampilkan burung-burung jawara anyar. Gelaran KLM Cup terbilang sukses.
Ada dua kelas yang dilombakan, yakni kelas kelas Dewasa Bebas dengan 32 tiang gantangan dan kelas Pemula sebanyak 48 tiang. Beberapa dekoe mania yang hadir mengaku bahwa kegiatan seperti ini sangat positif guna mendukung hobi derkuku di Indonesia, utamanya di Tulungagung dan wilayah di sekitarnya.
Antusias dekoe mania di sekitaran Tulungagung untuk mengikuti kegiatan KLM Cup begitu luar biasa. Terbukti dengan ludesnya tiket yang disediakan panitia. Dua kelas yang dibuka yakni Kelas Dewasa Bebas dan Pemula penuh sesak oleh kehadiran peserta. Bahkan ada beberapa yang tidak kebagian tiket.
“Ada juga yang tidak bisa ikut lomba karena tiket sudah habis terjual. Kami tidak mungkin menambah jumlah peserta karena lokasi yang tidak memungkinkan. Dua blok yang kami buka itu sudah lebih dari cukup,” tutur Herlambang.
“Lokasi ini memang permanen, hanya ada dua blok, makanya untuk jumlah peserta kami sesuaikan dengan keadaan dan kondisi lapangan, kami jelas tidak mungkin menambah jumlah peserta. Mau ditaruh dimana, tempat sudah penuh,” papar Herlambang lagi.
Panitia juga memperkenalkan tiket yang di sediakan dengan sistem gosok. Menjadikan lomba semakin meriah, sebab dengan begitu tidak ada lagi pesan tempat. Diharapkan upaya ini menjadikan lomba semakin fairplay seperti dalam perhelatan KLM Cup.
“Kita sengaja membuat tiket yang nomornya baru muncul setelah digosok,” jelas Herlambang. “Diharapkan untuk setiap perhelatan KLM Cup, bisa memuaskan akan kehausan perlombaan para dekoe mania serta bisa memunculkan burung-burung terbaik di kelasnya.”
Lomba yang diawali dengan sambutan dari sesepuh dekoe mania H Misbah Khunur dari Malang. “Acara-acara seperti KLM Cup ini sangat menunjang keberlangsungan hobi derkuku,” kata H. Misbah dalam sambutannya.
“Karena selain menjadi ajang silaturahmi antar dekoe mania juga bisa jadi wadah mencari burung-burung terbaik di kelasnya. Serta sebagai sarana saling bertukar pengalaman dalam breeding dan perawatan burung lomba.”
“Pemain-pemain baru pun bisa tahu mana burung yang berkualitas dalam lomba yang sesuai dengan kriteria penilaian dalam perhelatan lomba, sehingga tidak asal membawa burung saja. Jadi tahu juga seberapa baik kualitas burung ternakannya dan tentunya tahu kekuatan para pesaingnya,” lanjut H. Misbah.
Sementara itu, dari dalam lapangan diinformasikan bahwa pertarungan antar peserta berlangsung lancar tanpa hambatan. Langit terlihat sedikit berawan, bahkan saat jelang lomba awan tebal sempat menggelayut manja, namun ketika peluit babak pertama dibunyikan sinar matahari berhasil menerobos keluar.
Banyak burung-burung bagus bermunculan. Untuk kelas Pemula, banyak menampilkan burung-burung baru. Dengan performa dan kualitas yang menjanjikan terutama untuk kawasan Tulungagung, membuat perebutan gelar juara berlangsung seru.
Sedang persaingan di kelas Dewasa Bebas pun demikian, babak demi babak penilaian juga berjalan ketat dan menegangkan. Sempat turun hujan gerimis, tetapi tidak menyurutkan antusiasme dekoe mania. Alam sungguh mendukung perhelatan lomba kali ini, hingga babak terakhir tidak hujan bahkan semakin panas cuaca hingga terpilih burung-burung terbaik di kelasnya.
Di kelas Dewasa Bebas, Matrix orbitan Hery Bagoes dari Ngunut bergelang PN 625 yang dikerek pada nomor 30 sebagai juara pertama. Disusul pada posisi kedua ada Aqua amunisi Ibuk Tulungagung ring P Lawu 133 yang menempati nomor kerekan 32 sebagai juara kedua. dan urutan ketiga ada Perwira besutan P. Guru Tulungagung ternakan LKM 22 pada kerekan 05.
Di kelas Pemula, Kamajaya debutan Rowi/Guru Tulungagung ring Guru 18 pada gantangan 73 sebagai juara pertama. Menyusul kemudian Soleh andalan Hartejo Blitar produk ternak Wali pada kerekan 58 sebagai juara kedua dan tempat ketiga ada nama Brontoseno rawatan M. Ebin N3 ternakan N3 pada gantangan 63.
Di akhir acara, Budi Herlambang merasa gembira karena gelaran berjalan lancar serta mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan semua dekoe mania dan meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan.
“Alhamdulillah gelaran even lomba derkuku klantan KLM Cup dengan tema Halal Bi Halal 2023 berjalan lancar,” ucap Herlambang. “Kami selaku panitia menghaturkan banyak terima kasih atas partisipasinya rekan-rekan dekoe mania semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Suwun atas kehadirannya.”
“Dan juga tidak lupa kami juga menghaturkan terima kasih banyak kepada dewan juri atas dukungannya, yang jelas kami masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu bila ada salah kata maupun penyajian kami, mewakili dari panitia minta maaf yang sebesar-besarnya. Semoga kerja sama ini akan terus berkesinambungan.” (Ramlee/KLM)