Yuhina Kalimantan (Yuhina everetti) merupakan burung berkicau endemik Pulau Kalimantan. Penyebarannya hampir merata di pulau Kalimantan, sampai ke Brunei Darussalam dan Wilayah Malaysia Timur (Sabah, Serawak, Kuching dsb). Yuhina kalimantan sering dinamakan dengan burung prenjak batu oleh masyarakat sekitar.

Sepintas lalu, penampilan burung yuhina kalimantan ini mirip dengan cucak jenggot. Hanya saja, jambulnya berwarna merah karat atau oranye tua. Bahkan suaranya pun terdengar mirip, meski punya kemiripan pula dengan cerecetan burung gereja, dan ditambah dengan variasi suara lainnya.

Tidak heran jika di beberapa daerah di Kalimantan, burung ini cukup populer, baik sebagai burung rumahan, burung master, bahkan burung lomba. Sebagai burung master, yuhina kalimantan dapat dijadikan sebagai “guru bernyanyi” bagi murai batu, cucak jenggot, dan kacer.

Yuhina Kalimantan di habitat aslinya

Bahkan di Singkawang, Kalimantan Barat, burung ini juga dilombakan dalam ajang latber atau lomba lokalan. Burung ini termasuk dalam keluarga Timaliidae dan sering kali disebut juga sebagai “cucak jenggot” Kalimantan.

Baca juga : Cucak Ijo, Burung Kicauan Unik yang Kian Terancam Punah

Masyarakat setempat sering menyebutnya sebagai perenjak batu (kerikil). Namun, burung ini sama sekali tidak punya hubungan kekerabatan dengan keluarga perenjak lainnya, seperti perenjak cokelat, perenjak jawa, perenjak gunung, cici, kecici, cinenen, dan cikrak yang termasuk dalam keluarga Sylviidae.

Yuhina Kalimantan di habitat alaminya, hutan Kalimantan

Yuhina kalimantan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan burung pelanduk, cica kopi melayu, berencet, tepus, ciung-air, poksai jambul, poksay mantel, cica matahari, dan sebagainya. Burung ini sempat terombang-ambing dalam pengklasifikasiannya.

Sebab pernah ditempatkan dalam keluarga Zosteropidae alias keluarga burung kacamata/pleci, dengan genus Staphida, dengan nama ilmiah Staphida everetti. Sampai sekarang pun, wikipedia dan beberapa website perburungan internasional masih menempatkan yuhina kalimantan sebagai anggota keluarga burung kacamata, meski nama ilmiah sudah diubah dari Staphida everetti menjadi Yunina everetti.

Menurut beberapa kicau mania di Kalimantan, apabila dirawat sejak anakan, yuhina kalimantan alias perenjak batu memiliki kemampuan meniru suara kenari yang naik-turun secara harmonis. Sebagaimana cucak jenggot dan pleci, pakan utama burung ini adalah buah-buahan seperti pisang, pepaya, dan sebagainya.

Namun yuhina juga sangat menyukai serangga seperti jangkrik dan ulat hongkong. Burung yuhina kalimantan doyan mandi, sebagaimana kebiasaan burung dari keluarga Timaliidae lainnya. Burung ini mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Yuhina Kalimantan mengkonsumsi buah-buahan hutan

Burung yuhina kalimantan memiliki ukuran tubuh yang kecil, dengan panjang sekitar 14-15 cm. Burung yuhina kalimantan ini memiliki bulu berwarna cokelat keabu-abuan di bagian atas tubuh, sementara bagian bawah tubuhnya berwarna putih.

Baca juga : Cucak Rotan, Burung Unik Endemik Papua

Salah satu ciri khas yang membedakan burung yuhina kalimatan dengan cucak jenggot adalah adanya garis hitam di sepanjang mata hingga tengkuk. Bulu ekor yuhina kalimantan juga pendek dan bulat. Paruhnya pun kecil dan sedikit melengkung, dengan warna hitam.

Yuhina Kalimantan juga menyukai serangga

Kaki burung Yuhina pendek dan kuat, dengan warna cokelat kehitaman. Penampilan fisik yang unik membuat burung yuhina kalimantan menjadi spesies yang menarik untuk diamati. Dengan bulu berwarna cokelat keabu-abuan dan garis hitam di sepanjang mata, burung ini memiliki tampilan yang khas dan memikat.

Burung yuhina kalimantan hidup di habitat alami yang spesifik. Burung Yuhina Kalimantan dapat ditemukan di hutan-hutan pegunungan Kalimantan, terutama di daerah perbukitan dengan ketinggian sekitar 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut.

Burung yuhina kalimantan memiliki daerah penyebaran yang terbatas, terutama di wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Burung yuhina kalimantan hidup di habitat hutan pegunungan yang lebat dan lembap.

Biasanya burung ini dapat ditemui di tengah pepohonan yang tinggi, di mana burung yuhina kalimantan mencari makanan dan membuat sarang. Di habitat alaminya ini memberikan perlindungan bagi burung yuhina kalimantan dan sumber makanan yang cukup.

Sarang burung Yuhina Kalimantan

Burung yuhina kalimantan juga merupakan burung pemakan serangga. Burung ini sering terlihat bergerombol dan mencari makanan di antara daun-daun pepohonan. Yuhina kalimantan akan mencari serangga kecil, larva, dan juga nektar bunga sebagai sumber makanannya.

Baca juga : Cucak Rowo, Burung dengan Kicauan Khas Bernilai Ekonomi Tinggi

Kebiasaan makan yang unik ini membuat burung ini menjadi bagian yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Burung yuhina kalimantan memiliki kebiasaan makan yang berbeda-beda tergantung pada musim. Selama musim kawin, mereka cenderung mencari makanan yang kaya protein untuk memenuhi kebutuhan energi mereka dan membesarkan anak-anak mereka.

Penampakan dan suara Yuhina Kalimantan mirip cucak jenggot

Selama musim makanan yang melimpah, burung yuhina kalimantan akan mencari makanan dalam kelompok yang lebih besar. Burung ini akan bergerak secara teratur di antara pepohonan dan semak-semak untuk mencari serangga dan larva. Juga akan memanfaatkan sumber makanan tambahan lainnya. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *