Azolla (Azolla sp.) merupakan jenis tumbuhan paku air yang mengapung banyak terdapat di perairan yang tergenang terutama di sawah-sawah dan di kolam. Jenis tanaman paku-pakuan yang hidup di air ini banyak mempunyai manfaat, oleh karena itu banyak tanaman Azolla dibudidayakan sekarang ini. Membudidayakan Azolla memang susah-susah gampang tergantung media dan ketelatenan.

Azolla berasal dari bahasa latin “azollaceae”, yang merupakan tanaman paku air yang termasuk ordo Salviniales, family Azollaceae. Azolla mempunyai beberapa spesies yaitu A. caroliniana, A. filiculoides, A. mexicana, A. microphylla, A. rubra, A. nilotica, dan A. Pinnata.

Spesies azolla yang banyak terdapat di Indonesia terutama di pulau Jawa adalah Azolla pinnata dan Azolla microphylaa. tanaman azolla ini banyak tumbuh di lahan sawah atau pada ketebalan air optimal 3-5 cm maupun pada permukaan tanah yang lembab.

Azolla banyak ditemui di lahan pertanian basah

Azolla merupakan tanaman dari Asia, Afrika, dan Amerika. Tanaman ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia secara alami maupun karena aktivitas manusia. Dua jenis azolla yang sering ditemui yakni Azolla pinnata dan Azolla microphylla.

Baca juga : Mata Lele, Tumbuhan Air yang Berguna sebagai Pakan Ternak Alternatif Berprotein Tinggi

Azolla pinnata, sedikit bercabang dengan panjang daun 1 mm. Jenis azolla pinnata ini berkelompok mengapung di permukaan air. Azolla microphylla membentuk sudut segitiga polygonal dan bisa didapati mengambang individu atau berkelompok. Spesies kecil tanaman azolla ini berdiameter sekitar 1 – 2,5cm. Sedangkan spesies lainnya bisa mencapai diameter 15cm.

Mikroorganiasme Annabaena azollae

Tanaman azolla mempunyai permukaan daun yang lunak, mudah berkembang dengan cepat, dan hidup bersimbosis dengan Anabaena azollae. Simbiosis tersebut merupakan simbiosis mutualisme. Dimana tanaman azolla sebagai tempat tumbuh (inang) bagi Annabaena Azolae.

Sedangkan mikroorganiasme Annabaena azollae memiliki kemampuan untuk dapat memfikasasi atau mengambil unsur Nitrogen yang terdapat di udara sekitarnya. Dan mengubahnya menjadi senyawa nitrogen yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan.

Kemampuan tersebut sama halnya dengan rizhobium yang terdapat pada tanaman kacang – kacangan yang dapat menyediakan unsur Nitrogen yang siap untuk di serap oleh tanaman. Azolla sudah coba dipopulerkan pada tahun 1990, namun pertumbuhan tanaman ini pada areal pesawahan masih sering dianggap sebagai gulma oleh banyak petani. Dan mengeluarkan tanaman ini dari areal pertanaman.

Pemanfaatan azolla sebagai pupuk tanaman (sumber Nitrogen) sudah dilakukan sejak dahulu. Tanaman azolla sudah dimanfaatkan para petani di Tiongkok bagian selatan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak sejak masa Dinasti Ming atau sekitar 1368-1644.

Azolla pinnata

Nitrogen merupakan unsur hara makro yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhannya dalam jumlah banyak. Sejauh ini, para petani telah terbiasa menyediakan unsur hara ini dengan cara memberikan pupuk nitrogen kimia.

Baca juga : Semanggi Tumbuhan Paku-Pakuan Jadi Sajian Kuliner Khas Kota Pahlawan

Penggunaan pupuk kimia terus – menerus bisa menimbulkan dampak kurang baik untuk tanaman maupun lingkungan di sekitarnya. Karena itu, perlu alternatif pupuk lain yang dapat menyediakan unsur hara nitrogen, tetapi tetap ramah lingkungan.

Azolla microphylla

Salah satu bahan alami yang dapat menyediakan unsur nitrogen bagi tanaman adalah tanaman azolla. Tanaman azolla bisa mengambil nitrogen dari udara menjadi nitrogen yang bermanfaat untuk tanaman, terutama tanaman pertanian untuk pertumbuhannya.

Kemampuan tersebut dimiliki oleh tanaman azolla karena tanaman azola melakukan simbiosis dengan ganggang biru. Azolla menyediakan nutrisi untuk ganggang biru, sedangkan ganggang biru menyediakan nitrogen untuk azolla.

Azolla merupakan salah satu sumber bahan organik bagi lahan persawahan. Di negara – negara seperti Vietnam, Cina, dan India tanaman ini telah di manfaatkan secara optimal oleh para petani disana. Biomassa azolla dapat dijadikan sebagai pupuk organik sumber Nitrogen (N).

Penggunaan azolla sangat cocok dikembangkan oleh para petani karena aplikasinya sangat mudah dan murah. Tanaman azolla ternyata mampu untuk menekan penggunaan pupuk urea sampai dengan 65 kg/ha. Penggunaan azolla pada lahan sawah bisa dengan disebar langsung ataupun dibenamkan.

Tanaman azolla yang telah dikeringkan

Selain itu tanaman ini juga sering di manfaatkan sebagai bahan dasar dari pembuatan pupuk organik. Karena kandungan unsur hara yang cukup lengkap dan penguraian yang tidak memerlukan waktu yang lama. Protein yang terkandung dalam Azolla mencapai 23% – 30%.

Baca juga : Genjer Tanaman Gulma yang Manfaatnya Tidak Kalah dari Sayuran Hijau Lain

Azolla juga mengandung asam amino esensial yang lengkap. Nutrisi tersebut sangat baik untuk pertumbuhan ikan. Maka dari itu, Azolla sering kali digunakan sebagai pakan ikan alternatif. Pemberian Azolla sebagai pakan ikan dilakukan dalam bentuk segar atau diformulasikan menjadi pellet.

Tanaman azolla dimanfaatkan untuk makanan tambahan peternakan bebek

Ikan yang biasa diberi pakan Azolla biasanya merupakan herbivora, contohnya gurami, mas, tawes, nila, dan karper. Pemberian Azolla sebagai pakan akan menurunkan biaya produksi budidaya ikan. Karena kandungan proteinnya yang tinggi, Azolla juga sangat cocok dijadikan campuran bahan pakan ternak.

Hewan yang dapat diberi pakan Azolla antara lain bebek, ayam, kambing dan sapi. Penambahan Azolla pada pakan ayam dibatasi sekitar 15 persen saja. Hal ini dilakukan untuk mencegah gangguan produksi telur. Pada saat yang sama, Azolla dapat meningkatkan produksi susu pada sapi hingga 15%. Azolla bisa dimakan segar, kering atau setelah fermentasi. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *