Ikan Palmas (Polypterus sp.) merupakan salah satu jenis ikan purba/jurasic fish. Ikan ini dikenal juga sebagai ikan naga, jenis air tawar yang populer di kalangan penggemar ikan hias. Ikan Palmas diperkirakan telah ada sejak 200 juta tahun lalu. atau pada masa awal peradaban dinosaurus atau pada periode Triassic. Hal tersebut juga didasarkan terhadap bukti-bukti fosil yang telah ditemukan.

Ikan ini juga disebut shortfin atau marbled bichir, termasuk ke dalam keluarga Polypteridae yang ditemukan di lingkungan air tawar di seluruh Afrika Barat, seperti Kenya, Mali, Mesir, Tanzania, Senegal hingga Mesir. Ikan Palmas juga akan lebih mudah ditemukan pada area rawa-rawa, danau maupun perairan dengan kondisi arus tidak begitu deras dan dengan kedalaman yang tidak terlalu dalam.

Meski begitu jika dilihat dari kondisi lapangan saat ini, ikan Palmas semakin mudah ditemukan di berbagai negara seperti Indonesia. Hal ini karena sudah banyak orang mulai tertarik membudidayakan ikan Palmas, sehingga memudahkan penghobi menemukan ikan purba ini.
Baca juga : Koi, Ikan Hias Air Tawar Cantik Pembawa Keberuntungan
Ikan eksotis ini hampir mirip dengan mahluk jaman purba. Ikan Palmas termasuk jenis ikan predator yang memiliki bentuk unik dan sedikit sangar. Penampakannya tesebut sehingga tidak sedikit juga peminatnya, terutama para penghobi ikan predator.

Ikan ini bisa tumbuh hingga 30 cm di penangkaran dan bisa lebih besar lagi bila hidup di alam liar. Keunikan dari ikan Palmas adalah memiliki sirip punggung yang menyerupai naga, maka dari itu selain disebut Palmas, ikan ini juga disebut ikan naga.
Di habitat aslinya ikan predator palmas ini mempunyai kemampuan bertahan hidup di luar air selama beberapa waktu dan mampu berjalan dengan sirip dadanya yang kuat. Selain itu ikan ini juga mempunyai kemampuan untuk mengambil udara dengan alat yang telah termodifikasi menyerupai paru-paru.

Berdasarkan etimologi, nama genus Polypterus berasal dari bahasa Yunani, yaitu kombinasi kata poli (banyak) dan kata pteron (sayap atau sirip). Sehingga dikatakan ikan Polypterus adalah ikan “bersirip banyak”. Palmas termasuk jenis ikan pemangsa (predator).
Ikan naga, memiliki tubuh memanjang dengan satu susunan sirip punggung (finlet) yang unik dan terdiri dari beberapa bagian dengan yang jumlah bervariasi antara 7-18, di samping sirip punggung itu sendiri. Masing-masing finlet di punggung memiliki ujung-ujung bifida (doubleedged), dan beberapa sirip hanya dengan duri keras.

Dan selebihnya sirip dengan duri-duri lunak. Tubuh ikan Polypterus ditutupi oleh sisik-sisik ganoid seperti tulang dan trapesium yang tebal. Struktur rahang ikan naga lebih menyerupai ikan tetrapoda daripada ikan teleostei.
Baca juga : Cupang, Ikan Hias Air Tawar Cantik yang Temperamental dan Tahan Banting
Ikan Palmas juga memiliki beberapa karakteristik primitif lainnya, seperti sirip dada berupa daging yang sekilas mirip dengan ikan bersirip lobus. Ikan Palmas juga memiliki sepasang spirakel menyerupai celah yang digunakan untuk menghembuskan udara.

Dua paru-paru dengan lempengan gular dan ventral ganda (paru-paru kiri lebih kecil dari bagian kanan). Inilah yang memungkinkan ikan naga untuk mendapatkan oksigen dari udara ketika berada di perairan dengan sedikit oksigen, dengan cara berenang cepat ke permukaan dan kembali ke bawah.
Ikan Palmas rata-rata memiliki panjang sekitar 30 cm. Tetapi ikan ini dapat tumbuh mencapai panjang hingga maksimal 97 cm. Ikan Palmas hidup secara optimal pada perairan dengan kisaran suhu air 16 – 27 °C dan pada kisaran pH 6,5 – 7.

Meski menjadi salah satu ikan predator, tapi ikan palmas sendiri sebenarnya adalah ikan yang tidak terlalu agresif. Bahkan ikan ini terlihat tidak jahil dan tidak begitu aktif. Selain itu, mereka juga salah satu jenis ikan pemalu. Ketika sedang berada di dalam habitatnya, ikan palmas akan lebih suka berada di balik celah-celah bebatuan maupun ranting untuk berlindung.
Karena ikan Palmas memiliki temperamen yang cukup baik, maka dari itu beberapa orang memilih untuk memberikan ikan lain dengan ukuran sama dalam satu akuarium. Perlu diketahui juga jika ikan palmas adalah jenis ikan yang hidup secara nokturnal atau akan lebih aktif jika sedang berada pada kondisi malam hari.

Meski indera penglihatan ikan Palmas tidak terlalu baik, namun ikan palmas mampu memanfaatkan indera penciumannya untuk menemukan makanannya. Menariknya lagi, ikan palmas adalah salah satu hewan yang bisa bertahan hidup cukup lama.
Baca juga : Ikan Oscar, Ikan Hias Air Tawar Ganas yang Rupawan
Ikan Palmas lebih menyukai makanan dalam kondisi hidup berupa ikan-ikan kecil, selain itu juga mau memakan makanan berupa daging yang berasal dari udang ataupun ikan. Apabila dilihat dari cara bergeraknya di dalam air, ikan Palmas berbeda dengan jenis ikan hias lainnya, karena ikan ini tidak berenang cepat dengan sirip dan ekornya, akan tetapi bergerak dengan berjalan di dasar air menggunakan siripnya.

Dengan cara bergerak seperti itu, ikan naga memang lebih tampak seperti seekor “ular naga” yang berjalan di bawah air, daripada seekor ikan. Beberapa orang percaya bahwa ikan Palmas, terutama yang albino dan bermata merah, dapat membawa keberuntungan dan rezeki.
Menariknya ikan ini juga memiliki beberapa jenis yang begitu populer untuk dijadikan budidaya maupun hanya sekedar ikan hias. Diantaranya, Palmas Endlicheri (Polypterus Endlicheri), Palmas Albino, Palmas Orna (Polypterus Ornatipinnis), Palmas Senegalus (Polypterus Senegalus), Palmas Lapradei (Polypterus Bichir), Palmas Ansorgii (Polypterus Ansorgii), Palmas Congicus (Polypterus congicus), Palmas Teugelsi, Palmas Mokelembembe (Polypterus mokelembembe), Palmas Retropinnis, Palmas Polli, Palmas Weeksii, Palmas Bichir-bichir (Palmas PBB), dll. (Ramlee)
