Burung murai batu, dengan suaranya yang merdu dan kicauannya yang indah, telah lama menjadi favorit para penggemar burung di Indonesia. Bukan hanya sebagai hewan peliharaan semata, tetapi burung murai batu sering kali diikutsertakan dalam berbagai lomba kicau yang menarik.
Agar burung murai batu dapat tampil dengan prestasi terbaik, perawatan yang tepat sangatlah penting. Tiap burung terutama burung jawara mempunyai kebiasaan sendiri-sendiri. Baik dalam hal pakan maupuan perawatan harian. Berbagai langkah harus dilakukan dalam merawat hewan peliharaan.
Bukan hanya sekedar memberikan makanan dan air minum. Perawatan burung kicauan tergolong cukup panjang, sejak pagi hingga sore hari. Mulai dari proses pengembunan, memberi asupan ekstra fooding, memandikan, menjemur, olah raga, dan pemasteran.
Memelihara burung murai batu dengan tepat merupakan hal yang sangat penting. Ketika melakukan perawatan burung murai batu dengan baik, kondisi ini akan mempengaruhi kesehatan burung. Burung yang sehat tentunya dapat berkicau dengan lebih sering dan indah.
Baca juga : Burung Murai Burung Favorit Kicau Mania yang Kian Langkah
Mulai dari kebersihan burung, kebersihan kandang burung, pemberian makanan dan minuman perlu dilakukan dengan tepat agar burung murai batu sering berkicau. Masing-masing burung murai batu memerlukan hal berbeda dalam porsi makan dan waktu pemberiannya.
Kemudian soal cara mandi dan lama mandinya. Ada yang umbaran dan ada pula yang tidak pernah diumbar. Belum lagi soal setting ekstra fooding yang tidak bisa dipukul rata baik menu maupun porsinya untuk setiap burung dalam setiap kesempatan.
Bahkan untuk burung yang sama, harus disetting berbeda ketika kondisi panas dengan settingan ketika kondisi hari mendung/berawan. Ada juga murai batu yang harus diablak dulu ketika mau digantang karena murai batu tersebut sering telat panas.
Sebaliknya, ada yang harus dijauhkan dari suara burung lain sebelum digantang karena kalau sudah gacor duluan dikhawatirkan sudah kehabisan tenaga ketika baru saja digantang. Salah satu hal yang penting dilakukan adalah penjemuran, karena sinar matahari merupakan salah satu elemen yang sangat penting untuk semua makhluk hidup yang ada di dunia ini tidak terkecuali burung.
Penggemar burung kicauan, pasti sering memandikan dan menjemur burung. Mungkin ada sebagian kicaumania yang melakukan ini karena memperoleh tips dari rekannya yang lebih berpengalaman, atau memperoleh informasi dari buku atau media online.
Ketika ditanya, apa sih sebenarnya manfaat penjemuran burung di pagi hari, sebagian kicaumania menjawab untuk mengeringkan bulu-bulu burung yang basah sehabis mandi. Ada juga yang menjawab agar suaranya lebih kencang dan lebih rajin bunyi.
Baca juga : Beberapa Penyebab Burung Murai Batu Mencabuti Bulunya Sendiri
Penjemuran di pagi hari secara tidak langsung bisa membuat burung lebih rajin berkicau. Sebab penjemuran akan mempengaruhi birahi burung. Sebenarnya banyak sekali manfaat penjemuran, apalagi jika dilakukan pada waktu yang tepat (sebelum pukul 10.00).
Selain pemilihan waktu, durasi penjemuran juga mesti diperhatikan. Durasi penjemuran berbeda-beda menurut jenis burungnya. Penjemuran yang terlalu pendek kurang memberikan efek nyata untuk mempertahankan atau meningkatkan kegacoran burung.
Sebaliknya, penjemuran yang berlebihan juga bisa berakibat kurang baik, misalnya burung menjadi mudah stres, bahkan dalam beberapa kasus sampai menimbulkan kematian akibat kepanasan. Selain itu, penjemuran yang terlalu lama bisa menimbulkan heat stress dan heat stroke yang akan membuat burung macet bunyi dalam waktu lama.
Penjemuran dilakukan sepagi mungkin, bahkan kalau bisa sebelum waktu fajar sehingga sekaligus untuk pengembunan. Pengembunan bagus dilakukan untuk burung agar bisa mendapatkan kesegaran udara pagi hari, yang diasumsikan kondisi udaranya masih bersih tidak terkena polusi debu siang hari.
Secara umum jangan lakukan penjemuran melewati pukul 09.00 karena selepas waktu itu sinar ultarviolet bisa membuat bulu burung rusak. Selepas waktu itu, bisa dilakukan untuk penanganan atau treatment khusus burung untuk tujuan tertentu misalnya lomba, membuat tambah gacor, lebih ramping dan sebagainya.
Yang harus benar-benar diperhatikan adalah jangan menjemur burung dalam kondisi sangkar dikerodong, khususnya untuk daerah panas. Penjemuran dengan sangkar burung dikerodong, bisa menyebabkan burung mendapat panas yang berlebihan. Burung bisa kekurangan oksigen dan bisa mati kepanasan. Untuk daerah dingin, hal ini bisa jadi tidak menimbulkan masalah serius.
Baca juga : Burung Anis Merah, Burung Kicau Istimewa Bersuara Merdu Bergaya Teler
Bagi penghobi burung yang harus berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, sehingga tidak sempat melakukan penjemuran, bisa menempatkan burung di tempat-tempat tertentu. Dimana burung bisa mendapatkan sinar matahari tanpa harus mengeluarkannya lebih dahulu ke teras rumah.
Dan pada saat sekitar pukul 09.00, burung sudah tidak mendapatkan sinar matahari secara langsung karena sudah tertutup atap/dedauaan. Kalau kondisi masih juga tidak memungkinkan, maka bisa dilakukan penjemuran pada pagi hari minimal sepekan sekali (waktu libur dan sebagainya).
Soal menjemur apakah sebelum atau sesudah dimandikan, jika hal itu dilakukan semua pada pagi hari, maka tidak ada perbedaannya. Tetapi kalau dengan sangat terpaksa hanya bisa memandikan burung setelah burung dijemur (belum sempat memandikan pada pagi hari misalnya), maka sebelum memasukkan ke karamba atau disemprot, pastikan burung sudah diangin-anginkan dulu sehingga suhu tubuhnya sudah turun.
Bagaimana jika kesempatan untuk memandikannya hanya pada sore hari? Nggak masalah, enjoy saja. Mandikan burung, diangin-anginkan dan dijemur dengan panas matahari sore (sebaiknya selewat kam 16.00 sehingga sinar matahari sudah tidak terlalu panas.
Harus diingat bahwa masing-masing jenis burung memerlukan treatment yang berbeda dalam penjemuran. Hal itu disesuaikan dengan kebiasaan burung sejenisnya di alam. Burung murai batu yang di habitat alaminya hidup di antara pepohonan rindang tidak terbiasa berjemur berlama-lama. (Ramlee)