Burung perkutut, bagi masyarakat Jawa bukan sekadar burung hias atau peliharaan biasa. Sejak zaman dahulu, burung ini dipercaya memiliki berbagai manfaat yang terkait erat dengan kepercayaan, spiritualitas, dan filosofi hidup masyarakat Jawa.

Memelihara burung perkutut dianggap membawa keberuntungan, ketenangan, dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Pada zaman dulu, memelihara burung perkutut menjadi salah satu tanda status sosial seseorang, terutama di kalangan bangsawan dan priyayi. Bagi masyarakat Jawa, burung perkutut mencerminkan wibawa dan prestise pemiliknya.

Peternakan perkutut bangkok

Kini burung perkutut lebih banyak dinikmati keindahan alunan anggung suaranya. Bahkan hampir setiap hari selalu saja ada berita perlombaan burung perkutut. Terutama jenis perkutut Bangkok yang awalnya memang berasal dari Bangkok – Thailand. Namun, saat ini event seni suara burung perkutut sebenarnya diikuti oleh burung-buurng perkutut hasil ternakan dari negeri sendiri.

Baca juga : Perkutut, Burung yang memiliki Makna dan Kaya Mitos dalam budaya Jawa

Ini karena burung yang berasal dari ternakan sendiri, suaranya dirasa jauh lebih indah dari burung hasil import dari Thailand yang mempunyai karakter suara besar dan tebal. Sedang burung perkutut yang masih asli juga sudah ada lombanya, namun kebanyakan lebih menonjolkan seberapa sering burung perkutut tersebut manggung.

Anakan perkutut bangkok siap seleksi

Semua penghobi burung perkutut yang disebut dengan kungmania berharap burung jagoannya mempunyai suara berirama indah dengan ujung terdengar kung. Tetapi kenyataannya, seringkali burung yang menjadi idamannya malah berbunyi noklak.

Burung perkutut berbunyi noklak adalah perkutut yang suara ujungnya terdapat suara kasar seperti klau ketegklaak. Untuk penghobi burung perkutut nada seperti itu jelas tidak enak didengar lantaran yang diinginkan yaitu nada ujungnya berbunyi kung.

Menurut aturan organisasi P3SI yang menaungi para penghobi burung perkutut, saat dilombakan hanya dikenal suara angkatan depan, tengah, dan ujung. Kemudian irama dan dasar suara yang mengacu dari komponen suara depan, tengah, dan ujung yang berirama bagus dan enak di dengar.

Menurut pakar burung perkutut yang sering merawat burung-burung perkutut juara, bahwa kondisi suara noklak bagi perkutut itu normal. Dan juga perlu dipahami bahwa burung noklak itu tidak salah atau kurang, karena saat beranggung burung itu kelebihan power karena faktor-faktor yang ada.

Pemilihan burung perkutut bangkok berkualitas

Kalau burung perkutut bersuara besar sampai noklak pasti menjadi bagus tapi kalau burung perkutut bertipe suara kecil ketika bersuara noklak pasti suara “kasar” nya yang keluar. Sehingga suara yang terdengar jadi kurang indah dan biasanya itu yang membuat sang pemilik atau perawatnya dibikin pusing.

Baca juga : Asal Mula Burung Perkutut Bangkok di Indonesia

Banyak langkah yang bisa dikerjakan penghobi agar nada noklak pada burung perkutut itu dapat diatasi. Satu diantaranya dengan cara mengikat leher burung. Hampir semua penghobi burung perkutut yang mengikuti lomba pernah mempraktekkan cara-cara tersebut.

Tehnik ikatan leher pada burung perkutut bangkok untuk mengatasi bunyi noklak

Fungsi mengikat leher itu cuma untuk menyempurnakan nada yang keluar. Karena apabila burung tersebut tidak memiliki potensi bersuara bagus, biar diikat bagaimana pun hasilnya tetap akan jelek. Burung perkutut pada umumnya pada umur 2,5 bulan mulai bersuara, dan mulia bisa dilihat potensinya.

Tidak semua kung mania menyukai cara ikat leher ini, karena mendengar burung perkutut manggung seperti dengarkan sebuah lagu dengan nada-nada indahnya. Jadi apabila diikat nada perkutut memanglah jadi indah namun hal tersebut dinilai tidak alami.

Terlepas dari pro-kontra itu perihal ikat leher, namun cara ini telah umum dikerjakan. Bahkan menurut para kung mania jika cara ini telah dipakai oleh penghobi burung perkutut di Pulau Madura sejak tahun 1970 an. Di Thailand pun memakai cara ini mulai akhir tahun 1990an.

Walau hanya sebatas mengikat, nyatanya perlu keahlian khusus untuk dapat melakukan pengikatan. Salah mengikat berbuntut perkutut tidak keluarkan suara yang diinginkan. Kalaupu keluar suaranya tidak terdengar meliuk-liuk, karena tertahan oleh ikatan.

Pemasangan ikatan leher pada burung perkutut yang bunyi noklak

Pemasangan juga tidak bisa terlampau longgar lantaran dapat bikin paruh burung masuk ke dalam ikatan yang dapat mengakibatkan burung tercekik. Tali yang dipasang harus pas dan seukuran tubuh burung. Tetapi, cara tersebut cukup berisiko karena tidak ada ukuran pasti. Semua hanya menggunakan metode perkiraan.

Baca juga : Cara Membedakan Perkutut Jantan dan Betina

Tali untuk mengikat leher burung perkutut biasanya menggunakan tali dari bahan nilon. Nilon diambil lantaran tidak tebal, halus dan tidak gampang putus. Posisi ikatan mesti dekat kulit. Apabila ikatan tersebut terhambat oleh maka bulu tidak lagi bermanfaat.

Lomba besar perkutut bangkok

Lantaran mengikat leher perkutut ternyata cukup rumit, banyak penghobi yang menggunakan jasa ahli ikat leher perkutut. Tali ini umumnya dipasang dua hari sebelum lomba. Jadi untuk kesehariannya, ikatan ini harus dibuka agar burung merasa nyaman. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *