Elang merupakan salah satu dari jenis burung pemangsa atau predator. Dalam istilah Internasional termasuk jenis raptor atau birds of prey. Makanannya tentu saja hewan lain, terutama hewan kecil seperti tikus, ikan, kadal, anak ayam, burung, dan beberapa serangga.

Burung elang dikenal sebagai sang raja unggas. Burung elang atau dalam bahasa Inggris disebut eagle adalah burung pemangsa berukuran besar dari suku Accipitridae dan genus Aquila. Elang merupakan satwa berdarah panas yang memiliki sayap besar.

Elang membangun sarangnya di tempat-tempat yang sulit dijangkau

Burung elang termasuk hewan karnivora. Mangsa utamanya adalah mamalia kecil, seperti tikus, tupai, kelinci, kadal, ikan, ayam, burung kecil lain, dan ada juga elang yang memangsa serangga. Pola makan elang biasanya mengikuti habitat aslinya.

Baca juga : Cendet, Burung Predator yang Pandai Tirukan Beragam Suara

Misalnya jika habitatnya di daerah berair seperti rawa, sungai, atau danau, elang ini cenderung menangkap ikan sebagai makanan utamanya. Ciri utama si predator langit ini yakni memiliki paruh yang sangat kuat, kokoh, panjang namun tidak bergigi.

Seekor elang tengah berburu ikan

Paruh elang juga melengkung ke bawah. Membentuk semacam kait dengan ujung yang tajam. Hal ini kemudian membuatnya mudah dalam berburu mangsanya. Burung elang memakan buruannya dengan cara mengoyak dengan menggunakan paruh tajamnya tersebut. Paruh ini kemudian menjadi ciri burung elang yang unik.

Burung elang mempunyai kaki yang sangat kuat. Yang berguna untuk mencengkram mangsanya. Kaki ini dilengkapi dengan kuku-kuku yang melengkung, kuat, serta tajam atau lebih sering dikenal dengan cakar. Kebanyakan mangsanya tidak dapat lepas ketika cakar elang telah mencengkram kuat.

Elang Jawa/Javan Hawk-eagle (Spizaetus bartelsii)

Elang mempunyai mata yang bisa dibilang sangat tajam, sehingga mampu memburu mangsanya sekalipun berada di jarak yang cukup jauh. Bahkan, ada yang menyebutkan mata ini delapan kali lebih tajam dari mata manusia. Penglihatan ini juga masih efesien meskipun diketinggiannya di atas 100 kaki.

Baca juga : Jagal Papua, Predator Pintar Asal Hutan Papua

Burung elang memiliki sistem pernapasan yang baik dan mampu membekali jumlah oksigen yang banyak. Dengan oksigen itulah, burung elang bisa terbang dalam waktu yang cukup lama. Dalam sistem pernapasannya terdapat jantung yang memiliki 4 bilik seperti manusia. Bilik atas yaitu disebut juga sebagai atrium sementara pada bilik bawah disebut juga sebagai ventrikel.

Elang Brontok/Changeable Hawk-eagle (Spizaetus cirrhatus)

Sama seperti unggas yang lainnya, burung elang berkembang biak dengan cara bertelur. Burung elang juga telah mempersiapkan keamanan serta kenyamanan untuk anak-anaknya. Telur elang bercangkang keras dan diletakkan di tempat yang sulit dijangkau, misalnya di lereng gunung atau di pucuk pohon yang sangat tinggi.

Ini bertujuan agar anak-anak elang terhindar dari bahaya hingga dapat terbang. Induk elang akan menjaga anaknya sampai mampu terbang. Burung elang hanya bertelur satu kali dalam satu tahun saja. Di habitatnya, elang memiliki umur yang panjang, hampir sama seperti manusia yakni 70 tahun.

Elang Bondol/Brahminy Kite (Haliastur indus)

Burung elang memiliki sayap yang panjang, lebar, serta berbentuk persegi panjang. Dengan sayap-sayapnya tersebut, burung elang dapat terbang dengan kecepatan 300 km/jam. Elang juga mampu bermigrasi ke seluruh penjuru dunia.

Wilayah Indonesia sering menjadi tujuan migrasi dari burung-burung raptor ini. Saat ini terdapat 21 jenis/spesies burung elang yang bisa dijumpai di berbagai wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, 16 spesies memiliki wilayah persebaran di Pulau Jawa.

Elang Hitam/Indiana Black Eagle (Ictinaetus malayensis)

Diantaranya, Elang Jawa/Javan Hawk-eagle (Spizaetus bartelsii), Elang Brontok/Changeable Hawk-eagle (Spizaetus cirrhatus), Elang Bondol/Brahminy Kite (Haliastur indus), Elang Ular-bido/Crested Sherpent-eagle (Spilornis cheela), Elang Hitam/Indiana Black Eagle (Ictinaetus malayensis), dan Elang Laut perut-putih/White-bellied Sea Eagle (Halieestus leucogaster).

Baca juga : Channa, Ikan Predator dengan Tampilan Memukau

Kemudian ada Elang Tiram/Osprey (Pandion halieestus), Elang Ular jari-pendek/Short-toed Snake-eagle (Circaetus gallicus), Elang Tikus/Black-winged Kite ( Elanus caeraleus), Elang alap China/Chinese goshwak (Accipiter soloensis), serta Elang alap Jepang /Japanese Sparrowhawk (Accipiter gularis).

Elang Tiram/Osprey (Pandion halieestus)

Ada juga Elang alap Besra (Accipiter virgatus), Elang alap Jambul/Crested Goshawk (Accipiter trivirgatus), Elang Ikan kepala-abu/Grey-headed Fish Eagle (Ichthyophaga ichthyaetus), Elang Perut-karat/Rufous-bellied Eagle (Hieraaetus kienerii), dan Sikep Madu asia/Oriental Honey Buzzard (Pernis ptilorhynchus).

Burung elang merupakan satwa yang dilindungi. Beberapa spesies telah mengalami penurunan populasi cukup signifikan. Selain kerusakan hutan yang menjadi habitatnya, maraknya perburuan liar terhadap elang menjadi faktor semakin berkurangnya populasi. (Ramlee)

By Ramlee

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *